PERGAULAN
BEBAS
TERHADAP
PSIKOLOGI
DAN MASA DEPAN REMAJA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang Masalah
Pada masa-masa
ini pengaruh lingkungan amat kuat mempengaruhi pergaulan di masyarakat saat
ini. Hal tersebut memang tidak dapat kita ingkari lagi. Kenyatannya pun dapat
kita lihat dalam kehidupan sekitar kita. Gambaran kita akan lebih jelas lagi
jika mengamati berbagai bentuk-bentuk pergaulan saat ini. Kelompok yang paling
peka dalam hal ini adalah kelompok remaja.
Remaja sebagai
kelompok individu yang sedang dalam masa mencari indentitas diri, selalu
cenderung mencari hal-hal yang baru, yang dapat membuat mereka tak ketinggalan
zaman dalam bergaul atau kuper (Kurang Pergaulan). Namun tanpa mereka sadari
jika salah arah dalam bergaul akan menjerumuskan dalam pergaulan yang bersifat
bebas. Dan saat ini pergaulan bebas tersebut telah mengglobal dalam kehidupan.
Mengglobalnya /
maraknya pergaulan bebas terutama di Indonesia banyak dipicu oleh peran
emosional para remaja. Hingga akibatnya remaja tidak dapat mendapatkan diri
dalam pergaulan yang baik. Dan cenderung berfikir pendek tanpa memperdulikan
masa yang akan datang baik atau tidaknya bagi diri dan kehidupan kelak.
1.2.Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas,
dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Mengapa
pergaulan yang bersifat bebas dikalangan remaja yang justru mengglobal di dalam
kehidupan masyarakat kota sampai desa ?
2. Apa
penyebab dan dampak dari pergaulan bebas terhadap kondisi kejiwaan dan masa
depan remaja ?
3. Bagaimanakah
cara-cara menanggulangi agar pergaulan bebas tidak semakin mengglobal dalam
kehidupan?
1.3.Tujuan
Penulisan
Sesuai dengan permasalahan diatas,
tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Mendeskripsikan
bentuk-bentuk pergaulan bebas.
2. Mendeskripsikan
sebab dan akibat pergaulan bebas terhadap kondisi kejiwaan dan masa depan
remaja.
3. Mendeskripsikan
penanggulangan terhadap globalnya pergaulan bebas dalam kehidupan.
1.4.Manfaat
Penulisan
Penulisan ini memiliki manfaat
sebagai berikut :
1. Bagi
para pelajar, penulisan ini dapat digunakan sebagai ilmu pengetahuan dalam
bidang mata pelajaran tertentu. Dan sebagai pembelajaran agar tidak terjerumus
dalam pergaulan bebas.
2. Bagi
pembaca yang pergaulannya bebas, penulisan ini dapat dijadikan sebagai
pembelajaran dan motivasi untuk kembali ke pergaulan yang sehat.
3. Bagi
tenaga penyuluh, penulisan ini dapat dijadikan bahan dalam memberikan
penyuluhan kepada para pelajar / remaja.
1.5.Metode
Penelitian
Metode adalah cara yang digunakan
dalam mengumpulkan data suatu penelitian.
Macam-macam metode :
·
Metode tes : adalah serentetan
pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur
ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh
individu atau kelompok.
·
Metode angket / kuisioner : adalah
sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.
·
Metode wawancara / interview : sebuah
dialog yang dilakukan oleh pewewancara untuk memperoleh informasi dari
narasumber melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
·
Metode observasi / pengamatan : kegiatan pemuatan terhadap
sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra.
·
Metode rating scale : suatu ukuran
subjektif yang dibuat berskala yang memberikan gambaran suatu objek.
·
Metode pengumpulan data : suatu usaha
memperoleh informasi dari media masa dan buku panduan.
Berdasarkan
macam-macam metode penelitian tersebut, kelompok kami memilih metode
pengumpulan data, yaitu dari TV, Internet dan buku-buku yang bersangkutan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pergaulan
Bebas
Pergaulan
bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang
dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang ada.
Perilaku
menyimpang sendiri adalah perilaku yang dinyatakan sebagai
pelanggaran-pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat.
