Alfa Computer : Jl Raya Watudandang Prambon Nganjuk (1/3an SMPN 1 Prambon)

Senin, 11 Juni 2012

Pemikiran Tokoh Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan


Pemikiran Tokoh Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan


Dalam sebuah konsep pembelajaran tidak hanya sekedar mengajar saja namun kita harus bisa mendidik siswa kita agar dapat mengembangkan potensi mereka yang sesuai dengan kebutuhan serta kemampuan siswa tersebut.

Kegiatan belajar 1
Pandangan kritik sosial dalam pembelajaran (teori belajar humanistik)
Dalam sebuah sistem pembelajaran yang kita lakukan sekarang tak halnya memberikan materi sebuah pelajaran saja namun kita harus bisa memberikan apa manfaat air tersebut bagi mereka sendiri maupun masyarakat sekitar mereka.
Seorang pendidik harus memperhatikan beberapa teori seperti :
1.      Teori belajar humanistik
Teori ini menekankan pada sebuah hasil yang berkemanusiaan sendiri, mencapai aktualisasi diri.pemahaman diri. Teori ini telah efektif karena teori ini hanya pengembangan dari teori sebehimnya saja.
a.       Pandangan kolb terhadap belajar.
Kolb menbagi dalam tahap Pengalaman konkret, Pengamatan Aktif dan Reflektif, Tahap Konseptualisasi, Tahap Eksperimen Aktif.
b.      Pandangan Honey dan mumford Terhadap belajar.
Orang ini membagi 4 kelompok belajar seperti Kelompok Aktifis, kelompok Reflektor, Kelompok teoris, dan Kelompok Pragmatis
c.       Pandangan Habernas terhadap Belajar.
Jika menurut Habernas belajar memiliki tipe belajar seperti: Belajar Teknis, Belajar Praktis, Belajar emansipatoris.

2.      Aplikasi Teori Belajar Humanistik dalam kegiatan Pembelajaran.
Untuk langkah - langkah teori humanistik ini sukar untuk di tulis maupun dilaksanakan namun teori ini sudah berlangsung karena pada dasamya teori ini mengajarkan pada sebuah pendidikan kemanusiaan itu sendiri, teori kepribadian serta psikoterapi.
Kegiatan ini sangatlah membantu dalam dunia pendidikan karena ide serta konsep dari teori ini dapat mengembangkan bakat kemampuan siswa yang disertai dengan kemampuan dan apa yang di butuhkan siswa tersebut.

Kegiatan Belajar 2.
Pandangan Progesif dalam Pembelajaran
Ada cara untuk mengatasi sebuah permasalahan di masyarakat kita seperti penyesalan sebuah pendidikan yang tidak sesuai dengan pekerjaan namun kita sebagai pendidik harus bisa memberikan sebagai berikut:
1.      Memberikan kesempatan siswa belajar individu.
2.      Memberikan pembelajaran yang berpengalaman.
3.      Memotifasi belajar siswa yang sesuai dengan kemampuan mereka.
4.      Memberikan tugas di kesemua aspek kehidupan kepada siswa.
5.      Memberikan wawasan bahwa hidup itu dianamis.
       Namun kita harus berprinsip sebagi berikut:
1.      Kebebasan berfikir bagi anak dalam mengembangkan bakat mereka.
2.      Pengalaman serta minat merupakan rangsangan terbaik untuk belajar.
3.      Bekerjasama antara sekolahan dengan keluarga
4.      Guru hanya sebagai nara sumber dan pembimbing.
5.      Sekolah progesif harus punya laboratorium reformasi dan pengujian pendidikan.
Maka dengan hal tersebut kita dapat mewujudkan sekolah yang progesif yang dapat berguna bagi masyarakat.

