Alfa Computer : Jl Raya Watudandang Prambon Nganjuk (1/3an SMPN 1 Prambon)

Senin, 11 Juni 2012

Remaja, ciri dan Masalahnya


Remaja & Ciri Khasnya

Berbicara masalah ciri-ciri remaja. Mungkin secara langsung bisa dilihat dari perilaku si remaja yang ada di sekitar kehidupan kita. Sungguh beruntung jika Anda mempunyai anak usia remaja.
Anda bisa mengamatinya. Apa yang seringkali dilakukannya, apa yang seringkali menjadi keluhannya dan apa sebenarnya yang diinginkannya. Menilik hal yang dimaksud tersebut, mungkin uraian selanjutnya akan sangat membantu kita di dalam mengetahui kehidupan remaja dengan ciri-cirinya.
        Hal yang paling umum diketahui sebagai ciri khas remaja adalah pubertas. Yaitu sebuah masa di mana seorang anak dipersiapkan atau mempersiapkan diri menjadi manusiayangnantinya
bisa melaksanakan fungsi biologisnya. Mengapa dikatakan' 'melaksanakan fungsi biologis ?" Tak lain dan tak bukan, pada masa pubertas inilah terjadi perubahan yang berkaitan dengan biologis (mulai beraktivitasnya organ reproduktif). Perubahan ini disertai juga dengan perubahan psikologis.
        Pubertas bisa dijabarkan sebagai :
-         Masa yang muncul pada remaja. Kemunculannya berbeda antara satu remaja dengan remaja yang lainnya (ada yang cepat dan ada yang lambat).
-         Masa yang begitusingkat yang dialami oleh remaja (hanya mencapai waktu 2-4 tahun).
-         Masa transisi (perpindahan dari masa kanak-kanak menuju masa remaja). Masa yang sungguh tanggung, dikatakan anak – anak  bukan, dikatakan remaja juga masih belum.
-         Masa di mana mulai munculnya sifat-sifat negatif yang tidak diketahui di masa kanak-kanak dulu.

Jika pubertas dihubungkan dengan perkembangan biologis dan psikologis jelas
berkaitan dengan seks. Dalam hal ini akan dikenal istilah seks sekunder dan seks primer.
        Ciri yang ada pada remaja jika dihubungkan dengan seks sekunder adalah :
-         Pada perempuan : buah dada sudah nampak menonjol. mulai tumbuhnya rambut pada daerah-daerah tertentu (kemaluan,  ketiak, lengan dan kaki), bentuk pinggul mulai terjadi (makin membulat & membesar), jerawat mulai sering tumbuh.  perubahan itu terjadi juga pada kulit  (menjadi lebih kasar jika dibandingkan dengan kulit pada masa anak-anak), mulai aktifnya kelenjar keringat dan perubahan pada suara.
-         Pada laki-laki: makin menguatnya otot-otot  (pada bagian tangan, kaki, paha dan dada),  mulai tumbuhnya rambut di daerah kelamin,  betis dan dada (kadang-kadang). Suara pun mengalami perubahan, keringat makin bertambah banyak (dampak dari mulai aktipnya kelenjar-kelenjar keringat).
-         Biasanya. pertumbuhan perempuan lebih cepat dibandingkan laki-laki (usia 11 atau 12 tahun). Lebih lanjut, baik perempuan maupun laki-laki, sama-sama mulai mengalami perubahan. Bentuk badan yang makin bagus (si perempuan berpinggul indah, si laki-laki bertambah bagus badannya), terjadilah daya tarik seksuil yang mereka padukan dalam satu jalinan.

Untuk seks primer, ciri yang dapat diketahui adalah:
-         Pada perempuan, ditandai dengan keluarnya darah haid (peitama kali). Untuk laki-laki, dia mulai bermimpi basah. Ciri lain yang bisa dijadikan sebagai pegangan bahwa si anak tengah mengalami masa pubertas adalah :
-         Selalu mempunyai keinginan yang teramat besar untuk mencoba beragam hal yang bam, yang belum pernah dilakukan atau dirasakannya.
-         Kerap terjadi kegelisahan, di mana perasaan tidak tenang dialami si remaja. Kondisi itu terjadi karena keinginan yang banyak tapi tidak bisa dilaksanakan karena beragam faktor.
-         Seringkali apa yang diutarakan orang tua tidak sepaham dengannya. Mereka gampang marah, gampang tersinggung,  selalu merasa diri benar. Dia sangat marah jika kesenangannya diganggu. Jangan pula merasa aneh jika anak Anda yang berada dalam masa transisi ini menjadi anak yang suka menyendiri, senang berkhayal dan pada suatu ketika dia akan menjadi orang yang sangat cengeng hanya karena permasalahan sepele (masalah cowok).