Pelaku
yang banyak dan identik dengan pergaulan macam ini adalah para remaja. Remaja adalah individu
labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang benar.
Dimana masa ini para remaja sedang tumbuh dan berkembang dalam proses pencarian
identitas dan pembentukan jati diri. Dengan berjalannya waktu, pada zaman ini
merupakan zamannya pengetahuan. Dimana kemajuan teknologi sebagai hasil
modernisasi dapat diakses dengan mudah dan mempengaruhi pola pikir serta
perilaku masyarakatnya.
Sehingga
para remaja menganggap pergauan bebas sebagai gaya hidup, mode dan kebiasaan
dalam bergaul.
Bentuk-bentuk
perilaku menyimpang yang tergolong dalam pergaulan bebas adalah sebagai berikut
:
a. Penyalahgunaan
Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang
berasal dari tanaman atau sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran. Hilangnya rasa,mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri.
Dalam dunia medis narkotika
digunakan sebagai obat penenang dan menghilangkan rasa sakit pada pasien. Namun
dikalangan masyarakat terutama para remaja menggunakan narkotika walaupun tidak
sedang menderita suatu penyakit apapun. Hal itulah yang dinamakan
penyalahgunaan narkotika.
Jenis atau kelompok narkotika
meliputi :
-
Dari tanaman papaversomniferum à
morfine dan codeine
-
Narkotika semi sintetik à
heroin, dicodid, dan metopon.
-
Narkotika sintetik à
pethidine (demerol), methadone, LAM.
Golongan
narkotika adalah candu, ganja, cocain, mariyuana, dsb.
Gejala-gejala
penggunaan narkoba :
-
Hilang kesadaran
-
Mengalami halusinasi
-
Melakukan tndakan dibawah kesadaran
-
Melakukan tindakan kriminal
-
Meronta-ronta dan menjerit kesakitan
-
Napas sesak
-
Hilang nafsu makan
-
Banyak menguap padahal tidak mengantuk
-
Mata merah
-
Kulit pucat
-
Kelopak mata kalup
b. Merokok
Rokok adalah
silinder dari kertas berukuran panjang
antara 70 hingga 120 mm dengan diameter 10 mm yang berisi daun-daun tembakau
yang telah dihancurkan.
Merokok adalah
menyedot asap dari rokok yang telah dibakar di salah satu ujungnya dan
dibiarkan membara.
Rokok berdasarkan bahan
pembungkusnya :
·
Klobot :
rokok yang bahan pembungkusnya daun jagung
·
Kawung :
rokok yang bahan pembungkusnya daun aren
·
Sigaret :
rokok yang bahan pembungkusnya kertas
·
Cerutu :
rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau
Kandungan
yang ada dalam rokok :
·
Nikotin : menyebabkan naiknya tekanan
darah, mempercepat denyut nadi, memeprtegas tugas jantung dan ketagihan.
·
Gas beracun / karbon monoksida :
menyebabkan pembuluh darah menyempit dan terjadi penyumbatan darah di jantung
yang berakibat terjadis erangan koroner yang mendadak.
·
Tar, menyebabkan timbulnya kanker dalam
tubuh.
·
Bahan berbahaya lain, arsen dapat
berpengaruh terhadap kesehatan seseorang.
Tanda-tanda
fisik orang yang merokok :
·
Gigi kuning dan mudah keropos
·
Ujung-ujung kuku menguning
·
Bibir hitam
c. Minum-minuman
keras
Minuman keras
adalah minuman yang mengandung alkohol berupa etanol yang menyebabkan penurunan
kesadaran dan memabukkan bagi peminumnya.
Macam-macam miras :
·
Cap tikus dan sagoer : hasil penyulingan
sagoer yaitu cairan yang disadap dari pohon enau dan mengandung sedikit kadar
alkohol 5% menyebabkan tekanan pada darah meningkat.
·
Tuak : hasil fermentasi dari berbagai
macam buah. Bahan-bahannya berasal dari beras atau cairan yang diambil dari
tanaman seperti nira kelapa atau aren, legen dari pohon siwalan atau tal atau
sumber lainnya.
·
Arak Bali : hasil dari fermentasi sari
kelapa dan buah-buahan lain. Kadar alkoholnya 37 – 50 %.
