Alfa Computer : Jl Raya Watudandang Prambon Nganjuk (1/3an SMPN 1 Prambon)

Senin, 11 Juni 2012

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN


MAKALAH
K 3 L H
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN


 






PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

A.    UMUM
P3K merupakan sebuah pengetahuan dan kejerampilan karena jika kita hanya mengetahui teorinya  saja tanpa melakukan latihan atau praktek, maka mental kita tidak terlatih ketika kita benar-benar menghadapi kejadian sebenamya. Sebaliknya jika kita langsung praktek tanpa membaca teori kemungkinan besar kita akan melakukan pertolongan yang salah pada korban
Sebagai seorang pecinta alam, materi ini penting untuk dipelajari, karena kondisi alam seringkali tidak dapat diduga. dan sangat mungkin terjadi kecelakaan yang tidak kita harapkan. Sedangkan tenaga medis, sarana dan prasarana kesehatan sulit untuk dijangkau. Maka satusatunya pilihan adalah mencoba melakukan pertolongan sementara pada korban kerumah saklt atau dokter terdekat.

B.     MAKSUD, KEGUNAAN DAN TUJUAN P3K
Maksud P3K adalah untuk memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan di tempat kejadian dengan cepat dan tepat sebelum tenaga medis datang atau sebelum korban dibawa kerumah sakit agar kejadian yang lebih buruk dapat dihindari.
Tujuannya adalah mencegah maut dan mempertahankan hidup, mencegah penurunan kondisi badan atau cacat

C.     SIKAP, KEWAJIBAN DAN WILAYAH SEORANG PENOLONG
Sikap penolong :
o   Tidak panic, bertindak cekatan, tenang tidak terpengaruh keluhan korban jangan menganggap enteng luka yang diderita korban.
o   Melihat pernapasan korban Jika pertu berikan pemapasan buatan
o   Hentikan pendarahan, terutama luka luar yang loban
o   Perhatikan tanda-tanda shock
o   Jangan terburu-buru memindahkan korban, sebelum kita dapat menentukan Jenis dan keparahan luka yang dialami korban
o   Jika terlalu parah sebaiknya dipindahkan kerumah sakit atau puskesmas terdekat agar segera mendapatkan pertolongan yang lebih baik.

Kewajiban Ponolong :
·         Perhatikan keadaan sekitar tempat kecelakaan
·         Perhatikan keadaan penderita
·         Merencanakan dalam hati cara-cara pertolongan yang akan dilakukan
·         Jika korban meninggal beritahu polisi atau bawa korban kerumah sakit
·         Menghubungi atau memberi kabar kepada keluarganya

Wilayah pertolongan
Pertolongan pertama pada kecelakaan sifatnya semantara artinya kita harus tetap membawa korban ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk pertolongan lebih lanjut dan memastikan korban mendapatkan  pertolongan yang dibutuhkan. Agar korban dapat perawatan yang lebih baik dan terjamin keselamatannya.


D.    TEKNIK DALAM P3K
D.1. Prioritas dalam P3K
Urutan tindakan secara umum :
ü  Cari keterangan penyebab kecelakaan
ü  Amankan korban dari tempat berbahaya         
ü  perhatikan keadaan umum korban gangguan pernapasan,pendarahan dan kesadaran.
ü  segera lakukan pertolongan lebih lanjut dengan sarana yang tersedia.
ü  apabila korban sadar, langsung beritahu dan kenalkan.
ü  Segera bawa kerumah sakit atau puskesmas terdekat
ü  Hubungi keluarganya
Selain itu ada juga yang dinamakan prinsip life saving artinya kita melakukan tindakan untuk menyelamatkan jiwa korban (gawat darurat) terlebih dahulu. baru kemudian setelah stabil disusul tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang lain. Gawat darurat adalah suatu kondisi dimana korban dalam keadaan terancam Jiwanya, dan apabila tidak ditolong pada saat Itu Juga Jiwanya tidak bisa terselamatkan. Maka dari itu segeralah kita menolong agar korban terselamatkan .

