Alfa Computer : Jl Raya Watudandang Prambon Nganjuk (1/3an SMPN 1 Prambon)

Minggu, 10 Juni 2012

Makalah Bencana Alam di Indonesia


BANJIR
Sebuah banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan.[1] Pengarahan banjir Uni Eropa mengartikan banjir sebagai perendaman sementara oleh air pada daratan yang biasanya tidak terendam air.[2] Dalam arti "air mengalir", kata ini juga dapat berarti masuknya pasang laut. Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau yang meluap atau menjebol bendungan sehingga air keluar dari batasan alaminya.[3]

 

Jenis dan penyebab utama

Lusinan desa terendam ketika hujan meluapkan sungai di barat laut Bangladesh pada awal Oktober 2005. Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) di satelit Terra NASA menangkap citra banjir Sungai Ghaghat dan Atrai pada 12 Oktober 2005. Sungai biru gelap tersebar di seluruh pedesaan pada citra banjir ini.

Sungai

  • Lama: Endapan dari hujan atau pencairan salju cepat melebihi kapasitas saluran sungai. Diakibatkan hujan deras monsun, hurikan dan depresi tropis, angin luar dan hujan panas yang mempengaruhi salju. Rintangan drainase tidak terduga seperti tanah longsor, es, atau puing-puing dapat mengakibatkan banjir perlahan di sebelah hulu rintangan.
  • Cepat: Termasuk banjir bandang akibat curah hujan konvektif (badai petir besar) atau pelepasan mendadak endapan hulu yang terbentuk di belakang bendungan, tanah longsor, atau gletser.

Pantai

Manusia

  • Kerusakan tak disengaja oleh pekerja terowongan atau pipa.

Lumpur

  • Banjir lumpur terjadi melalui penumpukan endapan di tanah pertanian. Sedimen kemudian terpisah dari endapan dan terangkut sebagai materi tetap atau penumpukan dasar sungai. Endapan lumpur mudah diketahui ketika mulai mencapai daerah berpenghuni. Banjir lumpur adalah proses lembah bukit, dan tidak sama dengan aliran lumpur yang diakibatkan pergerakan massal

 

Dampak

Dampak primer

Dampak sekunder

  • Persediaan airKontaminasi air. Air minum bersih mulai langka.
  • Penyakit - Kondisi tidak higienis. Penyebaran penyakit bawaan air.
  • Pertanian dan persediaan makanan - Kelangkaan hasil tani disebabkan oleh kegagalan panen.[4] Namun, dataran rendah dekat sungai bergantung kepada endapan sungai akibat banjir demi menambah mineral tanah setempat.
  • Pepohonan' - Spesies yang tidak sanggup akan mati karena tidak bisa bernapas.[5]
  • Transportasi - Jalur transportasi hancur, sulit mengirimkan bantuan darurat kepada orang-orang yang membutuhkan.


BERITA TENTANG BANJIR

Banjir Mulai Menyebar di Indonesia

http://media.vivanews.com/thumbs2/2011/11/04/130185_banjir-di-pesisir-selatan---sumatra-barat_300_225.jpgVIVAnews - Banjir mulai melanda berbagai derah di Indonesia. Data Terbaru adalah banjir bandang yang menerjang Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Enam orang dilaporkan tewas. Satu jenazah berhasil dievakuasi, lima lainnya masih hilang.

Sekitar 52.123 orang mengungsi akibat banjir ini. Selain memakan korban jiwa, air bah juga menghancurkan 51 unit rumah warga. Sebanyak 21 unit rumah rusak parah, 73 unit rusak sedang, dan 201 lainnya hanya rusak ringan. Fasilitas lain juga banyak yang rusak dihajar air bah.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Selatan menaksir kerugian mencapai Rp630 miliar. "Ini baru data awal, lengkapnya tentu bisa kita dapatkan setelah meninjau langsung ke lokasi saat banjir surut," ujar Kepala BPBD Pesisir Selatan, Nasriadi pada VIVAnews.com, Jumat 4 November 2011.

Banjir itu disebabkan hujan lebat yang tercurah dalam semalam pada Rabu 2 November 2011, malam. Sungai-sungai meluap. Delapan kecamatan dan 50 nagari (desa) disapu air bah.