Begitulah remaja dengan segala cirinya. Granville Stanley mengemukakan "bahwa pada masa pubertas ini si remaja akan mengalami beragam hal dalam kehidupan emosi dan perasaannya. Inilahyang disebut sebagai storm and stress (tidak aneh jika melihat usia pubertas ini menjadikan si remaja menjadi gampang marah, mudah tersinggung, dan sebagainya, seperti yang diuraikan sebelumnya). "

Remaja & Jatuh Cinta

Cinta, tak pemah hilang sampai kapan pun. Selama si manusia masih merasakan kehidupan di dunia, selama itu pula dia akan dikaruniai perasaan yang satu ini. Tidak hanya orang dewasa yang merasakan indahnya, anak kecil sekali pun bisa merasakannya. Cinta dan jatuh cinta tak bisa dilepaskan dari kehidupan remaja.
Membahas cinta dan jatuh cinta pada usia remaja ini selalu dikaitkan dengan istilah cinta monyet. Benarkah demikian?  Pada uraian sebelumnya telah dibahas bahvva seiring perjalanan waktu, si remaja akan mengalami sebuah masa yang disebut masa pubertas dengan beragam cirinya. Satu di antaranya adalah ketertarikan satu dengan lainnya. Rasa itu akan lahir manakala si remaja merasakan ada kenyamanan atau kesenangan saat berhadapan dengan lawan jenisnya.
Mulanya teman, kemudian karena ada kecocokan menjadi teman curhat, selanjutnya menjadi teman dekat lalu terungkaplah kalimat " Aku cinta kamu, mau kan kamu jadi pacarku?"
" Kamu tuh masih ban kencur, nggak boleh pacaran dulu! Sekolah yang baik. Nanti  kalau sudah besar, sudah dewasa baru boleh pacaran!" Nah lho! Apa yang terjadi. Kalimat itu biasanya keluar dari mulut si ibu yang kaget mengetahui anaknya yang masih remaja ternyata menjalin cinta dengan teman sekolahnya. Timbul pertanyaan baru, apakah salah jika seusia remaja menjalin cinta ? Tapi kenapa perasaan jatuh cinta seringkali timbul pertama kalinya di usia seperti itu ? Siapa yang salah?
Berbicara masalali cinta dan kedatangannya sama saja membicarakan sesuatu yang sulit diambil benang merahnya. Siapa pun tak pernah tahu kapan dan mengapa jatuh cinta bisa datang pada setiap orang. Sebenarnya apa yang disalahkan dengan adanya jatuh cinta pada masa remaja? Tidakkah setiap orang berhak jatuh cinta dan menjalin cinta dengan orang yang dicintainya?
Remaja, sekali lagi saya katakan, masa remaja adalah masa yang paling indah. Masa di mana kita masih bisa merasakan ringannya hidup, karena orang tua bertanggungjawab penuh pada segala kebutuhan kita.
Mengingat hal tersebut mau tidak mau saya pun jadi ingin kembali kepada masa yang sudah saya lalui beberapa tahun yang lalu. Apalagi sekarang saat udara Jakarta tengah mendung dengan angin sepoi-sepoinya, semua menambah khayal saya menerawang. Saya dibesarkan di lingkunagan keluarga sederhana namun mewah akan cinta dan kasih sayang. Sampai kelas 6 saya masih senang kalau bapak saya (almarhum) memandikan saya. Di antara semburan airyang diguyurkan. bapak saya bersenandung. Hingga tanpa disadari saya menginjak masa SMP. Masa puber saya alami bersamaan datangnya haid pertama saya (kelas 2 SMP). Tapi tidak seperti kebanyakan teman saya waktu itu, saya termasuk gadis remaja yang tidak banyak bicara.
Saya lebih senang membaca. Majalah kumpulan cerpen, novel-novel remaja dan petualangan (Lima sekawan. Trio Detektif, Si Noni, Lupus) menjadi teman keseharian saya dalam menghabiskan waktu.
Saya senang menjadi pendengar setia saat teman saya curhat mengenai rasa sukanya pada seseorang. Mungkin karena saya senang membaca, saya menjadi orang yang begitu gampang memberi nasehat. Hingga pada suatu ketika, saat teman saya meminta tolong bagaimana mengungkapkan perasaannya. dengan senang hati saya membuatkan surat. Wow.. .sungguh sebuah pengalaman lucu, saya harus membuat surat cinta milik orang lain. Dan itulah pertama kalinya saya menulis kalimat-kalimat romantis. Teman saya cukup tercengang mengingat saya termasuk gadis yang kurang hobi membicarakan masalah cowok atau yang berkaitan dengan perasaan. Banyak teman yang sering meledek saya kalau saya pintar merayu tapi untuk
pacaran tidak punya keberanian. Entah mengapa, saya tidak terlalu memikirkan hal itu. Yang ada di benak saya adalah saya ingin menjadi gadis remaja pintar. Saya harus belajar.

