Alfa Computer : Jl Raya Watudandang Prambon Nganjuk (1/3an SMPN 1 Prambon)

Minggu, 10 Juni 2012

karya tulis wisata alam


KARYA TULIS
WISATA ALAM


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmad, taufig dan hidayah-Nya sehingga kami telah menyelesaikan  karya tulis mata pelajaran Geografi yang membahas tentang studi lingkungan yang dilakukan di kawasan Lumpur Lapindo Sidorjo, Kebun Raya Purwodadi, dan Coban Rondo malang Jatim.
Dalam penyusunan karya tulis ini kami merasa tidak begitu kesulitan, namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan karya tulis ini berkat bantuan, dorongan dan bimbingan dari berbagai ihak, sehingga kendala – kendala yang dihadapi dapat kami atasi. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih sebesar – besarnya kepada :
1.      Bpk. Drs. Ahmad Muhaimin M. Pdi sekalu kepala Madrasah Aliyah negeri Prambon
2.      Ibu Dra. Kunani, S.Pd, M.i sekalu guru pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan saran dalam proses penyusunan karya tulis ini.
3.      Bpk. Badrul Munir, M.Pdi selaku Wali Kelas yang selalu tulus memberikan semangan dan dorongan dalam menyelesaikan karya tulis ini.
4.      Seluruh dewan guru pengajar dan staf karyawan di lingkungan Madrasah Aliyah Negeri Prambon
5.      Seluruh anggota kelompok yang telah bekerjasama dalam menyelesaikan karya tulis ini. Yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Kami menyedari bahwa penyusunan karya tulis inimasih terdapat banyak lalai, batasan dan kekurangan sebagai karya tulis ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan karya tulis ini.
Akhir kata semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembuat dan penulis dan bagi kita semuanya. Amiinn...
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Nganjuk. April 2012
Penulis
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
PT Lapindo Brantas merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengeboran gas dan minyak. Pada bulan Februari 2006 PT Lapindo brantas Inc melakukan pengeboran dengan kedalaman 12.000 Ft/4000 m diwilayah Renokenongo, kec. Porong. Pada tanggal 29 mei 2006 masyarakat dikejutkan oleh semburan Lumpur yang diikuti bau gas yang disebabkan karena kecerobohan PT Lapindo Brantas yang sangat fatal. karena pengeboran ini melanggar peraturan pengeboran Dunia. Oleh karena itu tempat ini kami jadikan sebagai tempat penelitian pertama sebagai objek penelitian yang tepat. Karena kami ingin mengetahui lebih luas tentang terjadinya Lumpur Lapindo Brantas.
Air terjun coban rondo merupakan objek wisata yang dimiliki kabupaten Malang terletak kurang lebih 12 Km dari Kota batu. Tepatnya di desa Panda Sari, Kecamatan Pujon. Kawasan ini mudah ditempuh karena jalan masuk objek wisata tersebut sudah beraspal. Oleh karena itu tempat penelitian selanjutnya kami pilih adalah Air terjun Coban Rondo tersebut. Air terjun Coban Rondo memiliki ketinggian 84 M berada pada ketinggian 1135 M dari permukaan air laut. Air yang mengalir berasal dari mata air Cemoro Dudo, Objek wisata ini pertama kali didirikan pada tahun 1980 dan merupakan bagian dar wilayah kesatuan pemangkuan hutan (KPH) perum perhutani Malang. Wana wisata coban rondo ini juga sering dijadikan sebagai tempat Berkemah.
Selanjutnya objek penelitian kami adalah kebun Raya Purwodadi, Kebun rayaPurwodadi ini merupakan lembaga pemerintah non departemen di bawah naungan LPIH yang melakukan upaya pelestarian dan observasi lingkungan hidup. Tempat ini didirikan oleh Dr. LGM Ba’as Becking pada tanggal 30 Januari 1914di desa Purwodadi, kecamatan Purwodadi. Sekarang ini koleksi yang dimiliki Kebun raya purwodadi ini sebanyak 174 Familia Tumbuhan, 898 marga tumbuhan, 18700 spesies dan 11.472 pepohonan.




B.     Rumusan Masalah
1.      Dimanakah letak terjadinya Lumpur Lapindo?
2.      Apa saja penyebab terjadinya semburan lumpur lapindo?
3.      Bagaimana upaya penanggulangan lumpur lapindo?
4.      Apa saja dampak terjadinya semburan lumpur lapindo?
5.      Bagaimanakah sejarah terbentukya Kebun Raya Purwodadi?
6.      Apa saja tugas dan manfaat dibentuknya kebun raya Purwodadi?
7.      Koleksi pohon dan tumbuhan apa saja yanga ada di kebun raya Purwodadi?
8.      Bagaimana upaya yang dilakukan untuk melakukan pelestarian kebun raya Purwodadi?
9.      Dimanakan Letak air terjun Coban Rondo?
10.  Bagaimanakah asal – usul terjadinya Air terjun Coban Rondo?

