Alfa Computer : Jl Raya Watudandang Prambon Nganjuk (1/3an SMPN 1 Prambon)

Sabtu, 20 Juni 2009

Drama KENAKALAN REMAJA

KENAKALAN REMAJA

(Pagi hari saat akan berangkat sekolah, didepan pintu, Rina sedang menunggu Rahma Kakaknya)
Rina : “Assalamu’alaikum. Kak Riska?”
Kak Riska : “Wa’alaikum salam, Hati-hati dijalan ya?”
Rahma : “Kak Mana Uangnya!” (membentak kakak)
Kak Riska : “Cuma ini yang kakak punya dik?”
Rahma : “Kak, Cuma segini! Mana cukup?”
Rina : “Kak jangan bentak-bentak, Kak Riska kasihan!”
Rahma : “Gak usah sok jadi Ustadzah dech?aku paling gak suka diceramahin!
Kamu tu masih kecil!gak usah ikut-ikutan!”
Rina : (diam tak menjawab)
Kak Riska : “Sudah-sudah, jangan rebut, malukan dilihat tetangga”
Rahma : “Ya udah, kalo begitu mana uangnya!”
Kak Riska : “Segini cukup kan?”
Rahma : “Nah gitu donk, jadi orang tua jangan pelit-pelit amat”
Rina : “Ya udah kami berangkat ya!”
Kak Riska : “Hati-hati di jalan”
Rahma : “Buruan dong, lelet banget sih! Kakak sama adik nggak ada bedanya”
Rina : “Astaqfirullah hal adzim!” (mengelus dada)
(sampai ditengah jalan Rahma mampir kerumah temannya)
Rina : “Lho kak mau kemana?”
Rahma : “Udah kamu duluan aja, entar kakak nyusul, kakak mau kerumah
teman dulu”
Rina : “Tapi kak…”
Rahma : “Udah sana pergi, awas lho kalau kamu bilang Kak Riska”
Rina : “Baik kak, Rina pergi dulu ya?”
Shifa & Shefi : “Hay Rahma, ada apa kamu tumben kesini?”
Rahma : “Lagi mau maen aja”
Shifa : “Kalo kamu mau, kamu bisa gabung Gank kami gimana?”
Rahma : “Gak salah denger nich!”
Shefi : “Kapan Sih kita bohong?”
Shifa : “Oopss…. Jangan seneng dulu, ada beberapa syarat yang harus kamu
setujui?”
Rahma : “Apa Syaratnya?”
Shefi : “Kamu harus rubah nama kamu yang super Jadul itu!”
Rahma : “Cuma itu doank, terus diubah apa?”
Shifa : “Gimana nama kamu dubah menjadi Syafa?”
Rahma : “Ok. Juga namanya!terus apa lagi syaratnya?”
Shefi : “Kamu tanda-tangani kertas ini supaya mereka tau kalau kamu udah
jadi anggota gank kami gimana?”
Shafa : “Capa Takut! Gue gitu! Bay the way kita nggak ke school nih?”
Shefi : “Hari gini ke School?gak banget deh!lebih asyik juga disini.”
(akhirnya Rahma terpengaruh sama mereka, Rahma tidak jadi pergi kesekolah)
shifa : “Hari sudah sore nih! Kamu nggak pulang fa?
Shafa : “Ngapain gue pulang, toh lebih asyik juga disini!”
Shefi : “But Kakak loe itu pasti cemas cariin loe! Sana loe pulang aja! Aku
takut tar dya malah curiga gitu!”
Shafa : “Ya sudah gue pulang, but jangan lupa besok kita kumpul lagi”
Shifa : “So pasti” (sambil berbisik dengan shifa) Eh, Fa, kayaknya dia sudah
terpengaruh nih!!!”
Shefi : “Kayaknya sih gitu, gimana kalau besok kita kasih narkoba! Pasti
ketagihan!”
Shifa : “Boleh jug ide loe. Ya udah aku pulang dulu ya…?? Bye….???”