Kegiatan Belajar 3.
Pandangan Sosiokutural konstruktif dalam Pendidikan
Dalam ini menekankan pada :
1.      Penekanan hakikat sosial
2.      Konsep belajar sesuai dengan zona perkembangan anak.
3.      Pemagangan Kognitif
4.      Penekanan pada kemandirian siswa.
Penerapan pandangan Konstruktivis dalam pembelajaran berwawasan kemasyarakatan. Dalam hal ini kita harus bisa memikirkan beberapa kedudukan serta finishnya seperti
1.      Kedudukan Siswa.
Dalam hal ini siswa sudah mempunyai kemampuan awal untuk mempelajari sesuatu walaupun berbeda cara mereka untuk memahami sesuatu.
2.      Peran Guru.
Dalam ini guru hanya sebagai :
a.       Menumbuhkan rasa kemandirian.
b.      Memberikan motifasi dalam pengambilan sebuah keputusan.
c.       Menyediakan sistem dukungan untuk memudalikan belajar pada siswa.

3.      Sarana Belajar.
Pendekatan konstruktivis ini memberikan kebasan berekspresi bagi guru maupun siswa dalam pengembangan kreatifitas belajar yang di sesuaikan dengan kondisi mereka sendiri.
4.      Evaluasi Belajar.
Dalam memberikan sebuah nilai kita harns harus memperhatikan sebagai berikut ;
a.       Memberikan nilai langsung satu persatu.
b.      Butir tes harus kompleks
c.       Guru harus bisa memberikan pengembangan penilain bagi siswa.
d.      Penilaian berdasarkan perkembangan anak secara kompleks.
e.       Tertulis

Kegiatan belajar 4.
Ki Hajar Dewantoro terhadap pendidikan.
Menurut Ki Hajar Dewantoro pendidikan adalah upaya memerdekakan manusia (manusia yang mandiri) dari lahir maupun batin.
Ki Hajar Dewantoro meengemukakan beberapa falsafah seperti:
1.      Alat, usaha serta cara harus sesuai dengan kodratnya.
2.      Kodrat yang sesuai dengan adat istiadat yang akan mengasilkan hidup tertib dan damai.
3.      Adat istiadat itu dinamis.
4.      Dapat mengkaji masyarakat dari masa lampau untuk masa depan.
5.      Perkembangan budaya akan di pengaruhi oleh pergaulan antar bangsa.
Ki hajar Dewantoro juga memberikan butir pendidikan sebagai berikut.
1.      Budaya terikat dengan Pendidikan.
2.      Kebudayaan merupakan pendidikan kebangsaan.
3.      Pendidikan mewujudkan keperluan perikehidupan.
4.      Arah pendidikan mengangkat derajat rakyat serta negara.
5.      Pendidikan yang visioner.
Pada umumnya pendidikan untuk menumbuhkan budi pekerti, pikiran, dan tumbuh anak yang lebih baik

Ruang lingkup kebudayaan dalam pendidikan.
a.       Pengertian Kebudayaan.
Budaya dalam arti segala daya upaya kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam dalam antropologi kebudayaan dapat di artikan sebagai seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan serta karya yang di hasilkan manusia kedalam kehidupan bermasyarakat.
Adapun beberapa budaya dapat di definisikan sebagai berikut:
1.      Kebudayaan merupakan keseluruahau yang kompleks.
2.      Kebudayaan merupakan sebuah prestasi kreasi manusia
3.      Kebudayaan dapat berupa berbentuk hasil fisik.
4.      Kebudayaan dapat berbentuk sebagai tindak laku yang terikat oleh hukum
5.      Kebudayaan berasal dari lingkungan.

b.      Wujud kebudayaan.
Wujud dari sebuah budaya dapat kita lihat seperti artifak, candi. punden.
c.       Sistem Nilai Kebudyaan.
Dalam hal ini kebudayaan merupakan sebuah tingkat tinggi dan paling abstrak dari adat istiadat. yang mempakan sebuah pedoman orientasi pada kehidupan para masyarakat.
d.      Adat  istiadat, Norma dan Hukum.
Norma merupakan aturan khusus yang ruang lingkupnya keci!, norma biasanya sangat terinci dan perumusanya jelas. norma yang mengakibatkan yang panjang dapat juga di artikan hukum.  Menurut ferdinan tonies sebuah kebiasaan dapat di artikan sebagai berikut :
1.      Bersifat obektif yang nyata
2.      Dapat sebagai kaidah seseorang
3.      Perwujudan kemauan seseorang dalam melakukan sesuatu
Adat istiadat yang mengatur seseorang adalah hukum yang mempunyai sanksi yang jelas dan ini di buat secara sengaja keselutuhan kaidah ini pada intinya mengatur masyarakat agar mengikuti perilaku yang di sepakati oleh sistem sosial dan budaya yang berlaku pada masyarakat tersebut.