C.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui bagaimana letak terjadinya Lumpur lapindo
2.      Untuk mengetahui apa saja penyebab terjadinya semburan Lumpur Lapindo
3.      Untuk mengetahui upaya penanggulangan Lumpur Lapindo
4.      Untuk mengetahui dampak terjadinya semburan Lumpur Lapindo
5.      Bagaimanakah sejarah terbentuknya kebun raya Purwodadi.
6.      Apa saja tugas dan manfaat dibentuknya Kebun Raya Purwodadi.
7.      Apa saja koleksi pohon dan tumbuhan yang ada di Kebun Raya Purwodadi.
8.      Bagaimana upaya yang dilakukan untuk melakukan / melestarikan Kebun Raya Purwodadi.
9.      Dimanakah letak Air Terjun Coban Rondo?
10.  Bagaimanakah asal-usul terjadinya Air Terjun Coban Rondo?



D.    Manfaat
Ø  Bagi siswa
1.      Kami dapat mengetahui tentang lumpur Lapindo, kebun Raya Purwodadi, Air terjun Coban Rondo lebih luas
2.      Dapat menambah wawasan kita
3.      Kami dapat menambah keakraban dengan kelompok dengan diadakannya penelitian ini.
4.      Kami dapat membuat makalah sesuai dengan aturan yang lebih baik dari makalah yang kita buat sebelumnya.


Ø  Bagi masyarakat
1.      Masyarakat bisa lebih mengetahui tentang Lumpur Lapindo, kebun raya Purwodadi, Air Terjun Coban Rondo tanpa melihat langsung ke Lokasinya.
2.      Dalam menambah ilmu pengetahuan
3.      Agar masyarakat berminat untuk berkunjung ketempat tersebut.

Ø  Bagi sekolah
1.      Bisa menambah koleksi makalah di perpustakaan
2.      Dengan diadakannya study lapangan seperti ini pihak sekolah dapat sekaligus menjadikan sebagai ajang promosi agar Man Prambon lebih dikenal oleh Masyarakat luas.


LOKASI TERJADINYA LUMPUR LAPINDO
         Banjir Lumpur Panas Sidoarjo atau lebih dikenal sebagai bencana Lumpur Lapindo, adalah peristiwa menyemburnya lumpur panas di lokasi pengeboran Lapindo Brantas Inc di Dusun Balongnongo Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, sejak tanggal 29 Mei 2006. Semburan lumpur panas selama beberapa bulan ini menyebabkan tergenangnya kawasan permukiman, pertanian, dan perindustrian di tiga kecamatan di sekitarnya, serta memengaruhi aktivitas perekonomian di Jawa Timur.
       Lokasi semburan lumpur ini berada di Porong, yakni kecamatan di bagian selatan Kabupaten Sidoarjo, sekitar 12 km sebelah selatan kota Sidoarjo. Kecamatan ini berbatasan dengan Kecamatan Gempol (Kabupaten Pasuruan) di sebelah selatan.
      Lokasi pusat semburan hanya berjarak 150 meter dari sumur Banjar Panji-1 (BJP-1), yang merupakan sumur eksplorasi gas milik Lapindo Brantas Inc sebagai operator blok Brantas. Oleh karena itu, hingga saat ini, semburan lumpur panas tersebut diduga diakibatkan aktivitas pengeboran yang dilakukan Lapindo Brantas di sumur tersebut. Pihak Lapindo Brantas sendiri punya dua teori soal asal semburan. Pertama, semburan lumpur berhubungan dengan kesalahan prosedur dalam kegiatan pengeboran. Kedua, semburan lumpur kebetulan terjadi bersamaan dengan pengeboran akibat sesuatu yang belum diketahui. Namun bahan tulisan lebih banyak yang condong kejadian itu adalah akibat pemboran.
      Lokasi semburan lumpur tersebut merupakan kawasan pemukiman dan di sekitarnya merupakan salah satu kawasan industri utama di Jawa Timur. Tak jauh dari lokasi semburan terdapat jalan tol Surabaya-Gempol, jalan raya Surabaya-Malang dan Surabaya-Pasuruan-Banyuwangi (jalur pantura timur), serta jalur kereta api lintas timur Surabaya-Malang dan Surabaya-Banyuwangi,Indonesia