Dari apa yang saya alami itu, lambat-laun saya menjadi tahu kenapa orang tua selalu marah jika tahu aiiak remajanya sudah atautengah menjalin cinta. Faktor utama adalah orang tua tidak mau anaknya gagal dalam belajar. Mereka menganggap bahwa usia remaja masihlah terlalu kecil untuk mengenal cinta. Benarkah demikian? Kalau saya boleh berpendapat : "Setiap orang. siapa pun dia, sekalipun dalam umur yang masih dini berhak mengenal dan merasakan cinta. Cinta yang bagaimana yang membuat orang tua cenderung merasa ketakutan? Cinta yang bisa menciptakan malapetaka. bukankah demikian? Lalu bagaimana cara menghindari akibat yang sungguh menakutkan itu? Tentu saja peran orang tua, guru atau kakak sangat diperlukan. Kedekatan perasaan antara satu dan lainnya (terutama di dalam keluarga) menjadi lial yang sangat sakral. Si anak remaja tidak akan sungkan menceritakan apa yang dirasakan. Dia tidak perlu mencari orang lain sebagai tempat berkeluh kesah. Dia akan terhindar dari nasehat-nasehat yang salah yang akan menyesatkannya. Memberi arahan dengan penuh kasih sayang. Saling berbagi pengalaman antara sesama keluarga bisa membuat si remaja berpikir lebih realistis lagi.
        Cinta. dan pembelajarannya pada dasarnya tidak dipelajari di sekolah. Cinta bisa lahir kapan saja, jadi alangkah bijaksananya jika saat si anak berterus terang bahwa dia tengah jatuh cinta, Anda  sebagai orang tua atau Anda sebagai kakaknya, jangan langsung ambil kalimat '"kamu masih kecil, belum pantas untuk pacaran" Yang terjadi, si anak remaja akan lebih penasaran. Dia akan marah,  langsung tersinggung. Akibatnya dia tidak akan lagi menjadi anak manis yang setiap saat terbuka pada Anda. Sebaliknya, dia akan mencari pelampiasan  lain. Mungkin dia akan lebih suka curhat pada temannya. kakak temannya. orang tua temannya, pada buku hariannya. Tidakkah Anda akan sangat sakit hati jika mengetahui anak remaja Anda lebih mempercayai mereka dari pada diri Anda sebagai orang tuanya?
Kekuatan terbesar yang ada di dalam diri orang tua adalah cinta dan kasih sayang. Ajaklah anak remaja Anda untuk berdiskusi mengenai cinta (jangan pernah menyalahkan kehadiran cinta). Ceritakan dengan gamblang apa akibatnya jika pacaran terlalu mendalam di saat usia seperti itu. Alangkah lebih baikjika Anda memberi saran kalau pacaran itu hal yang wajar. Tidak ada yang salah jika dibarengi konsekuensi dan tanggung jawab. Irigatkan si anak bahwa setiap yang dilakukannya adalah sebuah resiko yang akan datang kapan saja, tanpa diketahui. Tidak berlebihan jika si anak diberi pengertian bahwa hidup adalah sebuah pilihan dengan beragam konsekuensinya, salah melangkah fatal pula akibatnya. Masa depanlah yang akan menjadi taruhannya.

            Bagaimana sich untuk mengetahui kalau si remaja tengahjatuh cinta ? Tanda-tandanya adalah : Menjadi sering menyendiri dan berkhayal.  Di saat teman-temannya tengah asyik         bercanda, atau saat seluruh anggota keluarganya berkumpul, dia lebih asyik menjauh. Khayalannya tertiiju pada pujaan hatinya "dia sedang apaya ? Dia inget nggak yasamasaya ?"'
ü  Menjadi orang yang hobi menciptakan kalimat-kalimat indah yang romantis. Puisi       cinta sebagai ungkapan perasaan menjadi cara yang paling ampuh untuk menunjukkan        rasa yang ada di dalam hati remaja yang jatuh cinta. Biasanya ditulis di dalam diary,       tak jarang pula di buku-buku sekolahnya malahan sobekan-sobekan kertas yang dia letakkandi mana saja. Puisi berisi kerinduan atau penantian atas terucapnya kalimat cintadari pasangannya menjadi tema utama.
ü  Menjadi lebih senang bersolek. Baik remaja pria maupun wanita, semuanya sama.        Berlama-lamadi depan cermin, memadukan warna baju, memakai minyak Wangi (terlihat rapi dan keren), dilakukan demi pasangannya.
ü  Menjadi lebih giat berangkat sekolah. Ini salah satu dampak positif darijatuh cinta.  Tidak ada lagi kata terlambat masuk kelas,  yang ada adalah keinginan untuk bertemu dengan pujaannya. Dampak positif lainnya  (jika berada dalam satu sekolahan atau satu kelas), akan terjadi persaingan dalam belajar. Tentunya dia ingin menjadi yang terbaik bagi orang yang disayangnya. Salah satunya adalah menjadi siswa yang mempunyai nama di sekolah. Apakah karena jago basket, jago main musik, atau karena menjadi bintang pelajar.