Sebelumnya, di daerah lain lain banjir telah melanda Pondok Labu, Jakarta Selatan sudah menjadi korbannya. Air setinggi 1,5 meter menggenangi rumah-rumah warga di RT 11, Pondok Labu. Sebanyak 47 kepala keluarga diungsikan.

Hujan yang melanda di Jakarta dan sekitarnya diperparah dengan penyempitan Kali Krukut. Marinir dan warga sama-sama menciutkan kali itu dengan bangunan di samping kanan dan kirinya.

Tak hanya itu, sampah-sampah yang dibuang ke kali menyumbat laju air di Kali Krukut. Hasilnya, banjir itulah yang diterima warga.

Banjir juga melanda Pontianak, Kalimantan Barat. Transportasi di kota khatulistiwa ini nyaris lumpuh karena banjir. Sejumlah ruas jalan dalam kota tenggelam. Akibatnya, jalur transportasi yang menghubungkan Pontianak dengan daerah-daerah lain terputus. Transportasi nyaris lumpuh. Ribuan kendaraan, baik roda dua maupun empat, mengantre di jalanan.


TANAH LONGSOR
Tanah Longsor adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu.

Penyebab
Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang memengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh:
  • erosi yang disebabkan aliran air permukaan atau air hujan, sungai-sungai atau gelombang laut yang menggerus kaki lereng-lereng bertambah curam
  • lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat
  • gempa bumi menyebabkan getaran, tekanan pada partikel-partikel mineral dan bidang lemah pada massa batuan dan tanah yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng tersebut
  • gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran debu-debu
  • getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir
  • berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju

Dampak dan Penanggulangan Longsor
Di daerah yang terjal, kecepatan luncuran tanah longsor dapat mencapai 75 km/jam sehingga sulit bagi seseorang untuk menyelamatkan diri. Itulah sebabnya ketika tanah longsor terjadi, banyak rumah dan penduduk, binatang, fasilitas umum yang tertimbun longsoran. Bencana ini pun banyak memakan korban jiwa.

Penanggulangan
Menghindari bencana longsor:
  1. Membangun pemukiman yang jauh dari area yang rawan longsor (seperti di dekat tebing yang curam dan terjal).
  2. Berkonsultasi pada orang yang paham sebelum membangun pemukiman.
  3. Melakukan deteksi dini pada area-area yang dicurigai rawan longsor

Berita Tanah Longsor
JAKARTA, suaramerdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan pemantauan terhadap bencana tanah longsor yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia.
Berikut perkembangan yang disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB DR. Sutopo Purwo Nugroho, yang terjadi sejak Kamis-Jumat (5-6/4) yang didata Posko BNPB.
1. Terjadi longsor di Kecamatan Cijambe, Kab Subang Jawa Barat pada Jumat (6/4). Longsor menyebabkan jalur Cijambe-Cirangkong terputus, sehingga akses jalan menuju tiga desa diantaranya Cirangkong, Cikadu, dan Cimenteng, termasuk menuju kantor Kecamatan Cijambe, terputus total.
2. Longsor terjadi di Kampung Gembor RT03/01, Desa Sukamulya, Kecamatan Kutawaringin. Kabupaten Bandung, Jawa Barat sekitar pukul 14.00, Kamis (5/4). Longsoran tebing setinggi 10 meter menjebol rumah Munawar (40) yang selama ini difungsikan sebagai tempat usaha konveksi. Dua warga mengalami luka-luka tertimpa tembok rumah dan tebing setinggi 10 meter, longsor terjadi.
3. Tiga orang tewas akibat tertimbun longsor saat menggali saluran air di Dusun Putat RT 6/RW 3, Desa Jlegong, Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Jumat (6/4). Tiga korban tewas adalah, Sugiyono, 38, Siyamin, 35, dan Winardi, 23. Longsor terjadi akibat tanah galian untuk menanam paralon air bersih ambrol.


GEMPA BUMI
Gempa Bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. moment magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa Bumi terjadi untuk seluruh dunia.skala rickter adalah skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5 magnitude. kedua skala yang sama selama rentang angka mereka valid. gempa 3 magnitude atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat dan besar nya 7 lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung pada kedalaman gempa. Gempa Bumi terbesar bersejarah besarnya telah lebih dari 9, meskipun tidak ada batasan besarnya. Gempa Bumi besar terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar adalah 9,0 magnitudo gempa di Jepang pada tahun 2011 (per Maret 2011), dan itu adalah gempa Jepang terbesar sejak pencatatan dimulai. Intensitas getaran diukur pada modifikasi Skala Mercalli.

