Tsunami
Tsunami Di Jepang
Gempa yang
berkekuatan 8.9 SR ini menggujang jepang dengan kencang dan menyebabkan tsunami
di beberapa daerah sekitar daerah gempa dimana ketinggian air laut diperkirakan
mencapai 4 meter.gempa dan tsunami jepang tersebut merusakan sebagain besar
gedung-gedung di kota Tokyo serta menelan korban jiwa maupun harta benda
Kronologi
terjadinya gempa dan tsunami di jepang tersebut menurut
Associated Press, adalah sebagai berikut goncangan mulai mulai terasa pada
Jumat 11 Maret 2011 pukul 14.46 waktu setempat. Keudian kuranglebih 30 menit
kemudian, terjadi gempa susulan dengan kekuatan 7,4 SR. Badan Survei Geologi AS
menilai bahwa gempa pertama berkekuatan 8,8 SR.
Peringatan tsunami
kini diperluas hingga ke wilayah pasifik Rusia, Filipina, dan Indonesia. Sejauh
ini dilaporkan 20 orang terluka di Tokyo setelah sebuah atap aula roboh di
sebuah sekolah saat pesta kelulusan berlangsung. Dan sampai berita ini ditulis
saudah 8 orang meninggal akibat gempa dan tsunami di jepang ini
Menurut beberapa
berita di Indonesia bagian timur juga teracam akan terjadi bencana serupa pada
pukul 18.00 waktu Indonesia, dan daerah yang di perkirakan akan terkena gempa
dan tsunami tersebut meliputi Maluku utara, papua, irian serta Sulawesi utara
Pengertian
Tsunami
(bahasa Jepang: 津波; tsu = pelabuhan, nami
= gelombang,
secara harafiah
berarti "ombak besar di pelabuhan") adalah perpindahan badan air yang
disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba.
Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi
yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi
bawah laut, longsor
bawah laut, atau atau hantaman meteor
di laut. Gelombang
tsunami dapat merambat ke segala arah. Tenaga
yang dikandung dalam gelombang
tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya.
Penyebab
terjadinya tsunami
Skema terjadinya tsunami
Tsunami
dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar
air, seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa
bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung
meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau.
Gerakan
vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut
naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air
yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air
laut, yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan
terjadinya tsunami.
Kecepatan gelombang tsunami
tergantung pada kedalaman laut di mana gelombang terjadi, dimana kecepatannya
bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Bila tsunami mencapai pantai,
kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya sangat merusak
daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya
beberapa cm hingga beberapa meter, namun saat mencapai pantai tinggi
gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena terjadi penumpukan masa air.
Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk daratan jauh dari garis pantai
dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa kilometer.
Gempa yang menyebabkan tsunami
- Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 - 30 km)
- Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter
- Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun
Dampak dari Tsunami
Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak
apa saja yang dilaluinya. Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban
jiwa manusia serta menyebabkan genangan, pencemaran air asin lahan pertanian,
tanah, dan air bersih. Kebanyakan kota di sekitar Samudra Pasifik, terutama di
Jepang juga di Hawaii,mempunyai sistem peringatan dan prosedur pengungsian
sekiranya tsunami diramalkanakan terjadi. Tsunami akan diamati oleh pelbagai
institusi seismologi sekeliling dunia dan perkembangannya dipantau melalui
satelit. Bukti menunjukkan tidak mustahil terjadinya megat sunami dan seiche,
yang menyebabkan beberapa pulau tenggelam. Banyak yang menyebutkan bahwa
tsunami adalah bagian dari gelombang pasang surut. Sebenarnya tsunami tidak mempunyai hubungan
dengan pasang surut air laut. Pasang surut banyak dipengaruhi oleh gaya-gaya
luar seperti gaya grafitasi yang dipengaruhi bulan, matahari, dan
planet-planetnya sementara tsunami tidak ada hubungannya dengan faktor-faktor
tersebut. Selain banyak yang menyebut tsunami sebagai gelombang pasang surut,
banyak pula yang menyebutnya sebagai gelombang laut seismik.
Gelombang
tsunami adalah suatu rangkaian gelombang atau ombak yang dihasilkan akibat perpindahan yang
cepat dari suatu volume air akibat gangguan
yang terjadi padavolume air
tersebut. Pada
saat tsunami terjadi, bukanlah gelombang pertama yang mampu menghancurkan semua
yang dilaluinya akan tetapi rentetan gelombang berikutnyalah yang berpotensi
menghancurkan. Nah apa yang bisa membuat gangguan pada suatu volume air
tersebut? Banyak yang bisa membuat gangguan pada volume air tersebut seperti
gempa bumi, letusan gunung api, tanah longsor, bahkan jatuhan meteor juga mampu
menciptakan sebab-sebab terjadinya tsunami.
Solusi / Mengantisipasi Tsunami
Gempa
berkekuatan besar tentu saja ada dampak yang bisa berwujud bencana jenis lain.
Jika skala gempa besar dan pusat gempa berada di dasar laut maka gempa tersebut
dapat menimbulkan gelombang tsunami.