Nah, kenyataan yang ada sekarang adalah sebuah keadaan di mana orang tua diliadapkan pada beragam kemajuan. Teknologi yang makin canggih seringkali menciptakan kondisi yang tidak diharapkan. Salah pergaulan menjadi komoditas yangdisebabkan oleh lahimya teknologi canggih ini. Internet yang kapan saja bisa dinikmati, dengan kebebasan membuka beragam situs menjadi kesempatan bagi remaja untuk mengetahui ribuan hal. Termasuk seks ! Dunia baru, sementara di masa remaja selalu timbul keinginan untuk mencoba. Ketakutan yang paling utama adalah atas nama cinta mereka melakukan aktivitas seks, sebagaimana yang dilihatnya di internet. Belum lagi CD film dengan ' 'bluefilmnya " yang dijual begitu saja. Dengan uang 10.000 bisa di dapat 3 kaset. Apa pun yang terjadi peran orang tua memang sungguh diperlukan.
Perhatiannya merupakan senjata yang ampuh untuk menahan segala kenegatifan yang datang pada kehidupan si remaja dan sebagai pengarah hingga si remaja menjadi orangyang mempunyai masa depan.
Jatuh cinta pada dua remaja adalah awal di mana mereka menjalin hubungan yang disebut pacaran". Mereka memang remaja. Tapi coba lihat pertumbuhan fisiknya. Mereka menyamai orang dewasa. hingga terkadang orang yang tidak mengenalnya salah menilai. Bahkan tak bisa
dipungkiri lagi banyak di antara remaja yang berperilaku sebagaimana halnya orang dewasa. Dari cara berpakaian. berdandan, sampai dari cara dia memperlakukan lawan jenisnya.

Tadi telah disinggung mengenai kemajuan teknologi dan kemudahan remaja mendapatkan informasi. Dalam hal pacaran pun begitu adanya. Tengok saja sinetron-sinetron sekarang. Tayangannya tidak jauh dari tema-tema percintaan yang tidak layak dilakukan oleh anak remaja (sinetron remaja tapi perilakunya menandakan dia orang dewasa). Dari situ, remaja yang jelas masih gamang dalam menentukan arah dan mencari identitasnya akan dengan mudah meniru.
Mengenai pacaran ini. apakah ada yang harus diperhatikan ? Jelas ada. dan itu bagian yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Menyangkut masa depan si anak dan nama baik keluarga besarnya. Di antaranya adalah pacaran dipandang dari segi usia para pelakunya. pacaran dilihat dari sifat dan kedalamannya si pelaku dalam menjalani hari-harinya selagi membina hubungan yang dimaksud.
Dari segi umur, jelas usia remaja adalah masa di mana dia masih dalam keadaan yang tidak stabil. Dia belum bisa menjadi orang yang berpikiran luas dengan resiko-resiko yang harus diterimanya atas apa yang dilakukan. Yang ada di dalam benaknya adalah kesenangan belaka. Dia pun nantinya akan bermasalah dengan konsep pembatasan diri (kurang bisa membatasi diri dalam kesenangan. Membatasi diri dalam hura-hura /pesta). Mereka belum mengerti arti prioritas. Mana yang harus didahulukan, mana yang harus ditangguhkan dan mana yang jams
ditinggalkan, hampir jarang bahkan tidak ada di dalam benaknya. Pembagian waktu bukan hal yang dipikirkan ! Akibatnya pelajaran terganggu, nilai ulangan mengalami penurunan sampai akhimya nilai rapor jelek. Anak Anda tidak naik kelas !
Mengenai jatuh cinta. kebanyakan remaja laki-laki lebih suka pada wanita yang cantik, lembut. tidak manja. dan mempunyai minat yang sama dengannya. Sementara kalau remaja perempuan lebih menyukai pada laki-laki yang bisa melindunginya. sportif ganteng. keren dangan bentuk tubuh yang bagus (tinggi dan berotot). pengertian. dan '"jantan".
        Pengertian cinta menurut kalangan remaja hanyalah sebatas kesukaan seperti haliiya pada suatu saat seorang remaja laki-laki melihat wanita. tiba-tibatanpa disadari badannya seolah kena magnet atau seperti terkena setrum listrik. Atau bisa pula karena setiap saat. setiap detik wajah seseorang ada dalam bayangannya. Saat menjelang tidur. Saat belajar. bahkan saat di toilet pun wajahnya menari- nari di depannya. Begilu pula jika pada suatu saat si remaja sangat sebel, mau marah jika bertatapan muka, tapi apa daya saat bertemu bukan sumpah serapah yang keluar. Yang ada hanyalah kediaman. Mulutnya terkatup. tidak bisa berkata-kata. Perasaan yang tadinya penuh emosi kemarahan tiba- tiba reda digantikan dengan kesenangan. Hati merasakan sesuatu yang sulit digambarkan '"deg...deg...degair" begitu kata kebanyakan orang. Jika seorang merasakan betapa mudahnya kehidupan yang dijalaninya saat bersama dirinya. seolah-olah dialah sang pahlawan yang bisa mengliilangkan segala kesedihan. Dialali yang paling berarti untuk kehidupannya.

