Alfa Computer : Jl Raya Watudandang Prambon Nganjuk (1/3an SMPN 1 Prambon)

Sabtu, 20 Juni 2009

BAB SHALAT Sunnah

BAB SHALAT JAMA’ DAN QASHAR

SHALAT JAMA’
Shalat jama’ yaitu mengumpulkan dua shalat wajib dalam satu waktu tapi di kerjakan sendiri-sendiri.shalat yang boleh di jama’ adalah dhuhur dengan ashar,magrib dengan isya’.shalat jama’ ada dua yaitu:
a. jama’ taqdim: mengumpulkan dua shalat fardhu di kerjakan pada waktu yang awal ( lebih dahulu ). Contoh: dhuhur dengan ashar,dikerjakan pada waktu dhuhur. Magrib dengan isya’,dikerjakan pada waktu magrib.
b. Jama’ ta-khir: mengumpulkan dua shalat fardhu di kerjakan pada waktu yang kedua ( akhir ). Contoh: dhuhur dengan ashar,di kerjakan pada waktu ashar. Magrib dengan isya’, di kerjakan pada waktu isya’.

DALIL AQLI DAN NAQLI






Artinya : Dari Annas R A ia berkata : Rasulullah SAW apabila berangkat sebelum tergelincir matahari maka beliau akhirnya shalat Dhuhur ke Ashar, kemudian (dalam perjalanan) beliau turun (dari kendaraan) menjama’kan kedua shalat itu, Apabila Beliau berangkat sesudah tergelincir matahari maka beliau kerjakan shalat dhuhur baru berangkat naik kendaraan ( HR. Bukhari dan Muslim)

Syarat-syarat shalat jama’:
Musafir ( dalam perjalanan )
Berniat shalat jama’
Dalam keadaan tertentu, sakit, dan lain-lain
Perjalanan paling sedikit 80.640 km
Cara melaksanakan jama’ taqdim: kerjakam shalat yang terdahulu dengan niat menjama’ dengan shalat berikutnya, lalu kerjakan shalat berikutnya . Contoh shalat jama’ tqdim dhuhur dan ashar, caranya : mengerjakan shalat dhuhur terlebih dahulu, kemudian setelah salam di lanjutkan dengan shalat ashar. Waktu mengerjakan kedua shalat shalat tersebut adalah pada waktu dhuhur.
Cara mengerjakan jama takhir adalah : ketika waktu shalat sudah masuk yang
kedua maka kerjakan shalat yang lebih dahulu dengan niat menjama’, setelah
salam kerjakan shalat yang berikutnya. Contoh shalat jama’ takhir dhuhur dan
ashar, caranya : mengerjakan shalat dhuhur terlebih dahulu, kemudian setelah
salam dilanjutkan dengan shalat ashar. Waktu mengerjakan kedua shalat tersebut
adalah pada waktu ashar.

B. SHALAT QASHAR
Qashar artinya meringkas atau memendekkan.
Shalat Qashar ialah shalat yang diringkas raka’atnya dari empat menjadi dua.
Shalat yang boleh di Qashar ialah dhuhur, Ashar, dan Isya’.
Shalat Qashar hukumnya Jaiz (boleh) bagi yang memenuhi syarat. Dan lebih baik meng Qashar shalat daripada tidak meng Qasharnya.
Allah SWT. Berfirman dalam surat An-Nisa’ ayat 101




Artinya : Apabila kamu bepergian di muka bumi maka tidak mengapa kamu
meringkaskan shalat jika kamu takut fitnah orang-orang kafir,
sesungguhnya orang kafir itu musuh yang nyata bagimu. (QS. An-
Nisa’:101)
Syarat-syarat seseorang boleh shalat Qashar adalah :
a. Dalam Perjalanan.
Artinya : dari Ibnu Abbas ia berkata : Allah mewajibkan shalat melalui Nabi Muhammad SAW, empat raka’at bagi yang mukmin dan dua raka’at bagi musafir (dalam perjalanan). (HR. Muslim)
b. Perjalanan yang ditempuh bukan perjalanan maksiat.
c. Jarak perjalanan minimal 80,640 km.
d. Berniat meng Qashar.
Cara melaksanakan shalat Qashar digabungkan dengan shalat jama’ baik jama’ taqdim maupun jama’ ta-khir. Dengan cara melengkapi niat jama’ dan Qashar sehingga bilangan raka’atnya hanya terdiri dua raka’at dhuhur dan dua raka’at ashar serta dua rakaat Isya’. Sedangkan maghrib tetap tiga raka’at.