PERKIRAAN PENYEBAB KEJADIAN

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/3/30/Lokasi-semburan-lumpur.jpg/250px-Lokasi-semburan-lumpur.jpg
Lokasi semburan lumpur
Ada yang mengatakan bahwa lumpur Lapindo meluap karena kegiatan PT Lapindo di dekat lokasi itu.
Lapindo Brantas melakukan pengeboran sumur Banjar Panji-1 pada awal Maret 2006 dengan menggunakan perusahaan kontraktor pengeboran PT Medici Citra Nusantara. Kontrak itu diperoleh Medici atas nama Alton International Indonesia, Januari 2006, setelah menang tender pengeboran dari Lapindo senilai US$ 24 juta.
Pada awalnya sumur tersebut direncanakan hingga kedalaman 8500 kaki (2590 meter) untuk mencapai formasi Kujung (batu gamping). Sumur tersebut akan dipasang selubung bor (casing ) yang ukurannya bervariasi sesuai dengan kedalaman untuk mengantisipasi potensi circulation loss (hilangnya lumpur dalam formasi) dan kick (masuknya fluida formasi tersebut ke dalam sumur) sebelum pengeboran menembus formasi Kujung.
Sesuai dengan desain awalnya, Lapindo “sudah” memasang casing 30 inchi pada kedalaman 150 kaki, casing 20 inchi pada 1195 kaki, casing (liner) 16 inchi pada 2385 kaki dan casing 13-3/8 inchi pada 3580 kaki (Lapindo Press Rilis ke wartawan, 15 Juni 2006). Ketika Lapindo mengebor lapisan bumi dari kedalaman 3580 kaki sampai ke 9297 kaki, mereka “belum” memasang casing 9-5/8 inchi yang rencananya akan dipasang tepat di kedalaman batas antara formasi Kalibeng Bawah dengan Formasi Kujung (8500 kaki).
Diperkirakan bahwa Lapindo, sejak awal merencanakan kegiatan pemboran ini dengan membuat prognosis pengeboran yang salah. Mereka membuat prognosis dengan mengasumsikan zona pemboran mereka di zona Rembang dengan target pemborannya adalah formasi Kujung. Padahal mereka membor di zona Kendeng yang tidak ada formasi Kujung-nya. Alhasil, mereka merencanakan memasang casing setelah menyentuh target yaitu batu gamping formasi Kujung yang sebenarnya tidak ada. Selama mengebor mereka tidak meng-casing lubang karena kegiatan pemboran masih berlangsung. Selama pemboran, lumpur overpressure (bertekanan tinggi) dari formasi Pucangan sudah berusaha menerobos (blow out) tetapi dapat di atasi dengan pompa lumpurnya Lapindo (Medici).
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/1/16/Ubo.jpg/250px-Ubo.jpg
Underground Blowout (semburan liar bawah tanah)
Setelah kedalaman 9297 kaki, akhirnya mata bor menyentuh batu gamping. Lapindo mengira target formasi Kujung sudah tercapai, padahal mereka hanya menyentuh formasi Klitik. Batu gamping formasi Klitik sangat porous (bolong-bolong). Akibatnya lumpur yang digunakan untuk melawan lumpur formasi Pucangan hilang (masuk ke lubang di batu gamping formasi Klitik) atau circulation loss sehingga Lapindo kehilangan/kehabisan lumpur di permukaan.
Akibat dari habisnya lumpur Lapindo, maka lumpur formasi Pucangan berusaha menerobos ke luar (terjadi kick). Mata bor berusaha ditarik tetapi terjepit sehingga dipotong. Sesuai prosedur standard, operasi pemboran dihentikan, perangkap Blow Out Preventer (BOP) di rig segera ditutup & segera dipompakan lumpur pemboran berdensitas berat ke dalam sumur dengan tujuan mematikan kick. Kemungkinan yang terjadi, fluida formasi bertekanan tinggi sudah terlanjur naik ke atas sampai ke batas antara open-hole dengan selubung di permukaan (surface casing) 13 3/8 inchi. Di kedalaman tersebut, diperkirakan kondisi geologis tanah tidak stabil & kemungkinan banyak terdapat rekahan alami (natural fissures) yang bisa sampai ke permukaan. Karena tidak dapat melanjutkan perjalanannya terus ke atas melalui lubang sumur disebabkan BOP sudah ditutup, maka fluida formasi bertekanan tadi akan berusaha mencari jalan lain yang lebih mudah yaitu melewati rekahan alami tadi & berhasil. Inilah mengapa surface blowout terjadi di berbagai tempat di sekitar area sumur, bukan di sumur itu sendiri.
Perlu diketahui bahwa untuk operasi sebuah kegiatan pemboran MIGAS di Indonesia setiap tindakan harus seijin BP MIGAS, semua dokumen terutama tentang pemasangan casing sudah disetujui oleh BP MIGAS.
Dalam AAPG 2008 International Conference & Exhibition dilaksanakan di Cape Town International Conference Center, Afrika Selatan, tanggal 26-29 Oktober 2008, merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh American Association of Petroleum Geologists (AAPG) dihadiri oleh ahli geologi seluruh dunia, menghasilan pendapat ahli: 3 (tiga) ahli dari Indonesia mendukung GEMPA YOGYA sebagai penyebab, 42 (empat puluh dua) suara ahli menyatakan PEMBORAN sebagai penyebab, 13 (tiga belas) suara ahli menyatakan KOMBINASI Gempa dan Pemboran sebagai penyebab, dan 16 (enam belas suara) ahli menyatakan belum bisa mengambil opini. Laporan audit Badan Pemeriksa Keuangan tertanggal 29 Mei 2007 juga menemukan kesalahan-kesalahan teknis dalam proses pemboran.
UPAYA PENANGGULANGAN LUMPUR LAPINDO
Sejumlah upaya telah dilakukan untuk menanggulangi luapan lumpur, diantaranya dengan membuat tanggul untuk membendung area genangan lumpur. Namun demikian, lumpur terus menyembur setiap harinya, sehingga sewaktu-waktu tanggul dapat jebol, yang mengancam tergenanginya lumpur pada permukiman di dekat tanggul. Jika dalam tiga bulan bencana tidak tertangani, adalah membuat waduk dengan beton pada lahan seluas 342 hektar, dengan mengungsikan 12.000 warga. Kementerian Lingkungan Hidup mengatakan, untuk menampung lumpur sampai Desember 2006, mereka menyiapkan 150 hektare waduk baru. Juga ada cadangan 342 hektare lagi yang sanggup memenuhi kebutuhan hingga Juni 2007. Akhir Oktober, diperkirakan volume lumpur sudah mencapai 7 juta m3.Namun rencana itu batal tanpa sebab yang jelas.
Badan Meteorologi dan Geofisika meramal musim hujan bakal datang dua bulanan lagi. Jika perkira-an itu tepat, waduk terancam kelebihan daya tampung. Lumpur pun meluap ke segala arah, mengotori sekitarnya.
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya (ITS) memperkirakan, musim hujan bisa membuat tanggul jebol, waduk-waduk lumpur meluber, jalan tol terendam, dan lumpur diperkirakan mulai melibas rel kereta. Ini adalah bahaya yang bakal terjadi dalam hitungan jangka pendek.
Sudah ada tiga tim ahli yang dibentuk untuk memadamkan lumpur berikut menanggulangi dampaknya. Mereka bekerja secara paralel. Tiap tim terdiri dari perwakilan Lapindo, pemerintah, dan sejumlah ahli dari beberapa universitas terkemuka. Di antaranya, para pakar dari ITS, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Gadjah Mada. Tim Satu, yang menangani penanggulangan lumpur, berkutat dengan skenario pemadaman. Tujuan jangka pendeknya adalah memadamkan lumpur dan mencari penyelesaian cepat untuk jutaan kubik lumpur yang telah terhampar di atas tanah.