(dan akhirnya mereka pulang. Sementara itu dirumah Kak Riska cemas menunggu kedatangan Rahma)
Kak Riska : “Dari mana Ma? Kok baru pulang inikansudah sore?”
Shafa : “Ya dari sekolah lah?”
Rina : “Tapi kakak kok baru pulang?”
Shafa : “kamu tau nggak sich? Kalau aku tu banyak tugas. Jadi pulang telat”
: “Aku minta uang buat cari makan diluar!”
Kak Riska : “Tapi Kak Riska tidak punya uang Dik?”
Rini : “Kak ini saja pake’ uangku dulu, Berapa uang yang kakak Shafa
Butuhin?”
Shafa : “Rp. 100.000.00 saja!”
Rina : “Ya kak (sambil pergi kekamar, mengambil uang, lalu
memberikannya pada Shafa) Ini kak uangnya”
(Shafa pergi dari rumah, setelah beberapa lama kemudian, Shifa fan Shefi datang)
Shafa & Shefi : “Permisi…! Syafa….. Syafa….!”
Rina : “Cari siapa ya Kak?”
Shefi : “Kamu siapa? Pembantunya ya? Syafa mana?”
Rina : “Maaf ya kak?di sini nggak ada yang namanya Syafa”
Shifa : “Syafa itu Rahma O’on. Dimana dia?”
Rina : “Ada perlu apa ya kak? Saya adiknya”
Shefi : “Oh, jadi ini adiknya Syafa, kamu itu budge apa O’on sich? Tadi kita
suruh panggilin kenapa gak dipanggilin?”
Rina : “Kak Rahma gak ada dirumah, dia keluar cari makan.”
Shefi : “Nah gitu donk. Dari tadi kek, jadi kita gak terlalu lama nunggu.”
Shifa : “Ya sudah kita pamit dulu.”
(Mereka pergi untuk mencari Syafa di tempat mereka bisaa nongkrong)
Shefi : “Mungkin dya sudah nungguin kita kali. Loe bawa gak obatnya?”
Shifa : “So pasti. Gimana kalo kita kasih ke dalam minumannya?”
Shefi : “Gak usah! Enaknya kita kasih langsung aja ke dya. Ntar dya pasti
ketagihan and akhirnya minta kita tuk beli’in!”
Shifa : “OK jug ide loe. Dengan gitu kita bisa dengan mudah morotin dya!”
Shefi : “Ya udah kalo gitu, deal kan?”
Shifa : “Deal!”
(Mereka melihat Syafa yang sudah nunggu di tempat nongkrong)
Shafa : “Hai kalian habis dari mana sich! Dari tadi aku cari kalian.”
Shifa dan Shefi : “Kita habis jalan-jalan.”
Shefi : “Oh ya aku punya sesuatu untukmu!” (sambil mengeluarkan obat tersebut, lalu memberikannya pada Syafa)
Shafa : “Apaan nich?”
Shifa : “Coba aja tu enak rasanya.”
Shafa : (membukanya, lalu mencobanya). “Makasih ya, rasanya memang
enak. Kalian dapet dari mana?”
Shefi : “Dari temen aku. Loe mau lagi gak? Kalo loe mau aku bisa beliin.”
Shafa : “Harganya berapa?”
Shifa : “Rp. 100.000,00. murah kan? Tu harga special khusus loe.”
Shafa : “Mahal bener! Lagian aku mana punya uang segitu”
Shefi : “Ya kalo kamu mau usaha donk!”
Shafa : “Ya ntar aku usahain. Sekarang aku pulang dulu ya. Bye!”
Shifa dan Shefi : “Ok. Bye!”
(Shafa pulang, sesampai di rumah ia minta uang pada kakaknya)
Shafa : “Kak minta uang Rp. 100.000,00 buat bayar buku!”
Kak Riska : “Bukanya dulu sudah kakak kasih tuk beli buku. Apa kurang?”
Shafa : “Emangnya bukunya Cuma satu apa?”
Kak Riska : “Ya sudah sekarang kamu istirahat sana!”
