Pemikiran Tokoh Pembelajaran Berwawasan
Kemasyarakatan
Dalam sebuah konsep pembelajaran
tidak hanya sekedar mengajar saja namun kita harus bisa mendidik siswa kita
agar dapat mengembangkan potensi mereka yang sesuai dengan kebutuhan serta kemampuan
siswa tersebut.
Kegiatan belajar 1
Pandangan kritik sosial dalam
pembelajaran (teori belajar humanistik)
Dalam sebuah sistem
pembelajaran yang kita lakukan sekarang tak halnya memberikan materi sebuah
pelajaran saja namun kita harus bisa memberikan apa manfaat air tersebut bagi
mereka sendiri maupun masyarakat sekitar mereka.
Seorang pendidik harus memperhatikan
beberapa teori seperti :
1.
Teori belajar humanistik
Teori
ini menekankan pada sebuah hasil yang berkemanusiaan sendiri, mencapai
aktualisasi diri.pemahaman diri. Teori ini telah efektif karena teori ini hanya
pengembangan dari teori sebehimnya saja.
a. Pandangan
kolb terhadap belajar.
Kolb menbagi dalam tahap Pengalaman
konkret, Pengamatan Aktif dan Reflektif, Tahap Konseptualisasi, Tahap Eksperimen
Aktif.
b. Pandangan
Honey dan mumford Terhadap belajar.
Orang ini membagi 4 kelompok
belajar seperti Kelompok Aktifis, kelompok Reflektor, Kelompok teoris, dan Kelompok
Pragmatis
c. Pandangan
Habernas terhadap Belajar.
Jika menurut Habernas belajar
memiliki tipe belajar seperti: Belajar Teknis, Belajar Praktis, Belajar
emansipatoris.
2.
Aplikasi Teori Belajar Humanistik dalam
kegiatan Pembelajaran.
Untuk
langkah - langkah teori humanistik ini sukar untuk di tulis maupun dilaksanakan
namun teori ini sudah berlangsung karena pada dasamya teori ini mengajarkan
pada sebuah pendidikan kemanusiaan itu sendiri, teori kepribadian serta
psikoterapi.
Kegiatan ini
sangatlah membantu dalam dunia pendidikan karena ide serta konsep dari teori
ini dapat mengembangkan bakat kemampuan siswa yang disertai dengan kemampuan
dan apa yang di butuhkan siswa tersebut.
Kegiatan Belajar 2.
Pandangan Progesif dalam Pembelajaran
Ada cara untuk
mengatasi sebuah permasalahan di masyarakat kita seperti penyesalan sebuah
pendidikan yang tidak sesuai dengan pekerjaan namun kita sebagai pendidik harus
bisa memberikan sebagai berikut:
1.
Memberikan kesempatan siswa belajar individu.
2.
Memberikan pembelajaran yang
berpengalaman.
3.
Memotifasi belajar siswa yang sesuai
dengan kemampuan mereka.
4.
Memberikan tugas di kesemua aspek
kehidupan kepada siswa.
5.
Memberikan wawasan bahwa hidup itu
dianamis.
Namun kita harus berprinsip sebagi berikut:
1.
Kebebasan berfikir bagi anak dalam
mengembangkan bakat mereka.
2.
Pengalaman serta minat merupakan
rangsangan terbaik untuk belajar.
3.
Bekerjasama antara sekolahan dengan
keluarga
4.
Guru hanya sebagai nara sumber dan
pembimbing.
5.
Sekolah progesif harus punya laboratorium
reformasi dan pengujian pendidikan.
Maka dengan hal
tersebut kita dapat mewujudkan sekolah yang progesif yang dapat berguna bagi
masyarakat.
Kegiatan Belajar 3.
Pandangan Sosiokutural konstruktif dalam
Pendidikan
Dalam ini menekankan pada :
1.
Penekanan hakikat sosial
2.
Konsep belajar sesuai dengan zona
perkembangan anak.
3.
Pemagangan Kognitif
4.
Penekanan pada kemandirian siswa.