DAMPAK
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/5/51/Peta_Semburan_Lumpur.jpg/250px-Peta_Semburan_Lumpur.jpg
Peta Semburan
Semburan lumpur ini membawa dampak yang luar biasa bagi masyarakat sekitar maupun bagi aktivitas perekonomian di Jawa Timur. Sampai Mei 2009, PT Lapindo, melalui PT Minarak Lapindo Jaya telah mengeluarkan uang baik untuk mengganti tanah masyarakat maupun membuat tanggul sebesar Rp. 6 Triliun.
  • Lumpur menggenangi 16 desa di tiga kecamatan. Semula hanya menggenangi empat desa dengan ketinggian sekitar 6 meter, yang membuat dievakuasinya warga setempat untuk diungsikan serta rusaknya areal pertanian. Luapan lumpur ini juga menggenangi sarana pendidikan dan Markas Koramil Porong. Hingga bulan Agustus 2006, luapan lumpur ini telah menggenangi sejumlah desa/kelurahan di Kecamatan Porong, Jabon, dan Tanggulangin, dengan total warga yang dievakuasi sebanyak lebih dari 8.200 jiwa dan tak 25.000 jiwa mengungsi. Karena tak kurang 10.426 unit rumah terendam lumpur dan 77 unit rumah ibadah terendam lumpur.
  • Lahan dan ternak yang tercatat terkena dampak lumpur hingga Agustus 2006 antara lain: lahan tebu seluas 25,61 ha di Renokenongo, Jatirejo dan Kedungcangkring; lahan padi seluas 172,39 ha di Siring, Renokenongo, Jatirejo, Kedungbendo, Sentul, Besuki Jabon dan Pejarakan Jabon; serta 1.605 ekor unggas, 30 ekor kambing, 2 sapi dan 7 ekor kijang.
  • Sekitar 30 pabrik yang tergenang terpaksa menghentikan aktivitas produksi dan merumahkan ribuan tenaga kerja. Tercatat 1.873 orang tenaga kerja yang terkena dampak lumpur ini.
  • Empat kantor pemerintah juga tak berfungsi dan para pegawai juga terancam tak bekerja.
  • Tidak berfungsinya sarana pendidikan (SD, SMP), Markas Koramil Porong, serta rusaknya sarana dan prasarana infrastruktur (jaringan listrik dan telepon)
  • Rumah/tempat tinggal yang rusak akibat diterjang lumpur dan rusak sebanyak 1.683 unit. Rinciannya: Tempat tinggal 1.810 (Siring 142, Jatirejo 480, Renokenongo 428, Kedungbendo 590, Besuki 170), sekolah 18 (7 sekolah negeri), kantor 2 (Kantor Koramil dan Kelurahan Jatirejo), pabrik 15, masjid dan musala 15 unit.
  • Kerusakan lingkungan terhadap wilayah yang tergenangi, termasuk areal persawahan
  • Pihak Lapindo melalui Imam P. Agustino, Gene-ral Manager PT Lapindo Brantas, mengaku telah menyisihkan US$ 70 juta (sekitar Rp 665 miliar) untuk dana darurat penanggulangan lumpur.
  • Akibat amblesnya permukaan tanah di sekitar semburan lumpur, pipa air milik PDAM Surabaya patah [2].
  • Meledaknya pipa gas milik Pertamina akibat penurunan tanah karena tekanan lumpur dan sekitar 2,5 kilometer pipa gas terendam [3].
  • Ditutupnya ruas jalan tol Surabaya-Gempol hingga waktu yang tidak ditentukan, dan mengakibatkan kemacetan di jalur-jalur alternatif, yaitu melalui Sidoarjo-Mojosari-Porong dan jalur Waru-tol-Porong.
  • Tak kurang 600 hektar lahan terendam.
  • Sebuah SUTET milik PT PLN dan seluruh jaringan telepon dan listrik di empat desa serta satu jembatan di Jalan Raya Porong tak dapat difungsikan.
            Penutupan ruas jalan tol ini juga menyebabkan terganggunya jalur transportasi Surabaya-Malang dan Surabaya-Banyuwangi serta kota-kota lain di bagian timur pulau Jawa. Ini berakibat pula terhadap aktivitas produksi di kawasan Ngoro (Mojokerto) dan Pasuruan yang selama ini merupakan salah satu kawasan industri utama di Jawa Timur.