Shalat Sunnat rawatib
Yang dimaksud dengan shalat sunnat adalah semua shalat selain shalat fardhu lima waktu, shalat jum’at dan shalat jenazah, dan apabila dikerjakan hukumnya sunnat. Yang dimaksud dengan amalan sunnat ialah amalan yang apabila dikerjakan mendapatkan pahala, dan apabila ditinggalkan tidak berdosa. Shalat sunnat rawatib adalah shalat sunnat yang menyertai shalat fardhu, baik sesudah shalat fardlu (ba’diyah) maupun sebelum shalat fardlu (qabliyah). Shalat sunnat rawatib ada dua :
e. Shalat sunnat rawatib muakkad (sangat penting)
1. Dua raka’at sebelum shalat dhuhur
2. Dua raka’at sesudah shalat dhuhur
3. Dua raka’at sesudah shalat maghrib.
4. Dua raka’at sesudah shalat Isya’
5. Dua raka’at sebelum shalat subuh
f. Shalat Sunnat rawatib ghoiru muakkad (kurang penting)
1. Dua raka’at sebelum dhuhur
2. Dua raka’at sesudah dhuhur
3. Empat raka’at sebelum ashar
4. Dua raka’at sebelum maghrib
5. Dua raka’at sebelum Isya’

Shalat tarawih
Yaitu sholat sunnah yang dikerjakan pada malam bulan ramadhan, sholat ini dikerjakan setelah shalat isya’, dikerjakan dengan berjama’ah dan boleh juga sendiri-sendiri, setelah shalat tarawih diakhiri dengan shalat witir, jumlah rakaatnya ada yang 8, 20, 36



Shalat Witir
Dinanakan shalat witir karena bilangannya ganjil, waktunya sesudah mengerjakan sholat isya’ hingga terbit fajar. Jumlah raqkaatnya boleh dikerjakan sebanyak-banyaknya sebelas rakaat dan sekurang-kurangnya satu rakaat. Boleh memberi salam tiap empat atau dua rakaat dan yang akhir boleh satu rakaat.

Shalat Sunnat Tahajjud
Shalat sunnah tahajut adalah shalat malam, waktunya ialah mulai setelah isya’ sampai terbit fajar, dikerjakan sesudah tidur malam hari walaupun hanya sebentar. Rakaatnya paling sedikit dua rakaat. Kemudian diakhiri dengan shalat witir satau atau tiga rakaat. Sholat tahajut lebih utama dikerjakan pada sepertiga malam terakhir.

Shalat Idain
Shalai idain adalah shalat sunnat dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha). Sholat idul fitri dikerjakan pada tanggal 1 syawal sedangkan Idul adha dikerjakan pada tanggal 10 Dzulhijjah. Waktu pelaksanaan sholai idain adalah pagi hari dan jumlah rakaatnya masing masing dua rakaat. Hokum melaksanakan sholat idain adalah Sunnah muakad.
Sholat idain ini dilaksanakan bagi semua orang Islam laki-laki maupun perrempuan. Baik muqif maupun musafir, besar atau kecil. Tempat pelaksanaannya boleh di masjid dan boleh dilapangan. Wanita yang sedang haid boleh mendengarkan khutbah di lapangan.
Sebelum melaksanakan sholat idain disunnatkan untuk :
mandi dan berhias diri
memakai wangi-wangian
memakai pakaian baru (bersih)
memperbanyak membaca takbir
makan pagi sebelum sholat idul fitri, sedangkan untuk idul adha menunda makan sampai selesai sholat.
Menempuh jalan yang berbeda pada saat pergi dan pulang.
Tata cara shalat idain adalah :
niat
Takbir 7 kali pada rakaat pertama dan 5 kali pada rakaat ke dua.
Mengangkat tangan setiap kali takbir lalu membaca tasbih :


Membaca shurat Al A’la pada rakaat pertama dan shurat Al Ghasyiyah pada rakaat ke dua.
Khatib mulai Khutbah pertama dengan 9 kali takbir dan khutbah ke dua 7 kali takbir.
Setelah shalat Idul fitri selesai hendaknya bersalam - salaman saling bermaafan, sedangkan pada idul adha dilanjutkan pemotongan hewan kurban.