Remaja & Pergaulan
Manusia dilahirkan dengan beragam keperluan dan kebutuhannya. Satu yang tak mungkin lepas adalah "bergaul" sebagai konsep nyata dari  sebutan bahwa manusia adalah makhluk sosial. makhluk yang tidak bisa hidup sendiri. Sekalipun  dia konglomerat ataupun penguasa, dia tidak akan bisa hidup jika tanpa bantuan orang lain. Nan menghadapi kenyataan seperti itu timbullah fenomena yang seringkali membuat otak berputar lebih dari 7 keliling dan urat-urat syaraf makin menegang, akibat pergaulan, anak yang disayangi yang baru mengecap masa remaja harus mendapatkan musibah (terlibat narkoba, hamil di luar nikali, dsb).
Istilah pernikahan dini atau maried by accident sudah tidak asing lagi, bahkan terkesan biasa saja. Apakah ini sebagai dampak kemajuan teknologi yang berhasil menggeserkekuatan ajaran agama dan moral? Ataukah memang keberadaan manusianya sendiri yang memang sudah cenderung mengutamakan segi-segi duniawi hingga apa pun yang menjadi hambatannya dia tabrak saja tanpa berpikir akibat-akibat yang teijadi. Tidakkah dengan berlaku seperti itu mereka tengah menggadaikan masa depannya pada sebuah kehancuran? Tidakkah dalam hidup ini seharusnya mereka berpikir betapa banyak liku yang harus dihadapi, betapa panjang jalan yang harus ditempuh? Ingat, hidup bukan untuk saat ini! Masih banyak hal yang tidak diketahui akan
terjadi selanjutnya. Bukankah secara pikiran positif setiap manusia menginginkan kehidupannya berjalan lancar dan penuh kebahagiaan? Semua memang tergantung pada para pelakunya, hanya saja jangan pernah melupakan bahwa ada Dia yang tak pernah tidur, ada Dia yang selalu memperhatikan setiap sepak terjang kita. Dan hidup adalah sebuah penatalaksanaan dari sebuah penjabaran yang sulit untuk diterjemahkan secara bebas, karena hidup adalah milik tiap individu yang berbeda dalam segala pandangan dan ideologinya. Tapi tetap moral dan kekuatan agama yang harus dipegang.
Keluarga! Itulah jawaban awal. Keluargalah yang menjadi peranan utama. Jika di dalam keluarga sudah dibiasakan dan ditanamkan nilai-nilai kebaikan, si anak akan senantiasa menjaga sikap di dalam bertindak. Modal utama sebuah keluarga adalah cinta dan kasjh sayang dengan
memperkenalkan segi-segi keagamaan secara dini, hingga saat usia remaja dia sudah tidak timpang lagi di dalam mengenal agama dan keyakinannya. Konsep ini akan hadir jika si orang tua sendiri - yang dijadikan sebagai benteng untuk berteduh, sebagai sosok yang menjadi tauladan, melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya sebagai hamba Allah. Jika dia seorang muslim, ajaklah anak-anak untuk sholat berjamaah di rumah. Ajaklah si anak untuk berpuasa, membiasakan diri untuk berdoa sebelum melakukan sesuatu, atau berikanlah dongeng-dongeng yang bersifat keagamaan seperti cerita-cerita nabi (yang mengajarkan tentang kebaikan dijalan Allah) dan sebagainya. Begitu pula jika seorang kristiani. Orang tua hendaknya memperkenalkan tentang Tuhan Yesus sejak si anak masih kecil, ajaklah ke gereja atau sekedar berdoa di rumah. Nah, kekuatan orang tua di dalam mengajarkan itu semua akan memudahkan si anak berpikir mengenai konsep benar-salah dalam pergaulan.

