Alfa Computer : Jl Raya Watudandang Prambon Nganjuk (1/3an SMPN 1 Prambon)

Sabtu, 20 Juni 2009

Candi Prambanan

A.Mengenal Candi Prambanan
Lokasi
Candi Loro Jonggrang yang sering disebut Candi Prambanan, terletak persis diperbatasan provinsi daerah istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, ± 17Km kea rah timur dari kota Yogyakarta atau ± 53 Km sebelah barat Solo. Komplek percandian prambanan ini masuk ke dalam 2 wilayah, yakni komplek bagian barat masuk wilayah daerah Istimewa Yogyakarta, dan bagian timur masuk wilayah provinsi jawa Tengah. Percandian prambanan berdiri di sebelah timur sungai Opak ± 200M, sebelah utara jalan raya Yogya-Solo.

Asal Usul Nama
Gugusan candi ini dinamakan “ Prambanan “ karena terletak di daerah prambanan. Nama loro jonggrang berkaitan dengan legenda yang menceritakan tentang seseorang dara yang jonggrang atau gadis jangkung putri Prabu Boko.
Sejarah
Candi Prambanan adalah kelompok percandian Hindu yang dibangun oleh Raja-raja dinasti sanjaya pada abad IX. Ditemukan tulisan Nama pikatan, pada candi ini menimbulkan pendapat bahwa candi ini dibangun oleh Rakai Pikatan, yang kemudian diselesaikan oleh Rakai Balitung berdasarkan prasasti berangka tahun 856M “Prasasti Siwargrha”, sebagai manifest politik untuk meneguhkan kedudukannya sebagai Raja yang besar. Terjadinya perpindahan pusat kerajaan Mataram ke Jawa Timur, berakibat tidak terawatnya candi-candi di daerah ini, ditambah terjadinya gempa bumi, serta beberapa kali meletusnya gunung merapi, menjadikan candi prambanan runtuh tinggal puing-puing batu yang berserakan. Sungguh menyedihkan itulah keadaan penemuan kembali Candi Prambanan. Usaha pemugaran yang dilaksanakan pemerintah hindia belanda, berjalan sangat lamban dan akhirnya pemugaran yang sangat berharga itu diselesaikan bangsa Indonesia. Pada tanggal 20 Desember 1953, pemugaran candi induk Loro Jonggrang secara resmi dinyatakan selesai Dr. Ir. Soekarno sebagai Presiden Republik Indonesia pertama. Sampai sekarang pekerjaan pemugaran dilanjutkan, yaitu pemugaran candi Brahma dan candi wishnu. Candi brahma dipugar mulai tahun 1977, dan selesai serta diresmikan pada tanggal 23 maret 1987. sedangkan candi wisnu mulai dipugar pada tahun 1982 selesai dan diresmikan oleh Bpk. Presiden Soeharto pada tanggal 27 April 1991.