Shalat Tahiyyatul Masjid
Shalat tahiyyatul masjid adalah shalat sunnah yang dilakukan pada waktu masuk masjid sebagai penghormatan terhadap rumah suci, jumlah rakaatnya adalah 2 rakaat kemudian duduk tenang dan berniat itikaf. Rasulullah Bersabda :


“Bila seseorang masuk ke dalam masjid, maka janganlah ia duduk sebelum ia shalat lebih dahulu dua rakaat” ( HR Bukhari Muslim)

Shalat dhuha
Shalat dhuha yaitu sholat sunnat yang dilaksanakan pada waktu dhuha, yakni ketika matahari terbit setinggi tombak sampai tergelincir disiang hari. Dikerjakan dua rakaat salam. Ayat yang dibaca sesudah shurat alfatihah pada rakaat pertama adalah surat Asy Syamsu dan rakaat kedua adalah Ad Dhuha. Atau boleh juga surat yang lain yang mudah dibaca. Jumlah rakaatnya adalah sekurang-kurangnya dua rakaat dan sebanyak-banyaknya 12 rakaat. Rasulullah bersabda :


“ Barang siapa shalat dhuha 12 rakaat, maka Allah mendirikan gedung di surga” (HR. Turmudzi)

Sholat Istikharoh
Sholat istikharoh adalah sholat sunnah untuk memohon kepada Allah akan sesuatu ketentuan pilihan yang lebih baik dari dua hal yang diragukan. Shalat istikharoh ini dikerjakan dua rakaat, boleh dikerjakan waktu mengerjakan shalat rawatib atau tahiyatal masjid dan boleh siang atau malam hari. Bacaan setelah surat Al Fatihah dapat dipilih sekehendaknya, setelah selesai sholat hendaknya membaca tahmid dan shalawat nabi dan selanjutnya membaca do’a

Sholat Hajat
Shalat hajat ialah shalat sunnat yang dikerjakan untuk sesuatu kehendak untuk mohon diperkenankan. Shalat ini sama halnya dengan shalat lainnya yakni dikerjakan dua raka’at salam. Boleh dikerjakan siang hari, sebaiknya dikerjakan malam hari. Ayat yang dibaca setelah surat Al Fatihah pada rakaat pertama adalah ayat kursi (Al Baqoroh : 255) dan pada rakaat ke dua membaca surat Al Ikhlas. Boleh juga ayat lainnya. Do’a yang dibaca setelah shalat hajat :






Tiada Tuhan selain Allah yang maha lemah lembut lagi maha Mulia, Maha Suci Allah Tuhan penguasa ‘Arsy yang agung. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku memohon padaMu atas terkabulnya rahmad-mu. Mengharap kepada ampunanMu dan segala pemberian yang baik serta keselamatan dari dosa. AKu memohon kepadamu agar engkau tidak meninggalkan kami sebagai orang yang berdosa melainkan Engkau telah memaafkannya, dan janganlah Engkau meninggalkan kami dalam kesempitan lelainkan Engkau meninggalkan kami dalam kebutuhan Engkau telah memenuhinya untukku.

Sholat Istisqa’
Sholat Istisqo’ adalah shalat meminta hujan. Bilamana dalam suatu daerah terjadi kekeringan air karena musim kemarau panjang, maka umat Islam dianjurkan supaya melakukan shalat Istisqo’. Caranya dilakukan di lapangan terbuka berjama’ah seluruh laki-laki dan perrempuan bahkan juga anak-anak dua rakaat dengan 7 takbir pada rakaat pertama dan lima takbir pada rakaat kedua kemudian diakhiri dengan salam. Dianjurkan dengan khutbah. Dalam khutbah yang pertama hendaklah diawali dengan istighfar sembilan dilanjutkan puji-pujian dan nasihat, dan pada khutbah diawali dengan istighfar 7 kali dan dilanjutkan seperti pada khutbah-khutbah lainnya.

Halat Kusuf dan Khusuf
Shalat kusuf adalah sholat sunnat gerhana matahari, bila terjadi gerhana matahari orang islam disunnatkan mengerjakan shalat dua rakaat dengan berjamaah dan juga dengan khutbah dari khatib. Sedangkah sholat khusuf adalah sebagai berikut :
Tiap rakaat dua kali ruku’ yakni sesudah ruku’ kemudian I’tidal sesudah membaca robbana lakal hamdu, dibaca fatihah dan baca ayat lagi, kemudian ruku’ sampai I’tidal dan baru sujud. Demikian pula pada rakaat ke dua, kemudian salam dan dianjurkan khutbah. Intisari khutbah itu menerangkan tentang kebesaran Allah dan mengingatnya dan menyebut Asma Allah serta berdo’a minta ampun.

0 komentar:

Silahkan Beri Komentar

Template by : kendhin x-template.blogspot.com