Lingkungan sekolah, instansi inilahyangturut mendukung menciptakan remaja berhasil dalam pergaulannya. Tidak selamanya orang tua mengawasi si anak yang mempunyai kehidupannya sendiri. Sekolah tentunya menjadi jembatan untuk menitipkan si anak mempunyai perilaku yang baik dan menjadi anak yang cerdas. Bagi saya sendiri konsep seorang murid harus menjadi pintar adalah tidak sesuai. sebab dia pintar tapi tidak berperilaku selayaknya manusia bermora). percuma saja bukan. Intinya sekolah haruslah menciptakan manusia-manusia berkualitas yang cerdas dan berakhlak.
Bagaimana caranya adalah sebuah pekerjaan rumah dari pihak sekolah. Tapi bukan berarti pihak tersebut yang berkompetensi menciptakannya, ada kerjasama dari pihak yang terkait lainnya.
Keluarga. lingkungan sekolah, selanjutnya adalah lingkungan tempat pergaulannya. Seperti sudah disinggung pada bagian awal tadi bahwa adaptasi terhadap teman pergaulan cukup penting unik membuat si anak lebih percaya diri dan diakui keberadaannya. Sebenarnya jikaditilik lebih jauh. pergaulan sangat berpengaruh terhadap perkembangan si anak. Tak jarang orang menilai karakter si anak dari tempat pergaulannya. Dengan siapa dia bergaul dan bagaimana dia berperilaku dengan teman sepergaulannya (meskipun tidak selamanya harus dipandang dari segi ini). Orang tua tentunya harus tahu sejelas-jelasnya pergaulan macam apa yang di jalani oleh si anak. Keterbukaan antara sesama anggota keluarga sungguh diperlukan sebagai senjata ampuh untuk tahu lebih jauh mengenai si anak dalam kegiatannya di luarrumah.
Kenalilah dengan baik teman-teman anak Anda. Apakah mereka bisa dicap sebagai anak yang bisa membawa kebaikan bagi perkembangan anak Anda dalam bergaul. Jika Anda rasa, si anak tengah melenceng dari kebaikan yang dimaksud. Segeralah bertindak. Ingat! Remaja selalu menampakkan emosi yang bergelora jika ada sedikit saja yang disinggung oleh orang lain, termasuk Anda sebagai orang tuanya.
Komunikasi dua arah yang saling menguntungkan jelas bisa membuat segalanya berjalan lancar. Jangan menyudutkannya, tapi berupaya mencari solusi, katakan bahwa Anda berdua sedang mempunyai masalah. Anda sebagai orang tuajangan sungkan untuk meminta maafjika
memang bersalah (mungkin selama beberapa bulan terakhir terlalu sibuk, hingga kurang memberi perhatian pada si anak), aralikan si anak hingga bisa terbuka. Andalah yang mempunyai peranan untuk menggiring si anak pada konteks pendekatan. Si anak tidak malu-malu mengungkapkan permasalahannya, dan Anda pun dengan penuh kasih sayang mendengarnya. Anda berdua jika dalam kondisi seperti itu mempunyai posisi yang sama. Jangan merasa diri sebagai orang tua sehingga semuanya tergantung Anda. Ingat, bukan hanya anak Anda yang bermasalah tapi Anda bersama!
Pergaulan bisa diartikan sebagai hubungan antar individu yang di dalamnya menyangkut tingkah laku, perasaan, dan jati diri. Dalam membina sebuah hubungan agar bisa berjalan lancar tentunya harus dibarengi dengan saling percaya, saling memiliki, saling menghargai, menyayangi dan menghormati. Dan yang terpenting hubungan yang dijalani itu tidak menciptakan kegoncangan dalam hidup, sebaliknya malah menciptakan kualitas hidup yang lebih sempurna, hingga terhindar dari kesulitan hidup (terganggunya kelancaran hidup). Perkembangan jiwa dan kekuatan mental pun bisamakin meningkat.
Dalam kehidupan remaja, pergaulan menjadi peranan yang sangat efektif di dalam memenuhi keinginan nalurinya untuk berbagi rasa. Zaman sekarang sudah bukan hal yang aneh jika remaja puteri bersahabat erat dengan remaja putera. Kadang dari persahabatan antar jenis itulah bisa timbul benih-benih cinta. Apakah layak jika pergaulan semacam itu dikatakan sebagai pergaulan yang bisa meningkatkan kualitas hidup? Bisa, jika masing- masing memegang teguh arti penting sebuah hubungan tanpa hams dinodai oleh sesuatu. Jika tidak, apa yang diharapkan bakalan terjadi.
Pergaulan bebas! Membawa siapa saja masuk kedalam jurang kenistaan.  Pergaulan bebas, apakah selamanya menciptakan hal yang tidak diinginkan? Siapa pun Anda, akan berasumsi Iain-lain bukan. Namun kenyataan yang ada memang demikian.
        Adapunpentingnya pergaulan adalah sarAna pentingnya dengan keinginan si remaja
mengembangkan segi-segi kehidupannya. Dalam hal itu, ada dua hal yang patut diketahui sebagai pegangan di dalam membina hubungan dengan orang lain (pergaulan), yaitu:
-         Ada keinginan yang kuat untuk mengenal individu/orang Iain. Artinya dia menyadari       bahwa antara dia dengan yang lain mempunyai perbedaan dalam sifat. sikap. karakter. perilaku cara pandang, dan latar       belakang kehidupannya. Dari semua itu akan timbul usaha untuk saling menyesuaikan diri dengan keikhlasan hati tanpa ada paksaan dari siapa pun. Nah,  itulah bukti bahwa dalam beiteman. Dalam bergaul tidak hanya mengedepankan keinginan untuk menjalin pertemanan, lebih dari itu. Saling pengeitian dengan menyadari beragam perbedaan yang ada akan memberi pengaruh yang baik pada keberlangsungan pertemanan tersebut.
-         Saling terbuka adalah wujud lain dari arti persahabatan. Bagi saya sendiri, sahabat       sungguh mempunyai makna yang sangat dalam. Dia bagaikan mentari di siang hari dan dia bagaikan rembulan di malam hari. Suka, senang. tavva dan tangis selalu dirasakan bersama. Sekedar cerita : 'Saat saya kuliah dulu (di Malang-Jawa)

