BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang Masalah
Kurangnya
perhatian dan kasih sayang dari kedua orang tua menyebabkan timbulnya kenakalan
remaja di usia dini. Banyak orang tua yang sibuk sendiri dengan pekerjaannya.
Misalnya bapak bekerja di kantor berangkat pagi dan selalu pulang malam.
Sedangkan ibu selalu tidak ada di rumah. Sehingga mereka tidak mempunyai waktu
untuk berkumpul di rumah dan tidak ada waktu untuk berbagi. Sehingga anak
mencari kesenangan / pelampiasan diluar.
Kurang
adanya pendidikan agama menyebabkan anak-anak kurang memahami ilmu /
kaidah-kaidah Islam yang bertentangan dengan agama misalnya mabuk-mabukan,
memakai narkoba, pergaulan bebas dan lain-lain. Seharusnya orang tua menanamkan
atau membelajari anak-anak tentang kaidah-kaidah agama Islam. Agar kelak
anak-anak tersebut dapat tumbuh besar mejadi anak-anak yang sholeh dan sholekah
mengerti tentang nilai-nilai agama Islam.
Pengaruh
lingkungan kurang baik juga dapat mempengaruhi jalan pergaulan si anak menjadi
kurang baik. Pengaruh lingkungan ini biasanya sangat mudah untuk ditiru oleh
anak-anak. Lingkungan sangat berpengaruh sekali terhadap pola pikir anak
misalnya apabila seorang anak tersebut tinggal di daerah yang kurang baik
seperti lingkungan pemabuk. Maka anak tersebut akan masuk dalam golongan
pemabuk tersebut dan apabila seseorang tinggal di daerah santri / pondok
pesantren otomatis anak tersebut juga akan masuk dalam golongan santri.
2.
Rumusan
Masalah
2.1.
Bagaimana mengatasi kenakaln remaja ?
2.2.
Bagaimana cara mendidik anak-anak itu
agar tidak nakal lagi ?
2.3.
Bagaimana memberi motivasi anak supaya
tidak nakal ?
3.
TUJUAN
Tujuan
kami dalam pembuatan karya tulis kenakalan remaja di usia dini agar anak-anak
sadar bahwa tindakan / perbuatan yang membuat orang-orang di sekitar kita tidak
nyaman, emosional meningkat dan merugikan banyak pihak tersebut dapat
dihentikan sesegera mungkin. Karena nakal itu sangat tidak berguna sekali malah
merugikan kita seperti prestasi kita di sekolahan menurun, banyak orang atau
disekeliling kita membenci kita dan masih banyak lagi.
Setelah
anak-anak sadar bahwa tindakan – tindakan tersebut tidak baik juga bertujuan
untuk membawa anak-anak ke jalan yang benar lagi secara perlahan-lahan kita
dapat membimbing anak tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 CARA MENGATASI KENAKALAN REMAJA
Di
zaman seperti ini banyak anak-anak remaja yang meninggalkan nilai norma-norma
kehidupan yang ada di masyarakat yang seharusnya dapat dijadikan pelajaran
hidup.
Kenakalan
remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana
yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan diri sendiri dan
orang-orang disekitarnya. Remaja adalah mereka yang beruis 12-18 tahun. Pada
usia tersebut seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak. Namun masih belum
cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi.
Perilaku
nakal remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal)
maupun faktor dari luar (eksternal).
Faktor
internal seperti krisis identitas. Perubahan biologis dan sosiologis pada diri
remaja yang memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya
perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas
peran, kenalakan remaja terjadi karena remaja gagal mencapai integrasi kedua.
Kontrol diri yang lemah : Remaja tidak bisa mempelajari dan
membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima
akan terseret pada perilaku nakal. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui
perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol
diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya. Sedangkan Faktor eksternal
seperti Keluarga dan Perceraian
orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan
antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan
yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan
pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi
penyebab terjadinya kenakalan remaja. Teman
sebaya yang kurang baik, lingkungan yang kurang baik juga bisa menyebabkan
kenakalan remaja.
Kegagalan
mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi
dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin
figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga
mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
Adanya
motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.
Kemauan
orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang
harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.Remaja harus pandai memilih teman
dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas
mana remaja harus bergaul. Selain itu Remaja harus membentuk ketahanan diri
agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada
tidak sesuai dengan harapan.
2.2
Cara mendidik anak
Yang
pertama memilih teman sesuai dengan perilakunya. Jika teman kita menjurus hal
yang negatif misalnya senang kebut-kebutan, malas belajar, senang minum-minuman
keras, merokok dan menyalahgunakan narkoba hal itu harus dihindari.
Yang
kedua pergaulan hanya sebagai kegiatan sampingan sedangkan kegiatan utama
remaja adalah belajar. Jika pergaulan lebih banyak menyita waktu belajar
pergaulan harus dihindari.
Yang
ketiga pergaulan harus dilandasi dengan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa artinya dalam pergaulan setiap remaja memiliki kesempatan untuk
tetap mejalankan ibadahnya sesuai agama yang dianut. Kegiatan dalam pergaulan
tidak menghalangi pelaksanaan ibadah anak justru mendorong dan menumbuhkan
semangat beragama.
2.3
Cara memberi motivasi anak
Memberi
pelajaran kepada anak bahwa kenakalan remaja tersebut mempunyai dampak yang
sangat besar yang pertama bagi remaja putri itu sendiri merugikan baik fisik,
maupun m,ental. Kenakalan yang dilakukan yang berdampak bagi fisik yaitu
seringnya terserang penyakit karena gaya hidup yang tidak teratur sedangkan
dari segi mental akan mengantarkannya kepada mental-mental yang lembek.
Berfikir tidak stabil dan kepribadiannya akan terus menyimpang dari segi moral
dan endingnya akan menyalahi aturan etika dan estetika sedangkan dampak
kenaklan remaja bagi keluarga adalah tidak ada / hancur penerus keluarga yang
nantinya mejadi tulang punggung keluarga. Keluarga merasa malu serta kecewa
atas apa yang telah dilakukan remaja.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
·
Masih terdapat sifat-sifat remaja yang menyimpang
dari norma-norma yang seharusnya dijalankan dan ditaati.
·
Banyak anak-anak yang belum sadar akan
perbuatan mereka.
·
Banyaknya masalah-masalah pada remaja
yang tidak bisa diselesaikan sehingga anak melampiaskannya kedalam hal-hal yang
negatif.
3.2.
Saran
·
Kita harus membatasi sikap-sikap kita
yang mengacu pada hal-hal yang bersifat negatif.
·
Bersikap sesuai dengan norma-norma yang
ada dimasyarakat
·
Pilihlah teman yang baik sesuai kriteria
seperti :
-
Jujur dapat dipercaya
-
Suka menolong tanpa pamrih
-
Selalu beribadah
-
Selalu tidak membeda-bedakan orang
-
Selalu tidak menyukai kehidupan hitam /
kriminal
-
Selalu mengikuti kegiatan sosial
-
Selalu menyayangi keluarga
-
Menjauhi narkoba, seks bebas, minuman
keras.
0 komentar:
Posting Komentar