                                                       

KEBUN RAYA PURWODADI

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/6/6c/Main_road.jpg
Jalan Utama Kebun Raya Purwodadi

Kebun Raya Purwodadi adalah sebuah kebun penelitian besar yang terletak di Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur, Indonesia. Luasnya mencapai 85 hektar dan memiliki sekitar 10.000 jenis koleksi pohon dan tumbuhan.
SEJARAH
Kebun raya Purwodadi didirikan pada tanggal 30 Januari 1941 oleh Dr. Lourens Gerhard Marinus Baas Becking atas prakarsa Dr. Dirk Fok van Slooten pada tanggal 30 Januari 1941 sebagai pemekaran dari Stasiun Percobaan 's Lands Plantentuin Buitenzorg atau Kebun Raya Bogor. Kebun ini merupakan salah satu dari tiga cabang Kebun Raya Indonesia (Kebun Raya Bogor) yang masing-masing memiliki tugas dan fungsi spesifik. Kedua cabang lainnya adalah Kebun Raya Cibodas dan Kebun Raya Eka Karya Bali. Pengelolaan seluruh Kebun Raya ini berada di bawah tanggung jawab Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Mula-mula kebun ini dipergunakan untuk kegiatan penelitian tanaman perkebunan. Kemudian pada tahun 1954 mulai diterapkan dasar-dasar perkebunrayaan yaitu dengan dimulainya pembuatan petak-petak tanaman koleksi. Sejak tahun 1980 sebagian tanaman ditata kembali menurut kelompok suku yang menganut klasifikasi sistem Engler dan Pranti. Dalam perkembangannya diharapkan Cabang Balai Kebun Raya Purwodadi akan menjadi pusat konservasi dan penelitihan tumbuhan iklim kering di daerah tropis.
Kebun ini merupakan salah satu dari 3 cabang Kebun Raya Indonesia (Kebun Raya Bogor) yang masing-masing memiliki tugas dan fungsi spesifik. Kedua cabang lainnya adalab Kebun Raya Cibodas dan Kebun Raya Eka Karya Bali.
Cabang Kebun Raya Indonesia (Kebun Raya Bogor). Kebun Raya Indonesia merupakan Unit Pelaksana ( Kebun Raya Bogor ), Kebun Raya Indonesia merupakan Unit Pelaksana Teknis yang bernaung dibawah dan bertanggung jawab kepada Deputi Ketua LIPI Bidang IPA. Yang pembinan sehari-hari dilakukan oleh Kepala Pusaat Penelitian dan Pengembangan ( Pulitbang Biologi ). Pengelolahan seluruh Kebun Raya ini berada dibawah tanggung jawab LIPI ( Lembaga IImu Pengetahuan Indonesia )
Lokasi Kebun Raya ini terletak di Desa Purwodadi, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan Lokasi ini terletak di tepi jalan besar yang menghubungkan 3 kota, yaitu Malang, Surabaya, dan Pasuruan.
Jarak dari kota Malang adalah 24 km ke arah utara, dan dari kota Pasuruan 30 km ke arah barat daya dan dari kota Surabaya 65 km ke arah selatan.
Luas Kebun Raya Purwodadi sakitar 85 ha, pada ketinggian 300m dpl dengan topografi datar sampai bergelombang.
Curah hujan rata--rata per tahun 2366 mm dengan bulan basah antara bulan November dan Maret dengan suhu berkisar antara 22 - 32 C,

http://www.eastjava.com/tourism/pasuruan/purwodadi/image/Dcp_3032_s.jpg


TUGAS DAN FUNGSI
Tugas utama adalah melakukan inventarisasi, eksplorasi dun konservasi tumbuh-tumbuhan dataran rendah kering yang mempunyai nilai ilmu pengetahuan dan ekonomi.