Deskripsi Bangunan
Komplek percandian prambanan terdiri atas latar bawah, latar tengah, dan latar atas (latar Pusat), yang makin kearah jalan makin tinggi letaknya. Berturut-turt luasnya 390 m2 , 222 m2 dan 110 m2. latar bawah tak berisi apapun. Didalam latar tangah terdapat reruntuhan candi perwara. Apabila seluruhnya telah selesai dipugar, maka akan ada 224 buah candi yang ukurannya sama, yaitu luas dasar 6 m2, dan tingginya 14 m. latar pusat adalah latar terpenting diatasnya terdiri 16 buah candi besar dan kecil. Candi candi utama terdiri atas 2 deret yang saling berhadapan. Deret pertama yaitu, candi Shiwa, Candi Wisnu, Candi Brahma. Deret ke II yaitu, candi Wandi, candi Angsa, dan candi Garuda. Pada ujung-ujung lorong yang memisahkan kedua deretan candi tersebut, terdapat candi apit. Delapan candi lainnya lebih kecil, empat diantaranya candi kelir, dan empat candi lainya disebut candi sudut. Secara keseluruhan percandian ini terdiri atas 240 buah candi.
§ Candi Shiwa
Candi dengan luas dasar 34 m2, dan tinggi 47m adalah yang terbesar dan terpenting. Dinamakan candi Siwa karena didalamnya terdapat arca siwa maha dewa, yang merupakan arca terbesar. Bangunan ini dibagi atas 3 bagian, secara vertical kaki, tubuh dan kepala atau atap, kaki candi menggambarkan dunia bawah tempat manusia yang masih diliputi hawa nafsu, tubh candi yang menggambarkan dunia tengah, tempat manusia yang telah meninggalkan keduniawian dan atap melukiskan dunia atas tempat para dewa. Gambar kosmos nampak pula dengan adanya arca dewa-dewa dan makhluk makhluk surgawi yang menggambarkan gunung mahameru tempat para dewa. Percandian prambanan merupakan replica gunung itu terbukti dengan adanya arca-arca dewa lokapala, yang terpahat pada kaki siwa. 4 pintu masuk pada pintu candi itu sesuai dengan ke - 4 arah mata angina. Pintu utama menghadap ke timur, dengan tangga masuknya yang terbesar. Dikanan kirinya terdapat dua arca raksasa penjaga dengan membawa gada, yang merupakan manivestasi dari siwa. Didalam candi terdapat 4 ruangan yang menghadap ke empat aran mata angina, dan mengelilingi ruangan terbesar yang ada di tengah-tengah. Kamar terdepan kosong, sedangkan ke-3 kamar lainnya berisi arca-arca Siwa Mahaguru, ganesha dan durga. Dasar kaki candi dikelilingi selasar yang dibatasi oleh pagar langkan. Pada dinding langkan sebelah dalam terdapat relief ceritera Ramayana yang dapat diikuti dengan cara pradaksina mulaidari pintu utama. Hiasan -hiasan pada dinding sebelah luar, berubah kinari-kinari, kalamakara dan makhluk surgawi lainnya. Atap candi bertingkat-tingkat dengan susunan yang amat kompleks, masing-masing dihiasi sejumlah ratna dan puncaknya terdapat ratna terbesar.
1. Arca Siwa Mahadewa
Menurut ajaran Trimurti-hindu, yang paling dihormati adalah Dewa Brahma sebagai pencipta alam, kemudian Dewa Wisnu sebagai pemelihara dan dewa Siwa sebagai perusak alam. Tetapi di India maupun di Indonesia Siwa adalah yang paling terkenal, di Jawa ia dianggap paling tertinggi, karena ada yang menghormatinya sebagai mahadewa. Arca ini mempunyai tinggi 3m. berdiri diatas landasan batu setinggi 1m. diantara kaki arca dan landasannya terdapat batu bundar berbentuk bunga teratai. Arca ini menggambarkan raja balitung, tanda-tanda sebagai Siwa adalah tengkorak diatas bulan sabit pada mahkotanya, mata ketiga pada dahinya, bertngan empat berselempangkan ular, kulit harimau dipinggangnya serta senjata trisula pada sandaran arcanya. Tangan-tanganya memegang kipas, tasbih, tunas bunga teratai dan benda bulat sebagai benih alam semesta. Raja Balitung dipandang sebagai penjelmaan Siwa. Sehingga setelah wafat dicandikan sebagai Siwa oleh Keturunan dan rakyatnya.
2. Arca Siwa Mahaguru
Arca ini berwujud seorang tua berjanggut, yang berdiri denngan perut gendut. Tangan kananya memegang tasbih, tangan kirinya memegang kendi dan bahunya terdapat kipas. Semuanya adalah tanda-tanda seorang pertapa trisula, yang terletak disebelah kanan belakang menandakan senjata khas siwa. Arca ini menggambarkan seorang pendeta alam dalam istana raja balitung, sekaligus seorang pensihat dan guru. Karena besar jasanya dalam penyebaran agama Hindu-Siwa, maka ia dinggap sebagai salah satu aspek (bentuk) dari Siwa.
3. Arca Ganesha
Arca ini berbentuk manusia, berkepala gajah, bertangan 4, yang sedang duduk dengan perut gendut. Tangan-tangan belakangnya memegang tasbih dan kampak, sedangkan tangan depannya memegang patahan gadingnya sengiri dan sebuah mangkuk. Ujung belalainya dimasukkan ke dalam mangkuk itu, yang menggambarkan bahwa ia tak pernah puas meneguk ilmu pengetahuan. Ganesha memang menjadi lambing kebijaksanaan dan ilmu pengetahuan, penghalau segala kesulitan. Pada mahkotanya terdapat tengkorak dan bulan sabit sebagai tanda bahwa ia anak Siwa dan Uma, istrinya. Arca ini menggambarkan putera mahkota sekaligus panglima perang raja Balitung.
4. Arca Durga atau Loro Jonggrang
Arca ini bermaksud seorang wanita, bertangan 8 yang memegang beraneka ragam senjata : Cakra, Gada, anak panah, ekor benteng, sankha, perisai, busur, panah dan rambut berkepala asura. Ia berdiri diatas benteng nandi dalam sikap “Tribangga” (tiga gaya gerak yang membentuk lekukan tubuh).Benteng nandi sebenarnya penjelmaan dari asura yang menyamar. Durga berhasil mengalahkannya dan menginjak sehingga dari mulutnya keluar asura yang lalu ditangkapnya. Ia adalah salah satu aspek dari “sakti” (Isteri siwa). Menurut mitologi ia tercipta dari lidah-lidah api yang keluar dai tubuh para dewa. Durga adalah dewi kematian. Sebenarnya arca ini menggambarkan permaisuri Raja Balitung.