Cara Mencegah Gempa
Menyediakan Sistem Perparitan
Parit yang telah dangkal akibat dari bahan-bahan sisa harus selalu dibersihkan. Dengan ini air limpahan dan hujan dapat dialirkan dengan baik.
Proyek Pedalaman Sungai
Kebanyakan kejadian banjir berlaku karena kecetekan sungai. Jika sebelumnya sungai mampu mengalirkan sejumlah air yang banyak dalam sesuatu masa, kini pengaliran telah berkurang. Ini disebabkan proses pemendapan dan pembuangan bahan-bahan buangan.
Langkah untuk menangani masalah ini adalah dengan menjalankan proses pendalaman sungai dengan mengorek semua lumpur dan kekotoran yang terdapat di sungai. Bila proses ini dilakukan, sungai bukan saja menjadi dalam tetapi mampu mengalirkan jumlah air hujan dengan banyak.

Memelihara Hutan
Kegiatan pembalakan di mana perjalanan di daerah pinggir sungai digemari menyebabkan tanah terhakis dan runtuh ke sungai. Keadaan yang sama juga terjadi bila aktivitas pembalakan yang giat dilakukan di lereng-lereng bukit.
Karena itu pemeliharaan hutan merupakan cara yang baik untuk mengatasi masalah banjir. Hutan dapat dijadikan kawasan tadahan yang mampu menyerap air hujan dari mengalir terus ke bumi.

Mengontrol Aktivitas Manusia
Banjir kilat yang terjadi terutama di kota disebabkan pembuangan samapah dan sisa industri ke sungai dan parit. Bagi menangani masalah ini, kesadaran kepada masyarakat perlu diungkapkan agar kegiatan negatif tidak terus dilakukan seperti mengadakan kampanye mencintai sungai dan sebagainya.




BERITA GEMPA BUMI
Gempa 5 SR Guncang Maluku Tenggara
Edward Febriyatri Kusuma - detikNews
Minggu, 08/04/2012 04:05 WIB
Jakarta Gempa bumi menggoyang Maluku Tenggara Barat. Gempa berkekuatan 5,3 Skala Richter (SR) itu memiliki kedalaman 10 km dan tidak berpotensi tsunami.

Informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi pada Rabu (8/4/2012) pukul 03.09 WIB. Lokasi gempa di 5.93 lintang selatan dan 130.88 bujur timur.

Pusat gempa berada pada 193 km barat laut Maluku Tenggara Barat, 206 km Baratdaya Tual-Maluku, 219 km barat daya Maluku Tenggara,387 Tenggara Ambon-Maluku, 2676 Timurlaut Jakarta-Indonesia.



Tsunami
Tsunami (bahasa Jepang: 津波; tsu = pelabuhan, nami = gelombang, secara harafiah berarti "ombak besar di pelabuhan") adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau atau hantaman meteor di laut. Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah. Tenaga yang dikandung dalam gelombang tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya.

Penyebab terjadinya tsunami
Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau.
Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.
Gempa yang menyebabkan tsunami
  • Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 - 30 km)
  • Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter
  • Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun


Dampak dari Tsunami
Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja yang dilaluinya. Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa manusia serta menyebabkan genangan, pencemaran air asin lahan pertanian, tanah, dan air bersih. Kebanyakan kota di sekitar Samudra Pasifik, terutama di Jepang juga di Hawaii,mempunyai sistem peringatan dan prosedur pengungsian sekiranya tsunami diramalkanakan terjadi. Tsunami akan diamati oleh pelbagai institusi seismologi sekeliling dunia dan perkembangannya dipantau melalui satelit. Bukti menunjukkan tidak mustahil terjadinya megat sunami dan seiche, yang menyebabkan beberapa pulau tenggelam. Banyak yang menyebutkan bahwa tsunami adalah bagian dari  gelombang pasang surut. Sebenarnya tsunami tidak mempunyai hubungan dengan pasang surut air laut. Pasang surut banyak dipengaruhi oleh gaya-gaya luar seperti gaya grafitasi yang dipengaruhi bulan, matahari, dan planet-planetnya sementara tsunami tidak ada hubungannya dengan faktor-faktor tersebut. Selain banyak yang menyebut tsunami sebagai gelombang pasang surut, banyak pula yang menyebutnya sebagai gelombang laut seismik.