Remaja & Seks
Remaja dan seks tidak pernah lepas dari apa yang dinamakan dengan cinta. Cinta dan seks, begitu tepatnya. Cinta tanpa seks adalah hampa? Cinta tanpa seks, bohong? Benarkah demikian? Sedemikian jauhkah remaja kita memaridang cinta. Bahwa cinta tanpa dibumbui seks adalah sia-sia. Seks adalah cara seseorang membuktikan rasa cintanya. Wow! Benarkah demikian. Apakah seks sudah menjadi barang muralian yang bisa dinikmati siapa saja. Seks dalam arti yang bagaimana?
Apakah sekedar berpegangan tangan? Sekedar saling berciuman dan meraba, ataukah lebih dari itu?
Pernahkah Anda melihat hasil chattingan anak remaja sekarang? Mungkin cerita saya ini akan Memperkenalkan seks pada anak remaja sungguh patut dilakukan sebagai penjagaan bagi si
anak hingga dia bisa berkata "tidak" untuk sesuatu yang tidak baik mengenai seks itu sendiri. Ceritakanlah kepada anak remaja Anda apa dan bagaimana seks itu. Berilah penjelasan-penjelasan mengenai fase apa yang akan terjadi setelah anak gadis mengeluarkan haid pertamanya (berkaitan dengan seks), atau beri pengertian yang masuk akal jika anak laki-laki Anda yang baru mimpi basah.
Bagus pula jika Anda menambah koleksi buku-buku pengenalan seks untuk remaja. Lakukan pendekatan lebih sering lagi pada si anak agar dia berminat membacanya. Begitu pula dengan Anda sebagai orang tuanya, harus lebih banyak memiliki pengetahuan. sehingga ketika si anak bertanya, Anda akan bisa menjawabnya dengan Iancar.  Sekolah, tentu saja berperan penting dalam hal pengetahuan seks untuk siswanya. Tokoh, pengetahuan seks tidak hanya berkaitan dengan  "birahi". Organ-organ seksualitas pun termasuk di dalamnya, dan itulah yang biasanya dipelajari dalam ilmubiologi.

Bagaimana Mengenai Remaja yang Bermasalah
Remaja bermasalah sama saja dengan orang tua bennasalah. Artinya masalah yang ada adalah milik bersama. Mengapa anak remaja saya seperti itu? Apakah ada yang salah dengan saya sehingga dia menjadi demikian? Apa sebenarnya yang diinginkan. padahal saya sudah berusaha memberikan yang terbaik untuknya?
Nah lho? Apakah ha! yang sama juga dipikirkan oleh si remaja? Mengapa saya menjadi seperti ini? Apakah saya telah melakukan kesalahan sehingga saya tidak bisa seperti remaja lainnya yang hidupnya penuh kebaliagiaan ? Jika kedua belah pihak (orang tua dan remaja) mempunyai konsep pemikiran seperti itu berarti mereka sama-sama sating menyadari akan apa yang tengah terjadi. Dari situ ditemukan sebuah pengenalan akan jati diri masing-masing.

