Alfa Computer : Jl Raya Watudandang Prambon Nganjuk (1/3an SMPN 1 Prambon)

Minggu, 10 Juni 2012

Bahaya Plastik


Plastik merupakan bahan yang tak asing lagi bagi kita. Banyak barang kebutuhan sehari-hari yang terbuat dari plastik. Mulai dari botol minum, pipa paralon, tempat makan, gelas, kantong kresek untuk belanja, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu hampir bisa dipastikan kita semua pernah menggunakan dan memiliki barang-barang yang terbuat dari plastik. Akan tetapi plastik dapat beresiko terhadap lingkungan dan kesehatan keluarga kita.
Oleh karena itu kita harus mengerti plastik-plastik yang aman untuk kita pakai.

Secara internasional telah diatur kode untuk kemasan plastik yang sangat perlu untuk diketahui, karena tanda tersebut berkaitan dengan jenis bahan serta cara dan dampak pemanfaatannya bagi manusia. Secara umum tanda tersebut berada di dasar, berbentuk segi tiga, di dalam segitiga akan terdapat angka, serta nama jenis plastik di bawah segitiga, dengan contoh dan penjelasan sebagai berikut:

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrrsrxr-xr0MVGUKekRdDDJvsPrhIYFUbr2GLL6GKiuvzctR1jrb0USWUlATRLz1Lt0iPS37CiA8zOrPVR41Mcz7duYk_cU9V1rNgptKLkfuzgRq17-pLU6mNBhK1XHqrhqIliF7uOY3M/s1600/fbuzz.jpg0

1.      Polyethylene Terephthalate (PET, PETE)
PET biasanya dipergunakan di botol minuman dan jenisnya transparan, jernih/bening. Botol-botol dengan bahan ini direkomendasikan hanya untuk sekali pakai. Karena bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat atau panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker)

2.      High Density Polyethylene (HDPE)

Benda dengan kode HDPE bentuknya berwarna putih susu dan digunakan untuk botol susu, jus, air, kotak sereal, produk pencuci, galon air minum, kursi lipat, dan lain-lain. HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya.
3.       Vinyl (Polyvinyl Chloride or PVC)

Bahan ini paling susah untuk didaur ulang dan biasa digunakan untuk pipa, kontruksi bangunan, plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Bahan ini lebih tahan terhadap bahan senyawa kimia, minyak, dll. Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.
4.      Low Density Polyethylene (LDPE)

Benda dengan kode LDPE biasa dipakai untuk tempat makanan dan botol-botol yang lembek (madu, mustard). Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.
5.      Polypropylene (PP)

Barang dengan kode ini merupakan pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum, tempat obat dan botol minum untuk bayi. Cirinya biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Cari simbol ini bila membeli barang berbahan plastik.
6.      Polystyrene (PS)

PS biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, tempat CD, karton tempat telor, dll. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan Styrine berbahaya untuk otak mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf. Bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga, dan meninggalkan jelaga.

7.      Lainnya

Barang dengan kode ini bisa didapatkan di tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, botol susu, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan. Polycarbonate bisa mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas. Hindari bahan plastik Polycarbonate.

Kita harus bijak dalam menggunakan plastik, khususnya plastik dengan kode 1, 3, 6, dan 7 (khususnya polycarbonate). yang seluruhnya memiliki bahaya secara kimiawi. Ini tidak berarti bahwa plastik dengan kode yang lain secara utuh aman, namun perlu dipelajari lebih jauh lagi. Maka, jika kita harus menggunakan plastik, akan lebih aman bila menggunakan plastik dengan kode 2, 4, 5, dan 7 (kecuali polycarbonate) bila memungkinkan.

Bahaya Plastik Bagi Kesehatan Dan Lingkungan
-          Berbahayanya plastik terkait erat dengan sifatnya yang non-biodegradable, yakni tak akan pernah bisa di uraikan oleh organisme pengurai di alam. Yang terjadi hanyalah, plastik menjadi potongan-potongan kecil di alam dan itupun memerlukan proses yang sangat lama yang bisa mencapai 1000 tahun, tergantung dari jenis dan kondisi plastiknya. Walaupun plastik menjadi sangat kecil seperti partikel debu, tetap saja ia adalah plastik.. Artinya bahan plastik akan selama-lamanya berada di alam, dan akan menimbulkan polusi lingkungan, baik di darat, laut, maupun udara.
-          Partikel-partikel plastik itu akan mempengaruhi lingkungan dan kehidupan dalam banyak hal. Hewan-hewan, baik di darat maupun laut, bisa memakan potongan kecil plastik itu secara tak sengaja yang menyebabkan gangguan pencernaan dan bisa berujung pada kematian karena tubuh tak bisa mengolahnya. Bahkan ketika hewan tadi mati, membusuk, dan terurai, plastik yang tertimbun di tubuhnya akan kembali ke alam dan bisa dimakan oleh hewan lainnya, dan begitu seterusnya siklus berulang kembali.
-          Partikel-partikel plastik tentunya juga bisa masuk ke tubuh manusia, baik melalui hewan, peralatan sehari-hari yang dipakai terutama untuk makan dan minum, melalui air yang tercemar limbah plastik, ataupun melalui debu-debu di udara.
-          Hal yang menambah bahaya dari plastik adalah zat-zat kimia berbahaya yang dikandungnya, yang ditambahkan selama proses pembuatan plastik, yang bisa mengganggu kerja sistem tubuh dan bisa menyebabkan kanker. Jadi bisa dibayangkan sendiri akibat yang ditimbulkan jika zat-zat kimia berbahaya ini ikut masuk bersama partikel plastik ke dalam tubuh makhluk hidup termasuk manusia.
-          Proses pembuatan plastik juga banyak melepaskan gas-gas beracun ke udara, baik yang membahayakan kesehatan makhluk hidup maupun membahayakan atmosfer bumi. Begitu juga di dalam proses pendaur ulangannya. Oleh karena itu daur ulang plastik sebenarnya bukanlah solusi total dari usaha mengurangi dan mencegah pencemaran lingkungan oleh plastik. Bahkan plastik tak akan bisa didaur ulang selama-lamanya karena mutu dan kualitasnya akan semakin menurun, sehingga pembuatan plastik baru pun tak bisa dielakkan.