Adapun
langkah yang harus ditempuh oleh kelompok masyarakat dalam mengurangi jumlah
kerugian akibat bencana sebagai berikut.
1) Melakukan pemetaan daerah rawan
genangan tertinggi jika ada tsunami.
2) Membuat jalur evakuasi.
3) Menentukan dan memberi informasi tempat penampungan sementara yang cukup aman.
4) Berkoordinasi dengan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), kepolisian, pemerintah daerah, dan rumah sakit. Selain itu masyarakat juga harus memahami gejala-gejala yang tidak biasa terjadi.
5) Melakukan pertemuan rutin untuk menambah pengetahuan mengenai gempa dan tsunami. Jika masih kurang jelas, dapat mendatangkan ahli untuk memberi informasi.
6) Melakukan latihan secara reguler, baik terjadwal maupun tidak terjadwal.
7) Membuat kode tertentu yang dikenali masyarakat sekitar guna menandakan evakuasi.
8) Menyebarkan gambar peta evakuasi di pelosok daerah tempat tinggal masyarakat.
2) Membuat jalur evakuasi.
3) Menentukan dan memberi informasi tempat penampungan sementara yang cukup aman.
4) Berkoordinasi dengan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), kepolisian, pemerintah daerah, dan rumah sakit. Selain itu masyarakat juga harus memahami gejala-gejala yang tidak biasa terjadi.
5) Melakukan pertemuan rutin untuk menambah pengetahuan mengenai gempa dan tsunami. Jika masih kurang jelas, dapat mendatangkan ahli untuk memberi informasi.
6) Melakukan latihan secara reguler, baik terjadwal maupun tidak terjadwal.
7) Membuat kode tertentu yang dikenali masyarakat sekitar guna menandakan evakuasi.
8) Menyebarkan gambar peta evakuasi di pelosok daerah tempat tinggal masyarakat.
Dunia internasional juga ikut
berperan serta dalam upaya menghadapi bencana alam tsunami. Tsunami paling
sering terjadi di Samudra Pasifik karena gempa bumi dan letusan gunung berapi
sering terjadi di sana. Pusat Peringatan Tsunami Internasional (International
Tsunami Warning Center) didirikan di Hawaii untuk memantau terjadinya gempa
bumi di sekitar Samudra Pasifik dan mengeluarkan peringatan kapan tsunami akan
terjadi. Ketika gempa bumi besar terjadi, stasiun pengamatan di sekitar Samudra
Pasifik menemukan pusat gempa (episentrum) dan mengirimkan informasi yang
diperoleh ke pusat peringatan di Hawaii. Jika gempa bumi dianggap cukup besar
dan dapat menimbulkan tsunami, maka tempat-tempat di sekitar Samudra Pasifik
dalam status waspada dan peringatan dikeluarkan. Stasiun pasang di sekitar
pantai juga memantau kedatangan tsunami.
GEMPA BUMI
Gempa Bumi Sukabumi 2011
Guncangan gempa
bumi berkekuatan 5,3 Skala Richter (SR) yang berpusat di 113 Km barat daya
Sukabumi berkedalaman 10 Km, Ahad (20/3) pagi, dirasakan warga Pangelangan,
Kabupaten Bandung.
“Lumayan lama ya,
terasa sekitar dua menit lebih,” kata salah seorang warga Kampung Norogtog RT02
RW02, Desa Margamulya, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Ahad (20/3).
Meski guncangan
kecil dan tidak membuat kerusakan fisik, Ecep dan warga lainnya mengaku masih
trauma dengan peristiwa gempa yang terjadi pada 2 September 2009 silam. “Memang
tidak kuat, tapi tetap saja panik karena masih ingat sama kejadian gempa 2009
lalu. Saya masih merasakan trauma kalau ada getaran-getaran,” Ecep.
Pada Jumat (18/3)
malam lalu, warga Pangalengan juga merasakan guncangan gempa berkekuatan 3,9
SR.
“Iya itu tadi, Jumat malam kemarin juga ada gempa. Makanya wajar kalau panik seperti ini,” ujar Ecep.
“Iya itu tadi, Jumat malam kemarin juga ada gempa. Makanya wajar kalau panik seperti ini,” ujar Ecep.
Gempa bumi
berkekuatan 5,3 SR mengguncang sejumlah kawasan di Jawa Barat bagian selatan.
Gempa bumi yang berpusat di 113 Km barat daya Sukabumi dengan kedalaman 10 Km
itu terjadi sekitar pukul 08.20 WIB.
“Gempa dirasakan
di wilayah Sukabumi, Garut, Tasikmalaya serta Cianjur.” kata Pepen Efendi,
Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung..
Tidak dilaporkan
adanya kerusakan dari kejadian gempa bumi yang terjadi itu. Meski demikian,
goyangannya sempat dirasakan warga di kawasan Jabar selatan.