Sebagai orang tua sudah seharusnya memberi yang terbaik, hanya saja dalam hal ini seringkali timbul kesalahpahaman dalam penerimaan. Belum tentu apa yang diberikan orang tua diterima dengan baik sebagai sesuatu- yang berharga. Remaja mempunyai keunikan-keunikan tersendiri dengan segudang misterinya. Sementara orang tua pun begitu adanya. Terkadang mereka menganggap remaja yang ada di depannya adalah anak kecil yang bam lahir kemarin sore.
Mengenai remaja bermasalah ini orang tua harus jeli mengetahuinya. Apakah itu dalam hal pembagian secara garis besamya. atau berdasarkan hal lainnya. Kenyataan itu bisadilihat dari sudut pandang yang berhubungan dengan tingkah laku si remaja yang masih dalam batas kewajaran, atau dari sisi remaja yang memang membahayakan. Yang terakliir bisa dilihat dari sisi bermasalah yang memang benar-benar bermasalah.
        Remaja dalam taraf kenakalan yang masih wajar bisa dikaitkan dengan diri pribadinya, antara lain dipengaruhi oleh pikiran dan perasaan akan jasmaninya (bentuk badan yang kurang menarik bisa menjadikannya minder, lalu timbul lali kecemasan di dalam pikirannya. Untuk menghilangkan perasaan minder itu, si remaja lalu berusaha memperbaiki diri dengan beragam cara. Diet ketat hingga jatuh sakit atau mengikuti kursus-kursus yang berkaitan dengan
Masalah lain timbul dari orang tua sendiri. Sudah bukan rahasia umum lagi jika anak menjadi korban karena kesibukan'orang tua, karena perceraian mereka. atau karena egoisme orang tua yang selalu ingin menang sendiri (si anak harus melakukan apa pun sesuai keinginan orang tua - kebebasan si anak dalam berpendapat dan bertindak mendapat penghalang). Ibu memang yang melahirkan, ayah memang yang memberi nafkah.
Mereka yang merawat si anak. Makin besar si anak makin mengerti tentang kehidupan. Dia mulai bisa berpikir dan menentukan tentang yang baik dan yang jelek, yang benar dan yang salah. Itulah yang harus disadari orang tua. Tidak selamanya si anak harus terus ada dalam genggamannya. Dia makhluk berkembang yang memerlukan ruangnya. Biarkan dia berkembang sesuai perkembangannya dengan kekuatan nilai yang sudah ditanamkan oleh orang tua sejak masih dini. Beri kepercayaan padanya bahwa dia bisa menjalani kehidupan ini tanpa harus mendapat pengaruh jelek dari yang lain. Beri kekuatan padanya di saat si anak terpuruk karena suatu kondisi hingga dia menyadari betapa besar rasa cinta dan sayang Anda sebagai orang tua kepada dirinya.
Permasalahan yang timbul karena kondisi si remaja yang membahayakan bisa disebutkan sebagai akibat dari adanya perubahan-perubahan fisik dalam rentang perkembangannya. Termasuk pula peaibahan psikis dan psikologis. Berhubungan erat dengan konteks perkembangan jiwa/psikologis yang terjadi karena pennasalahan yang wajar yang dialami si remaja. Misalnya saja karena kekurangan dia dalam menyesuaikan diri di lingkungan pergaulannya. Atau memang karena sifatnya yang mudah'patah semangat hingga dia tidak bisa menerima saat dia mengalami kegagalan. Jadi, inti dari semua ini adalali pennasalahan yang lahir dari dalam diri si remaja itu sendiri.
Cobalah sekarang perhatikan anak Anda. si remaja yang begitu Anda sayangi ! Apakah menunjukkan tanda-tanda seperti dibawah ini ? Seringkali kelihatan sedang melamun karena sesuatu yang tidak diinginkannya terjadi (gagal menghadapi ujian).
-         Terlihat mempurwaf sifatrendah diri yang berlebihan (tidak merasakan aman dalam menjalani kehidupann dengan rela dia menyerahkan dirinya menjadi budak siapa saja di dalam lingkungannya – lingkungan  rumah/lingkungan sekolah).
-         Karena butuh perhatian dari lingkungan sekitarnya, seringkali si remaja bertindak     seperti anak kecil sebagai usahanya untuk menarik perhatian.
-         Seringkali si remaja tidak bertanggungjawab pada segala tugasnya. Misalnya     membereskan tempat tidur, mengerjakan pekerjaan rumah. Dia hanya mengutamakan    kesenangan, nongkrong atau jalan bersama teman-temannya, menghabiskan uang jajan.
-         Si remaja tidak bisa pisah dengan orang tuanya. Misalnya kegiatan sekolah yang diadakan di luar lingkungan sekolahnya  (kamping) selama tiga hari akan menjadi ketakutan tersendiri baginya karena dia memikirkan perasaan takutnya jika harus berpisah dengan orang tuanya, Kurang mandiri dan tidak bisa melakukan aktivitas kesehariannya tanpa bantuan orang tua.

0 komentar:

Silahkan Beri Komentar

Template by : kendhin x-template.blogspot.com