Penerapan pandangan Konstruktivis dalam pembelajaran
berwawasan kemasyarakatan. Dalam hal ini kita harus bisa memikirkan beberapa kedudukan
serta finishnya seperti
1.
Kedudukan Siswa.
Dalam
hal ini siswa sudah mempunyai kemampuan awal untuk mempelajari sesuatu walaupun
berbeda cara mereka untuk memahami sesuatu.
2.
Peran Guru.
Dalam
ini guru hanya sebagai :
a. Menumbuhkan
rasa kemandirian.
b. Memberikan
motifasi dalam pengambilan sebuah keputusan.
c. Menyediakan
sistem dukungan untuk memudalikan belajar pada siswa.
3.
Sarana Belajar.
Pendekatan
konstruktivis ini memberikan kebasan berekspresi bagi guru maupun siswa dalam
pengembangan kreatifitas belajar yang di sesuaikan dengan kondisi mereka
sendiri.
4.
Evaluasi Belajar.
Dalam
memberikan sebuah nilai kita harns harus memperhatikan sebagai berikut ;
a. Memberikan
nilai langsung satu persatu.
b. Butir
tes harus kompleks
c. Guru
harus bisa memberikan pengembangan penilain bagi siswa.
d. Penilaian
berdasarkan perkembangan anak secara kompleks.
e. Tertulis
Kegiatan belajar 4.
Ki Hajar Dewantoro terhadap pendidikan.
Menurut Ki Hajar
Dewantoro pendidikan adalah upaya memerdekakan manusia (manusia yang mandiri)
dari lahir maupun batin.
Ki Hajar Dewantoro meengemukakan
beberapa falsafah seperti:
1.
Alat, usaha serta cara harus sesuai dengan
kodratnya.
2.
Kodrat yang sesuai dengan adat istiadat
yang akan mengasilkan hidup tertib dan damai.
3.
Adat istiadat itu dinamis.
4.
Dapat mengkaji masyarakat dari masa lampau
untuk masa depan.
5.
Perkembangan budaya akan di pengaruhi
oleh pergaulan antar bangsa.
Ki hajar Dewantoro juga memberikan butir
pendidikan sebagai berikut.
1.
Budaya terikat dengan Pendidikan.
2.
Kebudayaan merupakan pendidikan
kebangsaan.
3.
Pendidikan mewujudkan keperluan
perikehidupan.
4.
Arah pendidikan mengangkat derajat
rakyat serta negara.
5.
Pendidikan yang visioner.
Pada umumnya pendidikan untuk menumbuhkan
budi pekerti, pikiran, dan tumbuh anak yang lebih baik
Ruang lingkup kebudayaan dalam
pendidikan.
a.
Pengertian Kebudayaan.
Budaya
dalam arti segala daya upaya kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam dalam
antropologi kebudayaan dapat di artikan sebagai seluruh sistem gagasan dan
rasa, tindakan serta karya yang di hasilkan manusia kedalam kehidupan bermasyarakat.
Adapun
beberapa budaya dapat di definisikan sebagai berikut:
1. Kebudayaan
merupakan keseluruahau yang kompleks.
2. Kebudayaan
merupakan sebuah prestasi kreasi manusia
3. Kebudayaan
dapat berupa berbentuk hasil fisik.
4. Kebudayaan
dapat berbentuk sebagai tindak laku yang terikat oleh hukum
5. Kebudayaan
berasal dari lingkungan.
b.
Wujud kebudayaan.
Wujud
dari sebuah budaya dapat kita lihat seperti artifak, candi. punden.
c.
Sistem Nilai Kebudyaan.
Dalam
hal ini kebudayaan merupakan sebuah tingkat tinggi dan paling abstrak dari adat
istiadat. yang mempakan sebuah pedoman orientasi pada kehidupan para
masyarakat.
d.
Adat istiadat, Norma dan Hukum.