Kegiatan Belajar 2
A.    Unsur- unsur Pakok Kebudayaan.
Dalam menurut meiville unsur kebudayaan terdiri atas :
1.      Alat-alat tekhnologi
2.      Sistem ekonomi
3.      Keluarga
4.      Kekuasaan Politik
Namun jika menurut kluckohn terdiri dari :
1.      Perlengkapan hidup
2.      Mata pencaharian hidup
3.      Sistem kemasyarakatan
4.      Bahasa
5.      Kesenian
6.      Sistem pengetahuan
7.      Religi
Jadi dari unsur tersebut dapat kita analisa sebagai berikut
1.      Alam pikiran (ide)
2.      Religi ( ke agamaan )
3.      Bahasa (komunikasi)
4.      Hubungan Sosial (kemasyarakatan)
5.      Hidup Perekonomian
6.      Ilmu Penyetahuan dan Tekhnologi
7.      Politik dan Pemerintahan.
8.      Pendidikan

Kegiatan Belajar 3
Fungsi Pendidikan dalam Kebudayaan
A.    Tranformasi Kebudayaan.
              Arti kebudayaan adalah hasil, cipta karya dan karsa. Ini di sebabkan dari sebuah kebudayaan telah berasal dari nenek moyang mereka yang telah mewariskan dari generasi ke generasi. Pada jaman ini dunia seolah yang sesuai dengan kemampuan mereka
B.     Peran Lembaga yang berfugsi sebagai Lembaga Pewaris Kebudayaan. sebuah kebudayaan pada umumnya di wariskan dari Ieluhur mereka, dan keluarga merupakan pewaris kebudayaan. Menunit  D'antonio mendefinisikan keluarga sebagai unit yang terdiri dari dua orang atau lebih yang hidup bersamaan dalam suatu periode tertentu.
Fungsi dari keluarga adalah pemenuhan kebutuhan hubungan sosial dari fisik dua insan yang melakuakan ikatan perkawinan. Jikan menurut zimermman adalah :
1.      Pemliharaan fisik dan kesejahteraan anggota keluarga.
2.      Menambah anggota
3.      Sosialisasi anak.
4.      Pengendali sosial anggota keluarga.
5.      Pemelihara moral
6.      Produksi dan konsumsi peralatan.
Dalam memberikan motivasi belajar anak keluarga masih kuramg sehingga dibutuhkan sekolahan , namun dalam keluarga juga perlu untuk memperhatikan :
1.      Proses sosialisasi adalah proses belajar
2.      Dalam proses sosialisasi mempelajari tingkah laku pola pikir di dalam sebuah masyarakat.
3.      Semua sifat dan kecakapan dalam sosialisasi itu disusun dalam kesatuan di dalam diri pribadinya.


C.     Peranan Pendidikan Dalam Kebudayaan.
Dalam sebuah pembelajaran pendidikan sangatlah penting namun harus di perhatikan beberapa hal sebagai berikut ini :
1.      Penemuan dan Invensi
2.      DiFusi
3.      Akulturasi
4.      Asimilasi
5.      Inovasi
6.      Fokus
7.      Kritis

D.    Lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan.
Dalam sebuah proses kebudayaan punya beberapa aspek yang sangat erat kaitanya yaitu :
1.      Kebudyaan mempunyai tata susunan
2.      Nilai kebudayaan ditranmisikan dengan proses.
3.      Proses pembudayaan mempunyai tujuan.

0 komentar:

Silahkan Beri Komentar

Template by : kendhin x-template.blogspot.com