·
Sopi : hasil fermentasi dari pohon aren
dan memiliki kadar alkohol diatas 50%. Pembuatan sopi yang menghasilkan rasa
khasnya dengan menambhakan bubuk akar husor dan penggunaan bambu untuk
penyulingan.
·
Lapen : kadar alkohol mencapai 98,5 %
dan dicampur 15 liter air mineral ditambah gula dan pemanis buatan lain dan
didiamkan selama 12 jam. Menyebabkan kepala langsung pening hanya dengan
seteguk minum.
·
Ciu : hasil dari fermentasi beras dengan
kadar alkohol mencapai 50 – 90 % pembuatannya menggunakan tape dan ketan.
Minuman ini tidak berwarna, bening dan rasa sangat kuat.
Gangguan
fisik akibat minuman keras : menimbulkan kerusakan hati, jantung, pankreas, dan
peradangan lambung, otot syaraf, mengganggu metabolisme tubuh, cacat penis,
impoten dan gangguan lainnya.
d. Balap
liar
Balap liar adalah
persaingan atau adu antara pembalap untuk memperoleh suatu hal dengan mengadu
kecepatan motor yang dimilikinya secara tidak resmi / tidak dengan izin dari
organisasi tertentu.
Balap liar sering dijadikan hobby
oleh para remaja karena kegiatan tersebut penuh tantangan dan sportifitas yang
mereka rasakan. Dan biasanya para remaja melakukan balap liar tersebut untuk
mencapai / mendapatkan apa yang mereka ingini. Yaitu pacar, uang taruhan dan
sebagainya.
Akibat dari balap liar tersebut
adalah kecelakaan yang mengakibatkan cacat fisik sampai kematian.
e. Tawuran
Tawuran /
perkelahian adalah perbuatan yang saling melawan dengan kekuatan fisik dengan
tujuan menghancurkan atau menjatuhkan lawan baik menggunakan alat bantu /
benda-benda yang dapat membantunya dalam berkelahi.
Tawuran biasanya
dilakukan oleh anak remaja yang biasa melakukannya di tempat-tempat umum.
Seperti lapangan, jalan raya, gedung sekolah, dan lain sebagainya. Tak pandang
bulu para remaja melakukan aksinya oleh siapapun yang memicu emosinya tanpa
berfikir panjang terlebih dahulu. Tawuran tersebut sangat merugikan masyarakat
dan tempat-tempat umum yang menjadi sasaran para pelajar untuk tawuran.
f. Seks
bebas
Seks bebas
adalah hubungan intim yang dilakukan oleh pria dan wanita yang belum menikah.
Biasanya seks bebas dilakukan dengan alasan kecintaan terhadap pasangan,
coba-coba sampai alasan ekonomi. Dan pelaku yang rawan adalah para remaja yang
belum mampu berfikir secara panjang akibat dari perbuatannya. Bahaya yang
ditimbulkan dari seks bebas pra-nikah adalah :
·
Kehamilan sampai aborsi : seorang wanita
yang hamil diluar nikah pasti akan sangat terbebani dengan keadaannya. Terlebih
kalau pasangannya tidak mau bertanggungjawab, akibatnya wanita tersebut
melakukan aborsi yang beresiko sampai kematian.
·
Penyebaran penyakit : seseorang akan
terkena penyakit yang biasa disebut penyakit kelamin AIDS / HIV karena hubungan
seks yang bebas dan berganti-ganti pasangan.
2.2. Psikologi
Psikologi
berasal dari kata “Psyche” yang berarti jiwa atau nafas hidup, dan “Logas” atau
ilmu. Psikologi juga dapat diartikan sebagai ilmu jiwa atau ilmu yang
mempelajari kejiwaan. Sehingga psikologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang
mengkaji perilaku individu dalam interaksi dalam lingkungannya. Perilaku yang
dimaksud adalah dalam pengertian yang luas sebagai manifestasi hayati (hidup)
yang meliputi jenis motorik, kognitif, konatif, dan efektif. Perilaku motorik
adalah perilaku dalam bentuk gerakan.perilaku kognitif adalah perilaku dalam
bentuk bagaimana individu mengenal alam sekitarnya. Perilaku konatif ialah
perilaku yang berupa dorongan dari dalam individu. Perilaku afektif ialah
perilaku dalam bentuk perasaan atau emosi. Kesemua jenis perilaku itu merupakan
satu kesatuan yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya.