Norma
merupakan aturan khusus yang ruang lingkupnya keci!, norma biasanya sangat terinci
dan perumusanya jelas. norma yang mengakibatkan yang panjang dapat juga di
artikan hukum. Menurut ferdinan tonies
sebuah kebiasaan dapat di artikan sebagai berikut :
1. Bersifat
obektif yang nyata
2. Dapat
sebagai kaidah seseorang
3. Perwujudan
kemauan seseorang dalam melakukan sesuatu
Adat
istiadat yang mengatur seseorang adalah hukum yang mempunyai sanksi yang jelas
dan ini di buat secara sengaja keselutuhan kaidah ini pada intinya mengatur
masyarakat agar mengikuti perilaku yang di sepakati oleh sistem sosial dan
budaya yang berlaku pada masyarakat tersebut.
Kegiatan Belajar 2
A. Unsur-
unsur Pakok Kebudayaan.
Dalam menurut meiville unsur
kebudayaan terdiri atas :
1. Alat-alat
tekhnologi
2. Sistem
ekonomi
3. Keluarga
4. Kekuasaan
Politik
Namun jika menurut
kluckohn terdiri dari :
1. Perlengkapan
hidup
2. Mata
pencaharian hidup
3. Sistem
kemasyarakatan
4. Bahasa
5. Kesenian
6. Sistem
pengetahuan
7. Religi
Jadi dari unsur
tersebut dapat kita analisa sebagai berikut
1. Alam
pikiran (ide)
2. Religi
( ke agamaan )
3. Bahasa
(komunikasi)
4. Hubungan
Sosial (kemasyarakatan)
5. Hidup
Perekonomian
6. Ilmu
Penyetahuan dan Tekhnologi
7. Politik
dan Pemerintahan.
8. Pendidikan
Kegiatan Belajar 3
Fungsi Pendidikan dalam Kebudayaan
A. Tranformasi
Kebudayaan.
Arti kebudayaan adalah hasil,
cipta karya dan karsa. Ini di sebabkan dari sebuah kebudayaan telah berasal
dari nenek moyang mereka yang telah mewariskan dari generasi ke generasi. Pada
jaman ini dunia seolah yang sesuai dengan kemampuan mereka
B. Peran
Lembaga yang berfugsi sebagai Lembaga Pewaris Kebudayaan. sebuah kebudayaan
pada umumnya di wariskan dari Ieluhur mereka, dan keluarga merupakan pewaris
kebudayaan. Menunit D'antonio mendefinisikan
keluarga sebagai unit yang terdiri dari dua orang atau lebih yang hidup
bersamaan dalam suatu periode tertentu.
Fungsi dari keluarga adalah
pemenuhan kebutuhan hubungan sosial dari fisik dua insan yang melakuakan ikatan
perkawinan. Jikan menurut zimermman adalah :
1. Pemliharaan
fisik dan kesejahteraan anggota keluarga.
2. Menambah
anggota
3. Sosialisasi
anak.
4. Pengendali
sosial anggota keluarga.
5. Pemelihara
moral
6. Produksi
dan konsumsi peralatan.
Dalam
memberikan motivasi belajar anak keluarga masih kuramg sehingga dibutuhkan
sekolahan , namun dalam keluarga juga perlu untuk memperhatikan :
1. Proses
sosialisasi adalah proses belajar
2. Dalam
proses sosialisasi mempelajari tingkah laku pola pikir di dalam sebuah
masyarakat.
3. Semua
sifat dan kecakapan dalam sosialisasi itu disusun dalam kesatuan di dalam diri
pribadinya.
C. Peranan
Pendidikan Dalam Kebudayaan.
Dalam sebuah pembelajaran pendidikan
sangatlah penting namun harus di perhatikan beberapa hal sebagai berikut ini :
1. Penemuan
dan Invensi
2. DiFusi
3. Akulturasi
4. Asimilasi
5. Inovasi
6. Fokus
7. Kritis
D. Lembaga
pendidikan sebagai pusat pembudayaan.
Dalam sebuah proses kebudayaan
punya beberapa aspek yang sangat erat kaitanya yaitu :
1. Kebudyaan
mempunyai tata susunan
2. Nilai
kebudayaan ditranmisikan dengan proses.
3. Proses
pembudayaan mempunyai tujuan.
0 komentar:
Posting Komentar