Pengertian
Gempa Bumi adalah getaran atau guncangan yang
terjadi di permukaan bumi akibat
pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi
biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng
Bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang
di alami selama periode waktu. Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. moment magnitudo adalah skala
yang paling umum di mana gempa Bumi terjadi untuk seluruh dunia.skala rickter adalah skala
yang di laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur pada skala
besarnya lokal 5 magnitude. kedua skala yang sama selama rentang angka mereka
valid. gempa 3 magnitude atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat dan
besar nya 7 lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas,
tergantung pada kedalaman gempa. Gempa Bumi terbesar bersejarah besarnya telah
lebih dari 9, meskipun tidak ada batasan besarnya. Gempa Bumi besar terakhir
besarnya 9,0 atau lebih besar adalah 9,0 magnitudo gempa di Jepang pada
tahun 2011 (per Maret 2011), dan itu adalah gempa Jepang terbesar
sejak pencatatan dimulai. Intensitas getaran diukur pada modifikasi Skala Mercalli.
Tips
Penanganan Jika Terjadi Gempa Bumi
·
Di dalam rumah
Getaran akan terasa beberapa saat. Selama jangka waktu itu, anda harus mengupayakan keselamatan diri anda dan keluarga anda. Masuklah ke bawah meja untuk melindungi tubuh anda dari jatuhan benda-benda. Jika anda tidak memiliki meja, lindungi kepala anda dengan bantal.
Jika anda sedang menyalakan kompor, maka matikan segera untuk mencegah terjadinya kebakaran.
Getaran akan terasa beberapa saat. Selama jangka waktu itu, anda harus mengupayakan keselamatan diri anda dan keluarga anda. Masuklah ke bawah meja untuk melindungi tubuh anda dari jatuhan benda-benda. Jika anda tidak memiliki meja, lindungi kepala anda dengan bantal.
Jika anda sedang menyalakan kompor, maka matikan segera untuk mencegah terjadinya kebakaran.
·
Di sekolah
Berlindunglah di bawah kolong meja, lindungi kepala dengan tas atau buku, jangan panik, jika gempa mereda keluarlah berurutan mulai dari jarak yang terjauh ke pintu, carilah tempat lapang, jangan berdiri dekat gedung, tiang dan pohon.
Berlindunglah di bawah kolong meja, lindungi kepala dengan tas atau buku, jangan panik, jika gempa mereda keluarlah berurutan mulai dari jarak yang terjauh ke pintu, carilah tempat lapang, jangan berdiri dekat gedung, tiang dan pohon.
·
Di luar rumah
Lindungi kepada anda dan hindari benda-benda berbahaya. Di daerah perkantoran atau kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnya kaca-kaca dan papan-papan reklame. Lindungi kepala anda dengan menggunakan tangan, tas atau apapun yang anda bawa.
Lindungi kepada anda dan hindari benda-benda berbahaya. Di daerah perkantoran atau kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnya kaca-kaca dan papan-papan reklame. Lindungi kepala anda dengan menggunakan tangan, tas atau apapun yang anda bawa.
·
Di gedung, mall, bioskop, dan lantai
dasar mall
Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari petugas atau satpam.
Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari petugas atau satpam.
·
Di dalam lift
Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran. Jika anda merasakan getaran gempa bumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.
Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran. Jika anda merasakan getaran gempa bumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.
·
Di kereta api
Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta. Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan.
Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta. Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan.
·
Di dalam mobil
Saat terjadi gempa bumi besar, anda akan merasa seakan-akan roda mobil anda gundul. Anda akan kehilangan kontrol terhadap mobil dan susah mengendalikannya. Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil anda di kiri jalan dan berhentilah. Ikuti instruksi dari radio mobil. Jika harus mengungsi maka keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak terkunci.
Saat terjadi gempa bumi besar, anda akan merasa seakan-akan roda mobil anda gundul. Anda akan kehilangan kontrol terhadap mobil dan susah mengendalikannya. Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil anda di kiri jalan dan berhentilah. Ikuti instruksi dari radio mobil. Jika harus mengungsi maka keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak terkunci.
·
Di gunung/pantai
Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika anda merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika anda merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
·
Beri pertolongan
Sudah dapat diramalkan bahwa banyak orang akan cedera saat terjadi gempa bumi besar. Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami kesulitan datang ke tempat kejadian, maka bersiaplah memberikan pertolongan pertama kepada orang-orang yang berada di sekitar anda.
Sudah dapat diramalkan bahwa banyak orang akan cedera saat terjadi gempa bumi besar. Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami kesulitan datang ke tempat kejadian, maka bersiaplah memberikan pertolongan pertama kepada orang-orang yang berada di sekitar anda.
·
Dengarkan informasi
Saat gempa bumi besar terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar. Anda dapat memperoleh informasi yag benar dari pihak yang berwenang atau polisi. Jangan bertindak karena informasi orang yang tidak jelas
Saat gempa bumi besar terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar. Anda dapat memperoleh informasi yag benar dari pihak yang berwenang atau polisi. Jangan bertindak karena informasi orang yang tidak jelas
0 komentar:
Posting Komentar