D.2. Pembalutan
Tujuan dari pembalutan adalah untuk mengurangi resiko kerusakan Jaringan yang telah ada sehingga mencegah maut, menguangi rasa sakit, dan mencegah cacat serta Infeksi.
Kegunaan pembalutan adalah:
1.      Menutup luka agar tidak terkena cahaya, debu, kotoran, dll.
2.      Melakukan tekanan
3.      Mengurangi dan mencegah pembengkakan
4.      membatasi pergerakan
5.      mengikatkan bidal.

Macam-macam pembalutan :    
1.      Pembalutan segitiga atau miteia
Pembalut segitiga dibuat dari kain putih yang tidak berkapur (mori), kelihatan tipis, lemas dan kuat. Bisa dibuat sendiri, dengan cara memotong lurus dari salah satu sudut suatu kain bujur sangkar yang panjang masing – masing  sisinya 90 cm sehingga diperoleh 2 buah pembalut segitiga.
2.      Pembalut Piaster      
Digunakan untuk merekatkan kain kassa, balutan penarik (patah tulang, sendi paha/ lutut meradang), fiksasi (tulang iga patah yang tidak menembus kulit), Beuton (alat untuk merekatkan kedua belah pinggir luka agar lekas tetutup)
3.      Pembalut Pita Gulung.
4.      Pembalut Cepat.
Pembalut ini siap pakai terdiri dari lapisan kassa steril, dan pembalut gulunn

Indikasi pembalutan
Menghentikan pendarahan, melindungi bakteri/kuman pada luka, mengurang rasa
nyeri. Bentuk dan anggota tubuh yana dibalut :
1.      Bundar, pada kepala.
2.      Bulat panjang tapi lonjong. artinya kecil ke ujung, besar ke pangkal, pada lengan bawah dan betis
3.      Bulat panjang hampir sama ujung dengan pangkalnya. pada leher, badan, lengan atas, jari tangan.
4.      Tidak karuan bentuknya, pada persendian

D.3. Pembidalan
Bidal adalah alat yang dipakai untuk mempertahankan kedudukan (fiksasl) tulang yang patah.       Tujuannya, menghindari gerakan yang berlebihan pada tulang yang patah. Syarat pemasangan bidal :
1.      Bidal harus melebihi dua persendian yang patah
2.      Bidal harus terbuat dari bahan yang kuat. kaku dan pipih.
3.      Bidal dibungkus agar empuk.
4.      Ikatan tidak boleh terlalu kencang karena merusak jaringan tubuh tapi jangan kelonggaran.
Alat-alat bidal
1.      Papan, bamboo, dahan.
2.      Anggota badan sendiri
3.      Karton, majalah, kain
4.      Bantal, guling, selimut

D.4.  Pemafasan buatan
Sering disebut bantuan hidup dasar (BHD) atau resusitesi jantung paru (RJP) intinya adalah melakukan oksigenasi darurat. Dilakukan pada kecelakaan
1.      Tersedak,
2.      Tenggelam
3.      Sengatan Llstrik,
4.      Penderita tak sadar,
5.      Menghirup gas dan atau kurang oksigen,
6.      serangan jantung usia muda, henti jantung primer terjadi.

Fase RJP :
A = Airway control (pengeluasaan jalan napas),
B = Breathing support (ventilasi buatan dan oksigenasi paru darurat)
C = Circulation (pengenalan ada tidaknya denyut nadi)
Untuk teknik RJP dapat dilihat pada lampiran gambar.



E.     Evakuasi dan Transportasi
Evakuasi adalah kagiatan memindahkan korban dari lokasi kecelakaan ke tempat lain yang lebih aman dengan cara-cara yang sederhana di lakukan di daerah daerah yang sulit dijangkau dimulai setelah keadaan darurat. Penolong harus melakukan evakuasi dan perawatan darurat selama perjalanan.
Cara pengangkutan korban :
1.      Pengangkutan tanpa menggunakan alat atau manual
Pada umunnya digunakan untuk memindahkan Jarak pendek dan korban cedera ringan, dianjurkan pengangkatan korban maksimal 4 orang,
2.      Pengangkutan dengan alat (tandu)



0 komentar:

Silahkan Beri Komentar

Template by : kendhin x-template.blogspot.com