Dalam
pengkajiannya terhadap perilaku terdapat berbagai jenis pendekatan dalam
memberi penjelasan, diantaranya adalah pendekatan behaviorisme yang telah
mengutamakan hal-hal yang nampak dari individu. Pendekatan kognitif menjelaskan
bahwa perilaku itu sebagai proses internal (dalam). Pendekatan humanistik lebih
menjelaskan pada martabat kemausiaan pada individu yang berbeda dengan hewan
dan makhluk lain. Pendekatan psikoanalisa lebih mengutamakan hal-hal yang
berada di bawah kesadaran individu. Pendekatan neurobiologi yang mengaitkan
perilaku individu dengan kejadian-kejadian di dalam otak dan sistem syaraf.
a. Jenis-jenis
psikologi
-
Psikologi perkembangan, mengkaji
perilaku individu yang berada dalam proses perkembangan sejak kehidupan dimulai
(konsepsi) sampai akhir kehidupan (mati)
-
Psikologi sosial, mengkaji perilaku
individu dalam interaksi sosial.
-
Psikologi abnormal, mengkaji perilaku
individu yang tergolong abnormal.
-
Psikologi komparatif, mengkaji
perbandingan perilaku manusia denfgan perilaku binatang.
-
Psikologi deferensial, mengkaji
perbedaan perilaku antar individu.
-
Psikologi kepribadian, mengkaji perilaku
individu secara khusus dari aspek kepribadiannya.
-
Psikologi pendidikan, mengkaji perilaku
individu dalam situasi pendidikan
-
Psikologi industri, mengkaji perilaku
individu dalam kaitan dengan dunia industri.
-
Psikologi klinis, mengkaji perilaku
individu dalam situasi kriminal.
-
Psikologi militer, mengkaji perilaku
individu dalam situasi kemiliteran.
2.3. Masa
depan
Masa
depan adalah potensi dan harapan yang dimiliki seseorang untuk berhasil
dikemudian hari. Dan pendidikanlah yang menjadi jembatan penghubung anak dengan
masa depannya itu. Dapat dikatakan pendidikan merupakan investasi terpenting
yang dilakukan orang tua bagi masa depan anaknya. Sejak anak lahir ke dunia, ia
memiliki banyak potensi dan harapan untuk berhasil di kemudian hari. Para orang
tua rela berkorban demi anaknya, karena masa depan anak juga merupakan masa
depan orang tua. Keberhasilan ataupun kegagalan tanggungjawab orang tua
terhadap anaknya akan terlihat dari perasaan hatinya manakala menyaksikan
kehidupan anak ketika dewasa.
2.4. Remaja
Mengenai
istilah remaja bisa diartikan sebagai youth, puberteit, adolescentia (bahasa
asing) atau puber (bahasa Indonesia).
Istilah remaja pun membuka pikiran
para pakar untuk berpendapat mengenai arti dari remaja itu sendiri. Antara lain
adalah (dikutip dari buku Psikologi Remaja karangan Dra. Ny. Y. Singgih D.
Gunarsa & Dr. Singgih Gunarsa).
·
E.H Erikson
Remaja merupakan masa dimana
terbentuk suatu perasaan baru mengenai identitas. Identitas mencakup cara hidup
pribadi yang dialami sendiri dan sulit dikenal oleh orang lain. Secara hakiki
ia tetap sama walaupun telah mengalami berbagai macam perubahan.
·
Anna Freud
-
Remaja merupakan masa di mana meliputi
proses perkembangan dimana terjadi peribahan – perubahan dalam hal motivasi
sesuil, organisasi dariopada ego dalam hubungan dengan orang tua, orang lain
dan cita – cita yang dikejarnya.
·
Neidhart
-
Remaja merupakan masa peralihan dan
ketergantungan pada masa anak ke masa dewasa dimana ia sudah harus dapat
berdiri sendiri.