§ Candi Brahma
Luas dasarnya 20 m2 dan tingginya 37m. didalam satu-satunya ruangan yang ada berdirilah arca Brahma berkepala 4 dan berlengan 4. Arca ini sebenarnya sangat indah, tetapi sudah rusak. Salah satu tangannya memegang tasbih yang satunya memegang “kamandalu” tempat air. Keempat kitab suci weda masing-masing menghadap kearah empat mata angina. Keempat lenganya menggambarkan kea rah empat mata angina. Sebagai pencipta ia membawa air, karena seluruh alam keluar dari air. Tasbih menggambarkan waktu. Dasar kak candi juga dikelilingi oleh selaras yang dibatasi oleh pagar langkan dimana pada dinding langkan sebelah dalam terpahat relief lanjutan cerita Ramayana dan relief serupa candi siwa hingga tamat.

§ Candi Wisnu
Bentuk, ukuran relief dan hiasan dinding luarnya, sama dengan candi brahma. Di dalam satu-satunya ruangan yang ada, berdirilah arca Wisnu bertangan empat yang memegang Gada, cakra, Tiram. Pada dinding langkan sebelah dalam terpahat relief cerita Kresna sebagai “Avatara” atau penjelmaan Wisnu dan Balarama (Bala dewa kakanya).


§ Candi Nandi
Luas dasarnya 15 m2 dan tingginya 25 m. di dalam satu-satunya ruangan yang ada, terbaring arca seekor lembu jantan dalam sikap merdeka dengan panjang ± 2 m. di sudut belakangnya terdapat arca dewa candra, yang bermata 3 berdiri diatas kereta yang ditarik 10 ekor kuda. Surya berdiri di atas kereta yang ditarik 7 ekor. Candi ini sudah runtuh.

§ Candi Angsa
Candi ini mempunyai satu ruangan yang tak terisi apapun. Luas dasarnya 13 m2 dan tingginya 22 m. mungkin, ruangan ini hanya dipakai untuk kandang angsa, hewan yang bias dikendarai oleh Brahma.

§ Candi Garuda
Bentuk, ukuran, serta hiasan dindingnya sama dengan candi Angsa. Didalam satu-satunya ruangan yang terdapat arca kecil, yang berwujud seekor Garuda diatas seekor naga. Garuda adalah kendaraan Wisnu.

§ Candi Apit
Luas dasar 6 m2 dengan tinggi 16 m. ruangannya kosong, mungkin candi ini digunakan untuk bersemedi sebelum memasuki candi induk. Karena keindahannya, ia mungkin digunakan untuk menanamkan estetka dalam komplek percandian Prambanan.

§ Candi Kelir
Luas dasarnya 1,55 m2 dengan tinggi 4,10 m. candi ini tidak memiliki tangga masuk. Fungsinya sebagai penolak bala.

§ Candi Sudut
Ukuran candi-candi ini sama dengan candi kelir.