Bagaimana dengan membakar plastik? Efeknya sama saja jeleknya karena dengan membakar plastik akan melepaskan zat-zat berbahaya ke udara, termasuk dioxin, salah satu zat paling beracun yang pernah ada.
Selain itu, proses pembuatan plastik juga melibatkan penggunaan minyak bumi yang tidak sedikit. Padahal sebagaimana yang kita ketahui cadangan minyak bumi di dunia semakin menipis, dan minyak bumi semakin hari menjadi barang yang makin langka dan oleh karenanya semakin mahal untuk digunakan sebagai bahan bakar bagi aktifitas manusia.
Setelah kita menyadari bahaya plastik bagi kehidupan di bumi, tentunya diperlukan langkah-langkah nyata untuk menyelamatkan lingkungan hidup kita. Selain memang masih diperlukannya daur ulang plastik (walaupun tak banyak memberi efek positif, dimana sebaiknya dilakukan pemisahan sampah yang terbuat dari plastik dengan sampah-sampah lainnya semenjak dari lingkungan rumah tangga), perlu kiranya dilakukan pengurangan pemakaian dan produksi plastik di muka bumi


Kita harus bijak dalam menggunakan plastik, khususnya plastik dengan kode 1,3,6, dan 7(khususnya Polycarbonate). Seluruhnya memiliki bahaya secara kimiawi. Ini tidak terjadi bahwa plastik dengan kode yang lain secara utuh aman, namun perlu dipelajari lebih jauh lagi. Akan lebih aman menggunakan plastik dengan kode 2,4,5, dan 7 (kecuali Polycarbonate) bila memungkinkan.
TIPS:
1.      Cegah penggunaan botol susu bayi, dan cangkir bayi (dengan lubang penghisapnya) berbahan polycarbonate, cobalah pilih dan gunakan botol susu bayi berbahan kaca, polyethylene, atau polypropylene. Gunakan cangkir bayi berbahan stainless steel,polyethylene, atau polypropylene. Untuk dot, gunakanlah yang berbahan silikon, karena tidak akan mengeluarkan zat karsinogenik sebagaimana pada dot berbahan latex.
2.      Jika penggunaan plastik berbahan polycarbonate tidak dapat dicegah, janganlah menyimpan air minum ataupun makanan dalam keadaan panas.
3.      Hindari penggunaan botol plastik untuk menyimpan air minum. Jika penggunaaan botol plastik berbahan PET(kode 1) dan HDPE (kode 2), tdk dpt dicegah, gunakanlah hanya sekali pakai dan segera di habiskan karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu. Bahan alternatif yang dapat digunakan adalah botol stainless steel atau kaca.
4.      Mencegah memanaskan makanan yang dikemas dalam plastik, khususnya microwave oven, yang dapat mengakibatkan zat kimia yang terdapat pada plastik tersebut terlepas dan bereaksi dengan makanan lebih cepat. Hal ini dapat terjadi bila kemasan plastik digunakan untuk mengemas makanan berminyak atau berlemak.
5.      Bungkus terlebih dahulu makanan dengan daun pisang atau kertas sebelum dibungkus dengan plastik pembungkus ketika dipanaskan di microwave oven.
6.      Cobalah untuk menggunakan kemasan berbahan kain untuk membawa sayuran, makanan, ataupun belanjaan dan gunakanlah kemasan berbahan stainless steel atau kaca untuk menyimpan makanan atau minuman.
7.      Cegah penggunaan piring dan alat makan plastik untuk masakan. Gunakanlah alat makan berbahan stainless steel, kaca, keramik, dan kayu




Fungsi Plastik

Bentuk plastik yang bersifat mewadahi, kedap udara, dan melindungmenjadikan plastik mempunyai banyak kegunaan atau fungsi, diantaranyayaitu:
Ø  Memberi identitas pada makanan, seperti yang terdapat dalamkemasan makanan atau minuman sebagai tanda merk/identitasmakanan tersebut.
Ø  Menolong produsen dalam menjual produk, sebagai media promosi.
Ø  Efisien untuk mengemas produk-produk makanan dan minuman.
Ø  Digunakan untuk perabotan rumah tangga, seperti lemari, kursi.
Ø  Digunakan untuk peralatan dapur, seperti baskom, piring, gelas,mangkuk.
Ø  Digunakan untuk peralatan kantor, seperti pensil, pulpen.


0 komentar:

Silahkan Beri Komentar

Template by : kendhin x-template.blogspot.com