MUTIARA DARI SAMPAH
Diceritakan
ada seorang pemulung sampah yang sangat tua. Dia adalah lelaki tua yang tampak
mengerut wajahnya, kering tubuhnya dan bau badannya. Maklum sehari-hari, ia
bergaul dengan sampah. Tampak di raut mukanya berjuta kesedihan, penderitaan
dan perjuangan tersirat berlalu. Kakek tua itu berjalan menelusuri panasnya
aspal yang terkadang membakar kakinya, walau tanpa alas kakipun si kakek tua
itu tetap berjalan melihat kiri dan kanan, semoga saja mendapatkan botol-botol
dan kertas-kertas bekas.
Suatu
hari, si kakek tua sedang berjalan menelusuri perkomplekkan. Kemudian ia secara
bergilir menuju tong-tong rumah disana. Tetapi ketika kesalahsatu rumah ada
yang membuka gerbang. Tak lain sipemilik rumah, lalu ia mengusir si kakek tua
itu. Sungguh menyakitkan, tapi si kakek tua tetap berjalan dan bersabar
menghadapi fananya kehidupan. Tertuju si kakek tua pada tong sampah yang berisi
penuh, lalu ia menhampirinya. Ketika ia sedang mencari sampah di tong, si kakek
tua itu menemukan suatu amplop besar yang padat dan berisi.
Setelah
dibuka ternyata isi dari amplop itu adalah sejumlah uang yang cukup besar
nilainya, dan si kakek kaget. Tapi berkat kejujuran si kakek, ia ingin
mengembalikan uang itu pad a yang berhak. Terselip sebuah alamat yang tak jauh
dari lokasi itu. Setelah dicari kian lamanya, si kakek itu tertuju pada rumah
nomor 39. Tak lain rumah itu adalah rumah yang ia tinggalkan tadi setelah ia
dimarahi oleh sipemilik rumah. Suara kakek tua itu terdengar oleh pemilik
rumah, dan ia menghampirinya.
Sang
pemilik rumah kaget melihat pemulung yang ia marahi tadi kembali. Setelah
dijelaskan oleh si kakek, si pemilik rumah
kaget mendengar kabar dari kakek tua itu. Dan ternyata benar, amplop itu
adalah amplop si pemilik rumah. Lalu si pemilik rumah itu menangis dan berkata
pada si kakek, jika ia sangat menyesal telah memarahinya tadi dan amplop itu
adalah amplop yang ia cari selama seminggu ini.
Si kakek tua pun memaafkan si pemilik rumah dengan ikhlas dan tersenyum.
“ Jangan pandang orang lain dari fisiknya, siapa
tau dialah malaikat yang dikirim oleh Tuhan untuk kita.”
0 komentar:
Posting Komentar