Fungsi Kebun Raya Purwodadi :
1. Melakukan inventarisasi, eksplorasi dan konservasi tumbuh-tumbuhan yang
mernpunyai nilai ilmu pengetahuan dan ekonomi, langka dan endemik. Terutama untuk flora Indonesia dari dataran rendah kering.
2. Menyediakan fasilitas penelitian, pendidikan dan pemanduan, khususnya di bidang botani.
3. Menyediakan fasilitas rekreasi di alam terbuka.
4. melaksanakan inventarisasi, eksplorasi, konservasi dan reintroduksi jenis tumbuhan dataran rendah kering khususnya Kawasan Timur Indonesia yang mempunyai nilai ilmu pengetahuan dan memiliki potensi ekonomi untuk dikoleksi dalam bentuk kebun botani serta melakukan pendataan, pendokumentasian, pelayanan jasa dan informasi, pemasyarakatan, ilmu pengetahuan dibidang konservasi ex-situ, introduksi dan reintroduksi tumbuhan.
Koleksi Pohon dan Tumbuhan.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/2/27/Jogldry.jpg
Pohon Janglot di musim kemarau
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/5/50/Joglwet.jpg
Pohon Janglot di musim Hujan

Polong-polongan

Digolongkan menjadi 3 suku yaitu Mimosaceae, Caesalpiniaceae, dan Papilionaceae. Ada 157 jenis dari 70 marga yang termasuk dalam suku-suku tersebut. Berbagai jenis polong-polongan dimanfaatkan sebagai tanaman hias seperti jenis-jenis dari marga Amherstia, Brownea, Cassia, Senna, dan Saraca. Selain itu, beberapa jenis dimanfaatkan juga kayunya untuk bangunan seperti sonokeling (Dalbergia latifolia) dan wangkal (Albizia procera), tanaman penghijauan dan tepi jalan seperti Angsana (Pterocarpus indicus), Akasia (Acacia auriculiformis) dan Soga (Peltophorum pterocarpum). Ada pula yang dimanfaatkan sebagai tanaman obat seperti Johar (Senna siamea), Kedawung (Parkia timoriana), Dadap srep (Erythrina subumbrans), dan Dadap ayam (Erythrina orientalis).

Anggrek

Ditempatkan di rumah kaca yang kondisinya disesuaikan dengan habitat alaminya. Ada sekitar 2.344 spesimen anggrek alam yang terdiri atas 319 jenis, 69 marga, dan 277 masih sp.. Sekitar 7 jenis merupakan anggrek endemik Jawa Timur seperti Appendicula imbricata, Dendrobium arcuatum, Paphiopedilum glaucophyllum (Anggrek Selop), dan lain-lain. Sedangkan yang terancam keberadaannya di alam antara lain Ascocentrum miniatum, Phalaenopsis amabilis (anggrek bulan), Coelogyne pandurata (anggrek hitam) asal Kalimantan dan lain-lainnya.

Palem

Palem termasuk dalam famili Arecaceae dan merupakan jenis-jenis tertua yang telah dijumpai sejak zaman Cretaceus, kurang lebih 120 juta tahun yang lalu. Arecaceae sangat menarik dari segi botani, keindahan bentuknya, keanekaragaman jenis dan kegunaannya. Famili Arecaceae di dunia diperkirakan 200-300 genus dan sekitar 2000-3000 jenis tersebar di daerah tropis dan sub tropis. Indonesia merupakan pusat keanekaragaman palem dunia, dari jumlah palem yang terdapat di dunia 46 genus di antaranya (576 jenis) terdapat di Indonesia dan 29 genus merupakan palem endemik. (LBN-LIPI, 1978; Witono, 1998; Sharma, 2002; Chin, 2003).
Sebagai salah satu lembaga konservasi tumbuhan ex-situ, Kebun Raya Purwodadi mempunyai tugas melaksanakan inventarisasi, eksplorasi, penanaman koleksi dan pemeliharaan tumbuhan dataran rendah kering yang memiliki nilai ilmu pengetahuan dan berpotensi untuk dikoleksi (dikonservasi). Kebun Raya Purwodadi seluas 845.148 m2 memiliki 174 famili, 904 marga dan 1.896 jenis dengan koleksi Arecaceae sejumlah 60 marga 117 jenis dan 435 individu berdasarkan katalog 2006 (Suprapto et al., 2006).

Bambu

Sekitar 30 jenis bambu telah dikoleksi Kebun Raya Purwodadi, 16 jenis berasal dari Jawa, 2 jenis dari Maluku, 2 jenis dari Sulawesi, dan 10 jenis dari beberapa negara Asia (Cina, Jepang, Thailand, India, dan Birma). Gigantochloa manggong (Bambu Manggong) merupakan bambu endemik Jawa Timur , Gigantochloa apus (pring apus) sering dipergunakan untuk mebel, kerajinan atau atap rumah, Dendrocalamus asper (pring petung) rebungnya untuk dimakan, dan Schizostachyum silicatum (bambu wuluh) untuk seruling.