Mereka
yang berada pada golongan umur 13-17 tahun ini mempunyai kecenderungan lebih
menonjolkan keangkuhannya. Bisa pula dikatakan orang dalam gologan ini sedang
dalam tahap pencarian diri / jati diri. Dia mudah terpengaruh, emosinya yang
kurang tertata seringkali membuatnya salah dalam mengambil keputusan. Disinilah
peran orang tua sangat diperlukan dalam
masa pencarian ini hendaknya si remaja tidak kurang mendapat perhatian . selalu
mendapat dukungan hingga dia tidak salah dalam melangkah.
Ciri – ciri fisik anak remaja.
-
Perempuan
o
Dada membesar / menonjol
o
Tumbuh bulu – bulu halus pada daerah
tertentu
o
Pinggul lebar dan mulai membentuk
o
Jerawat mulai sering tumbuh
o
Perubahan pada suara
o
Mengalami menstruasi
-
Laki laki
o
Tumbuh jakun / atau menonjolnya jakun
o
Mulai tumbuh rambut – rambut halus pada
daerah tertentu
o
Suara membesar
o
Dada mulai bidang
o
Menguatnya otot – otot dalam tubuh.
o
Mengalami mimpi basah
Ciri-ciri
sikap anak remaja :
-
Selalu mempunyai keinginan yang besar
untuk mencoba beragam hal yang baru, yang belum pernah dilakukan / dirasakan.
-
Kerap terjadi kegelisahan, dimana
perasaan tidak tenang dialami si remaja.
-
Seringkali apa yang diutarakan orang tua
tidak sepaham dengannya. Mereka gampang sekali marah, mudah tersinggung dan
emosional.
-
Mulai menyukai lwan jenis.
BAB III
HASIL PENELITIAN
3.1. Mengglobalnya
pergaulan bebas Remaja di Indonesia
Pergaulan
bebas merupakan pergaulan yang menyimpang dari norma-noprma yang ada di dalam
masyarakat. Serta pergaulan ini identik dengan dunia remaja. Namun dalam
kenyataannya pergaulan semacam ini justru mengglobal / mendunia tanpa
terkecuali di Indonesia. Maraknya pergaulan bebas di kalangan remaja di
Indonesia dapat dilihat dari presentase pengambilan data berikut :
Ø Penyalahgunaan
narkotika (56%)
Ø Merokok
(78%)
Ø Minum-minuman
keras (69%)
Ø Seks
bebas (81%)
Ø Tawuran
(88%)
Ø Balap
liar (47%)
Dari presentase diatas dapat dilihat bahwa rata-rata
pergaulan bebas lebih mendominan di Indonesia dari pada pergaulan yang sehat.
Hal tersebut dikarenakan lemahnya iman seorang remaja dan kemajuan tekhnologi
yang disalahgunakan. Serta lemahnya hukum dan norma di Indonesia. Sehingga
tidak membuat jera para pelanggar norma.
3.2. Penyebab
dan dampak pergaulan bebas terhadap kejiwaan
Para
remaja yang terjerumus ke dalam pergaulan bebas pasti ada faktor-faktor
penyebab-penyebab yang mendorong seorang memilih melakukan perbuatan-perbuatan
yang melanggar norma serta menyesatkan
mereka. Dan sudah pasti juga akan berdampak terhadap kejiwaan dan masa depan
para remaja.
a. Penyebab
para remaja melakukan pergaulan bebas
·
Kurangnya pegangan hidup remaja dalam
hal keyakinan / agama.
Melemahnya iman seseorang remaja
terhadap agama yang dianutnya memudahkan untuk melakukan perbuatan yang
dilarang agamanya serta memandang sebelah mata dosa yang ditanggungnya.
·
Ketidakstabilan emosi remaja.
Dimana remaja sulit untuk
mengontrol emosinya sehingga cenderung melakukan hal-hal menyimpang tanpa
berfikir panjang.
·
Sikap mental yang tidak sehat.
Dimana remaja akan merasa bangga
terhadap pergaulan yang sebenarnya merupakan pergaulan yang tidak sepantasnya,
tetapi mereka tidak memahami karena daya pemahaman yang lemah.