Rina : “Kok kak Shafa baru pulang?Rina denger tadi kak Shafa minta
sesuatu pada Kak Riska, minta apa?
Kak Riska : “Mungkin dia habis maen kerumah temennya. Oh tadi kakak kamu
minta uang lagi, katanya buat beli buku”
Rina : “Dan kakak percaya itu?”
Kak Riska : “Lantas apa maksudmu rin? Jangan Su’udhon sama kakakmu sendiri.
Gak baik itu? Lagian kakak kamu kan sudah kelas 3 SMP, jadi
kebutuhannya lebih banyak dari kamu”.
Rina : “Ya, maafin rina telah Suudzon Kak!”
Kak Riska : “Mau kemana lagi Fa?”
Shafa : “Sejak kapan Loe peduli ma aku!”
Rina : “Ingat kak! Perbuatan kakak itu tidak baik”
Shafa : “Napa? Gak suka ya dah! Napa juga kamu harus sewot. Mana
uangnya, aku mau pergi?”
Kak Riska : “ini uangnya? “ (sambil memberikan uangnya pada Shafa)
Shifa & Shefi : “Excusme! Shafa….. pergi yuk!”
Shafa : “Ok. Cabut guys!”
Shefi : “Ni, udah aku bawain obatnya! Sekarang mana uangnya!”
Shafa : “Sabar dong Sob (sambil mengeluarkan uangnya). Ini uangnya,
Thanks ya Sob!”
Shefi : “Sama-sama, yang penting kita sama-sama happy. Ok!”
Shifa : “Betul tuch!”
Shafa : “Enak sekali rasanya” (sambil terus memasukkan Narkoba ke dalam
mulutnya). Kok tiba-tiba kepalaku pusing ya!”
Shifa : “Yuk ikut kita, ntar kita obtain”
Shefi : “Masih kuat jalan kan?”
Shafa : “Ya, masih”
Sampailah mereka ditempat nongkrong (mereka ngasih Shafa Narkoba sangat banyak, sampai akhirnya Shafa pingsan)
Shafa : “Apaan nih!”
Shifa : “Coba aja, rasanya enak kok!”
Shafa : (mencoba dan akhirnya pingsan)
Shefi : “La kamu kenapa?”
Shifa : “Yuk kita pergi! Ntar malah kita yang ditangkap!”
Shefi : “Gimana kalo kita bawa dya ke rumahnya!”
Shifa : “Yuk” (sambil mengangkat Shafa dan dibawanya pulang)
Kak Riska : “Ada apa ini!”
Shefi : “ Shafa pingsan! Tadi dia minum Narkoba terlalu banyak!”
Shafa : (siuman dan pingsan) “Kak, Shafa minta maaf ya? Shafa baru sadar
kalo yang Shafa lakuin selama ini dosa”
Kak Riska : “Ya, kakak sudah maafkan kamu. Semua manusia tak ada yang
sempurna, pasti punya salah, kak riska juga minta maaf, kalo selama
ini Kak Riska tak bisa manjain kamu”
Shafa : “Makasih ya kak riska?”
Shifa & Shefi : “Kami juga minta maaf, karena kami, kamu jadi seperti ini, mungkin
kalo tidak ada kami, kamu pasti tidak seperti ini”
Shafa : “Kalian gak salah kok. Mungkin ini sudah jalan takdirku”
(Menghembuskan nafas terakhir)
Rina : “Kak Shafa….?!” (Sambil teriak)
Kak Riska : “Shafa……….. (sesak nafas lalu meninggal)
Rina : “Kenapa semua orang yang aku sayangi pergi dariku..!
Shefi : “Ikhlaskan ya Rin. Biar mereka tenang..!”
Shifa : “Gimana kalau kamu tinggal sama kita aja!”
Rina : “Makasih ya kak!”

(Semenjak Kak Riska dan Shafa meninggal, Shifa dan Shefi mengajak Rina tinggal serumah dengannya)

0 komentar:

Silahkan Beri Komentar

Template by : kendhin x-template.blogspot.com