B. CANDI - CANDI LAIN DI SEKITAR PRAMBANAN
1. Candi Lumbung, Bubrah Dan Sewu
Ketiga candi budha ini tinggal reruntuhan, kecuali candi sewu yang masih bias dinikmati keindahannya. Semuanya terletak dalam kompleks candi prambanan.
2. Candi Plaosan
Letaknya ±1km ke arah timur candi sewu, candi ini dibangun pada pertengahan abad 9 masehi oleh rakai Pikatan sebagai hadiah kepada permaisurinya. Kelompok candi plaosan lor (utara) terdiri atas 2 candi induk, 58 perwara dan 126 buah stupa, kelompok candi plaosan kidul (selatan) hanya berupa sebuah candi. Halaman candi induk terbagi menjadi 2 yang masing masing diatasnya berdiri sebuah biara bertingkat 2. tingkat atas untuk tempat tinggal para pendeta, dan tingkat bawahnya untuk kegiatan keagamaan.
3. Candi Sojiwan
Letak candi ini kurang lebih 2 km ke arah tenggara dari percandian prambanan. Sebagian besar hanya berupa reruntuhan. Pada kaki candi terpahat relief cerita binatang yang mengandung nilai-nilai Filsafat.

4. Candi Boko (Keratin Ratu Boko)
Letaknya kurang lebih 3km ke arah selatan dari percandian prambanan, berdiri diatas bukit kidul yang merupakan lanjutan dari pegunungan seribu. Dengan pemandangan permai disekitarnya. Bangunan ini sangat unik, berbeda dengan bangunan-bangunan lain sesamanya dan lebih mengesankan sebuah keratin (Istana). Diperkirankan balaputra dewa dari dinasti Syailendra yang beragama budha mendirikan pada pertengahan abad 9 masehi sebagai pertahanan yang strategis terhadap rakai pikatan, menurut legenda disinilah letak istana ratu Boko, Ayah loro jonggrang.

5. Candi Banyunibo
Candi Ini terletak ± 200 meter kea rah tenggara dari candi Boko, berdiri diatas sebuah lembah “Banyu” berarti Air, “nibo” berarti jatuh menetas. Keduanya memliki makna yang puitis bagi lingkungan masyarakat jawa. Candi budha ini didirikan pada abad 9 masehi. Arca-arca budhisatwa terpahat pada dinding luarnya. Dinding ini dihias dengan amat indahnya. Biara budha yang dibangun pada kurang lebih abad 8 masehi ini, terletak pada sisi kiri jalan raya Jogya-solo, masuk kurang lebih 500 meter kea rah utara. Bangunan dengan panjang 17,32 meter dan lebar 10 meter ini merupakan sebagian saja dari kumpulan candi yang telah hilang.

6. Candi Sari
“sari” berarti indah atau cantik, sesuai bentuknya yang ramping. Mungkin karena keindahannya yang menarik perhatian ia dinamakan demikian puncak atapnya berhiaskan 9 stupa.




7. Candi Kalasan
Peninggalan agama budha tertua di daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah adalah candi kalasan. Letaknya pada posisi sebelah kanan jalan raya Yogya- Solo 13 km masuk beberapa puluh meter ke a rah selatan. Candi ini didirikan oleh Panangkaran, Raja kedua dari kerajaan Mataram kuno pada abad 8 masehi sebagai persembahan pada dewi tara. Lengkung “kala-makara” dengan hiasan kanyangan diantaranya terpahat diatas pintu masuk dengan begitu indahnya. Keindahan hiasan dan pegunungan sejenis semen kuno “Bajralepa” . Candi ini dianggap permata kesenian jawa tengah.

8. Candi Sambisari
Letaknya ± 5,5 km dari percandian prambanan ke arah barat dan ± 2,5 km kea rah utara dan jalan raya yogya-solo. Setelah terpendam selama berabad-abad karena letusan gunung berapi, pada bulan juli tahun 1966, ditemukan kembali secara kebetulan oleh seorang petani yang tengah mengerjakan sawahnya. Pada tahun 1989 telah selesai dipugar. Keunikannya ialah terletak 6,5 meter dibawah permukaan tanah, dan tak mempunyai kaki candi yang sebenarnya. Bangunan terdiri atas sebuah candi induk dan 3 candi perwara yang tidak bertubuh maupun berkaki. Pada sisi-sisi luar dinding candi induknya terdapat relung-relung yang berisi arca-arca: Durga, Ganesha, dan Siwa Mahaguru. Didalam ruangannya terdapat lingga dan Yoni, 2 aspek dari Siwa. Kesatuan keduanya melambangkan totalitas dan kesuburan Candi Hindu ini diperkirakan berdiri antara ± 812 sampai 838 M.

0 komentar:

Silahkan Beri Komentar

Template by : kendhin x-template.blogspot.com