·
Penyerapan norma yang tidak sempurna.
Hal ini disebabkan karena
norma-norma yang ada sudah tergeser oleh modernisasi yang sebenarnya adalah
westernisasi.
·
Pelarian suatu masalah / beban stres.
Remaja yang merasa tidak kuat akan
bebas-beban masalah yang menimpanya / tekanan-tekanan oleh suatu hal hingga
menyebabkan stres, remaja cenderung melakukan hal yang mereka fikir dapat
menyelesaikan masalah-masalahnya.
·
Ingin terlihat gaya / ikut-ikutan
Para remaja tidak ingin bila mereka
disebut remaja yang “KUPER”. Hal tersebut memicu remaja mengikuti perkembangan
zaman sampai pergaulan bebas pun mereka menganggap sebagai kemajuan zaman.
·
Coba-coba / rasa ingin tahun.
Sifat mutlak seorang remaja yang
merasa ingin tahu dan mencoba hal baru yang mereka ketahui dari media maupun
dari lingkungannya dan teman dekat.
·
Solidaritas kelompok / Komunitas / genk
Dimana Seorang remaja merasa
terpojok dan tidak mau dianggap sebagai remaja yang tak setia kawan. Sehingga
mereka melakukan apa yang teman mereka lakukan meskipun itu hal yang tidak
baik.
3.2.2. Dampak
pergaulan Bebas
Pergaulan bebas identik sekali derngan yang namanya
“DUGEM” (dunia gemerlap) yang sudah menjadi rahasia umum bahwa didalamnya marak
sekali pemakaian narkoba. Ini identik sekali dengan adanya seksi bebas yang
akhirnya berujung pada HIV / AIDS dan pastinya setelah terkena virus ini
kehidupan remaja akan menjadi sangat timpang dari segala segi.
3.2.2.1.
Dampak terhadap kejiwaan remaja
Pergaulan bebas sudah pasti memiliki resiko atau
dampak negatif terutama pada kejiwaan /
atau psikologi seorang anak remaja. Jiwa mereka akan tertekan dan dapat menyebabkan stres berat karena hal
– hal seperti berikt :
-
Mereka dikucilkan dalam kehidupan
masyarakat
-
Mereka dijauhi oleh teman – teman yang
tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas.
-
Mereka sering murung, cemas dan depresi
-
Sering emosional, hipersensitif, dan
reaksi yang berlebihan
-
Mudah tersinggung oleh kritikan rigan
-
Mereka gampang marah tanpa sebab yang
jelas.
3.2.2.2.
Dampak terhadap masa depan remaja
Selain berdampak pada psikologis / kejiwaaan remaja,
juga berdampak pada masa depan remaja tersebut. Karena peran kejiwaan seseorang
dapat mempengaruhi masa depan mereka. Para remaja akan mengalami kesulitan
dalam hidup mereka, diantaranya :
-
Pelupa / penurunan daya ingat dan apatis
sehingga menyebabkan para remaja sulit untuk menyerap pelajaran / pembelajaran,
formal ataupun informal yang mengakibatkan terancamnya masa depan.
-
Mereka akan sulit mencari pekerjaan,
dikarenakan pergaulan yang mereka lakukan mempengaruhi kesehatan dan
pengetahuan mereka yang telah terserap dalam memori otak sehingga membuat ragu
para pencari kerja.
-
Mereka jadi sulit untuk bersosialisasi
dalam masyarakat, dikarenakan nama buruk mereka dimasyarakat karena pergaulan
yang mereka lalkukan adalah pergaulan yang menyimpang.
Dari
faktor – faktor diatas dapat dipastikan para remaja akan terbebani degan
kehidupan yang mereka miliki dan masa depan mereka akan hgancur karena
pergaulan bebas
3.3. Cara
menanggulangi pergaulan bebas anak remaja
Pergaulan bebas di dunia anak remaja saat ini memang
semakin mengglobal dalam kehidupan.
Bertapa buruknya dampak negatif terhadap psikologi / kejiwaan dan masa depan
para remaja. Namun ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah atau
menanggulangi supaya pergaulan bebas tidak semakin mendarah daging diIndonesia.
3.4.
0 komentar:
Posting Komentar