Paku

Koleksi tumbuhan paku ditata di bawah pepohonan besar dan rindang, karena kelompok tumbuhan ini menyukai tempat rindang dan lembap. Koleksinya mencapai 60 jenis dari 36 marga dan 21 suku. Di antaranya paku sarang burung (Asplenium nidus), suplir (Adiantum spp.), hata (Lygodium circinnatum), dan paku tanduk rusa/simbar menjangan (Platycerium coronarium). Ada beberapa koleksi tumbuhan paku bermanfaat lainnya, seperti paku sayur (Athyrium esculentum) yang dapat dimakan tunasnya, Asplenium sp. dan Adiantum sp. sebagai tanaman hias, paku ekor kuda Equisetum debile sebagai bahan pengobatan, Cyathea contaminans sebagai bahan media tumbuh anggrek, dan hata Lygodium circinnatum sebagai bahan kerajinan.

Obat

Terletak di petak XIV G dan V A, ditata sedemikian rupa hingga berfungsi sebagai taman yang menarik untuk dinikmati. Di antara koleksinya adalah Pace (Morinda citrifolia), buahnya untuk obat batuk dan tekanan darah tinggi, daun ungu (Graptophyllum pictum), daunnya untuk obat wasir, Widoro upas (Merremia mammosa), umbinya untuk obat kencing manis, Sembung (Blumea balsamifera) daunnya untuk obat asma, sakit jantung, Wudani (Quisqualis indica) daunnya untuk obat cacing dan lain-lainnya.
Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati di Indonesia-Tekanan berbagai kepentingan pemanfaatan hayati di banyak kawasan, mengancam kekayaan margasatwa Indonesia. Kepulauan Indonesia berupa alam sangat luas dan penting baik secara nasional, maupun internasional. Indonesia mempunyai tanggung jawab dunia dan nasional untuk memerhatikan secara sungguh-sungguh mengenai perlindungan. Kini lebih dari 350 daerah di Indonesia ditetapkan untuk konservasi, meliputi upaya pelestarian ekosistem dan melindungi tanah dan air. Selain itu, Indonesia juga harus memperhatikan hal-hal yang mengkhawatirkan, seperti: 1) bagian terkaya daerah pelestarian telah hilang di daerah hutan penebangan; 2) petani mencari keuntungan lebih untuk nafkah hidup; 3) pembangunan jalan melintasi batas hutan dan menembus taman nasional; 4) pencarian dan penambangan mineral di banyak taman nasional dan kawasan lindung, sehingga mengganggu hutan dan margasatwa, juga pencemaran yang tinggi; 5) kelambanan penanganan pelestarian akan mempercepat hilangnya hayat, hilangnya banyak daerah dan jenis khas yang tak tergantikan
Banyak kegiatan yang dapat kita lakukan untuk menjaga dan memelihara keanekaragaman hayati. Contohnya, ikut berpartisipasi ketika ada kegiatan penghijauan di daerah dekat rumahmu. Penghijauan dapat dilakukan dengan mudah, seperti menanam pohon di ruang terbuka di sekitar rumah Anda atau di taman perumahan Anda. Dengan menanam tanaman di tempat-tempat tersebut, Anda telah ikut melestarikan jenis-jenis tanaman yang Anda tanam itu. Mungkin saja tanaman yang Anda tanam tersebut mulai jarang ditemui di masa yang akan datang.
Pemerintah kita juga telah mengeluarkan undang-undang tentang usaha perlindungan dan pengawetan alam atau konservasi untuk sumber daya hayati yang jumlahnya semakin menyusut. Perlindungan alam itu sendiri dapat dikelompokkan menjadi perlindungan alam umum dan perlindungan alam khusus. Perlindungan alam umum berguna untuk menjaga alam sebagai satu kesatuan flora, fauna, dan tanahnya. Perlindungan alam umum terbagi menjadi perlindungan alam ketat dan perlindungan alam terbimbing.
Perlindungan alam ketat adalah perlindungan alam yang tidak memperbolehkan campur tangan manusia dalam usaha perlindungannya. Misalnya, di Taman Nasional Ujung Kulon. Sementara itu, perlindungan alam terbimbing adalah perlindungan alam di bawah bimbingan para ahli, misalnya di kebun raya dan taman nasional. Taman nasional memiliki area yang lebih besar dibandingkan kebun raya. Di daerah ini tidak diperbolehkan adanya bangunan rumah tinggal maupun industri.
Kebun raya maupun taman nasional selain sebagai tempat pelestarian juga dimanfaatkan untuk penelitian, pendidikan, atau tempat wisata. Contoh kebun raya adalah Kebun Raya Bogor. Adapun contoh taman nasional (Gambar 4.13) antara lain Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (+ 15.000 ha), Taman Nasional Kerinci Seblat (+ 1,5 juta ha), dan Taman Nasional Meru Betiri (+ 50.000 ha).