Solusi / Mengantisipasi / penanggulangan Tsunami
Gempa berkekuatan besar tentu saja ada dampak yang bisa berwujud bencana jenis lain. Jika skala gempa besar dan pusat gempa berada di dasar laut maka gempa tersebut dapat menimbulkan gelombang tsunami.
Adapun langkah yang harus ditempuh oleh kelompok masyarakat dalam mengurangi jumlah kerugian akibat bencana sebagai berikut.
1) Melakukan pemetaan daerah rawan genangan tertinggi jika ada tsunami.
2) Membuat jalur evakuasi.
3) Menentukan dan memberi informasi tempat penampungan sementara yang cukup aman.
4) Berkoordinasi dengan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), kepolisian, pemerintah daerah, dan rumah sakit. Selain itu masyarakat juga harus memahami gejala-gejala yang tidak biasa terjadi.
5) Melakukan pertemuan rutin untuk menambah pengetahuan  mengenai gempa dan tsunami. Jika masih kurang jelas, dapat mendatangkan ahli untuk memberi informasi.
6) Melakukan latihan secara reguler, baik terjadwal maupun tidak terjadwal.
7) Membuat kode tertentu yang dikenali masyarakat sekitar guna menandakan evakuasi.
8) Menyebarkan gambar peta evakuasi di pelosok daerah tempat tinggal masyarakat.



Berita tentang Tstunami
Tsunami Mentawai - Tsunami Mentawai yang terjadi menyusul gempa berkekuatan 7,2 SR melanda Pulau Pagai Selatan di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, , pukul 21:42:25 WIB Senin (25/10). Tsunami Mentawai ini memang tidak sedahsyat Tsunami yang pernah terjadi di Aceh beberapa tahun yang lalu. Namun meski demikian akibat Tsunami ini dilaporkan 40 orang korban tewas dan hampir 400 orang lainnya dinyatakan hilang.

Memang informasi korban Tsunami Mentawai sejauh ini belum ada kepastian yang resmi, sebab menurut pemberitaan beberapa media bahwa info korban tewas dan hilang sejauh ini masih simpang siur.

Sebuah laporan yang diterbitkan tempointeraktif.com yang mengutip pernyataan pegawai Departemen Kelautan bernama Hardimansyah yang bertugas di Mentawai menyatakan bahwa sebuah desa bernama Betu Monga di Mentawai telah porak poranda dilanda Tsunami. Semua bangunan di desa itu rubuh, dan sebanyak 160 orang warga desa itu dinyatakan hilang, dan 40 orang telah ditemukan tewas.

Selain di Malakopa, ada satu orang yang tewas dan dua lainnya hilang. Hardimansyah mengatakan sebanyak 80 persen rumah di daerah tersebut hancur sedangkan persediaan makanan sangat terbatas.

Salah seorang polisi setempat, Ronald mengatakan polisi telah membuat tenda-tenda darurat. "Para korban sangat butuh tempat untuk berteduh, mereka juga butuh makanan," ujarnya. "Saat ini curah hujan masih besar dan angin sangat kencang."

DPR Sayangkan Pencabutan Peringatan Tsunami

Ketika peringatan akan terjadi Tsunami menyusul gempa berkekuatan 7,2 SR yang terjadi di Mentawai langsung dicabut oleh pihak BMKG. Namun setelah peringatan itu dicabut tak lama menunggu, Tsunami benar-benar terjadi dan telah merengut puluhan korban jiwa. Pihak DPR menyayangkan hal itu.

Secara institusi, Priyo juga mengucapkan keprihatinan terhadap musibah yang terjadi. Dia berharap agar pemerintah menggunakan segala upaya untuk membantu korban di sana.

"Dan saya meminta pemerintah menggunakan alat-alatnya untuk segera menggunakan bantuan sepenuhnya. Karena kita semua sedih terhadap bencana silih berganti di belahan bumi," urainya

0 komentar:

Silahkan Beri Komentar

Template by : kendhin x-template.blogspot.com