Air terjun Coban Rondo adalah air terjun yang cantik di lereng Gunung Panderman yang berjarak kurang lebih sekitar 32 km ke arah barat dari kota Malang, sangat menarik untuk dilihat dan dikunjungi.dengan melewati rute kota Malang-Pujon.sesampainya di pujon akan ada Gapura Selamat Datang Di Kawasan Wisata Air Terjun Coban Rondo

Ketinggian
air terjun Coban Rondo ini sekitar 60 meter. Pengunjung dapat menemukan dan menikmati panorama yang indah dan kesan damai di sekitar air terjun.

Fasilitas: ground camp, jogging track, memancing atau bermain dengan gajah dari Gajah 'Sekolah Waykambas
Lampung - Sumatra.
air terjun ini terletak di desa Pandesari, Pujon,
Kabupaten Malang, Jawa Timur (sekitar 32 km ke Barat dari Kota Malang).

LEGENDA COBAN RONDO
Kisah dibalik Air Terjun Coban Rondo, bermula dari sepasang pengantin yang baru saja melangsungkan pernikahan. Mempelai wanita bernama Dewi Anjarwati dari Gunung Kawi, sedangkan mempelai pria bernama Raden Baron Kusumo dari Gunung Anjasmoro. Setelah usia pernikahan mereka menginjak usia 36 hari atau disebut dengan Selapan (bahasa jawa). Dewi Anjarwati mengajak suaminya berkunjung ke Gunung Anjasmoro, yang merupakan asal dari suami. Namun orang tua Anjarwati melarang kedua mempelai pergi karena usia pernikahan mereka baru berusia 36 hari atau disebut selapan. Namun kedua mempelai tersebut bersikeras pergi dengan resiko apapun yang terjadi di perjalanan.
Ketika di tengah perjalanan keduanya dikejutkan dengan hadirnya Joko Lelono, yang tidak jelas asal-usulnya. Nampaknya Joko Lelono terpikat dengan kecantikan Dewi Anjarwati, dan berusaha merebutnya. Akibatnya perkelahian antara Joko Lelono dengan Raden Baron Kusumo tidak terhindarkan. Kepada para pembantunya atau disebut juga puno kawan yang menyertai kedua mempelai tersebut, Raden Baron Kusumo berpesan agar Dewi Anjarwati disembunyikan di suatu tempat yang terdapat di Coban atau air terjun. Perkelahian antara Raden Baron Kusumo dengan Joko Lelono berlangsung seru dan mereka berdua gugur. Akibatnya Dewi Anjarwati menjadi seorang janda yang dalam bahasa jawa disebut Rondo. Sejak saat itulah Coban atau air terjun tempat bersembunyi Dewi Anjarwati dikenal dengan COBAN RONDO. Konon batu besar di bawah air terjun merupakan tempat duduk sang putri yang merenungi nasibnya.
                                                       
PEMBAHASAN

1.      Metode Penulisan

a.       OBSERVASI
Pengamatan(Observasi) adalah aktivitas yang dilakukan makhluk cerdas,terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudianmemahami pengetahuan dari sebuahfenomena berdasarkanpengetahuandan gagasanyang sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasiyang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian.
Observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan.
Melalui observasi penganalisis dapat memperoleh pandanganpandangan mengenai apa yang sebenarnya dilakukan, melihat langsung keterkaitan diantara para pembuat keputusan di dalam organisasi, memahami pengaruh latar belakang fisik terhadap para pembuat keputusan, menafsirkan pesan-pesan yang dikirim oleh pembuat
keputusan lewat tata letak kantor, serta memahami pengaruh para pembuat keputusan terhadap pembuat keputusan lainnya.
Kesimpulan ,observasi adalah suatu kegiatan pengamatan langsung ketempat pengamatan lokasi yang akan di amati supaya kita lebih mengetahui apa yang terjadi di tempat tersebut sehingga kita lebih memahami tentang obyek yang kita buat untuk penelitian
b.      KEPUSTAKAAN
informasi yang kami dapatkan berasal dari Internet, Melihat, VCD, kemudian  Informasi – informasi langsung dari kejadian serta melihat langsung lokasi yang kami teliti.



Tinjauan Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Banjir_lumpur_panas_Sidoarjo
http://id.wikipedia.org/wiki/Kebun_Raya_Purwodadi
http://budisma.web.id/materi/sma/kelas-x-biologi/upaya-pelestarian-keanekaragaman-hayati-di-indonesia/
http://www.wisatanesia.com/20


DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Banjir_lumpur_panas_Sidoarjo
http://id.wikipedia.org/wiki/Kebun_Raya_Purwodadi
http://budisma.web.id/materi/sma/kelas-x-biologi/upaya-pelestarian-keanekaragaman-hayati-di-indonesia/
http://www.wisatanesia.com/20

0 komentar:

Silahkan Beri Komentar

Template by : kendhin x-template.blogspot.com