Alfa Computer : Jl Raya Watudandang Prambon Nganjuk (1/3an SMPN 1 Prambon)

Sabtu, 20 Juni 2009

Minyak Bumi

DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar isi
Bab I Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Manfaat
4. Tujuan
Bab II Pembahasan
5. Apa yang dimaksud minyak bumi
6. Bagaimana cara pengolahan minyak bumi
7. Apa pengertian minyak bumi
8. Bagaimana proses penyulingan pada minyak bumi
9. Bagaimana Proses terbentuknya minyak bumi
10. Apa saja komposisi pembentuk minyak bumi
11. Bagaimana cara pemisahan komponen minyak bumi
12. Bagaimana cara penyelidikan untuk mencari minyak bumi
13. Apa yang dapat digunakan oleh residu minyak bumi
14. apa dampak pembakaran minyak bumi
15. Alternatif apa yang dapat digunakan untuk
mengganti minyak bumi
16. dimana saja lokasi penghasil minyak bumi di Indonesia
Bab II Penutup
Kesimpulan
Daftar Pustaka


BAB I
PENDAHULUAN


LATAR BELAKANG
Minyak adalah campuran Hidrokarbon yang banyak terdapat di dalam kerak bumi. Minyak bumi merupakan sumber energi dan bahan dasar industri kimia yang penting. Minyak bumi telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, pada zaman Babilon minyak bumi banyak digunakan sebagai perekat batu bata untuk bangunan, namun sekarang ini pemakaian minyak bumi semakin meningkat dengan meningkatnya berbagai macam industri. Karena selain untuk rumah tangga . pemakaian minyak bumi dalam industri menjadi sangat vital bahkan menduduki peringkat pertama dalam pemakaian bahan baker. Permasalahan minyak bumi tidak lagi menjadi masalah politik. Permasalahan yang muncul belakangan ini adalah semakin menipisnya cadangan minyak bumi diseluruh dunia. Mengapa bias terjadi?. Perlu kiranya kita tahu bagaimana proses terbetuknya minyak bumi. Karena itu dalam karya tulis ini kami akan menjelaskan proses terbentuknya minyak bumi. Dan pembahasan lain yang berhubungan dengan minyak bumi lebih lanjut.

RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud minyak bumi?
2. Bagaimana cara pengolahan minyak bumi?
3. Apa pengertian minyak bumi?
4. Bagaimana proses penyulingan pada minyak bumi?
5. Bagaimana Proses terbentuknya minyak bumi?
6. Apa saja komposisi pembentuk minyak bumi?
7. Bagaimana cara pemisahan komponen minyak bumi?
8. Bagaimana cara penyelidikan untuk mencari minyak bumi?
9. Apa yang dapat digunakan oleh residu minyak bumi?
10. apa dampak pembakaran minyak bumi?
11. Alternatif apa yang dapat digunakan untuk mengganti minyak bumi?
12. dimana saja lokasi penghasil minyak bumi di Indonesia?

MANFAAT PENULISAN
Manfaat dari penulisan karya tulis ini adalah kami dapat mengetahui lebih lanjut tentang minyak bumi dan juga untuk menambah pengetahuan serta wawasan tentang minyak bumi.

TUJUAN PENULISAN
Tujuan Penulisan karya tulis ini adalah :
13. Untuk mengetahui pengertian Minyak
14. Untuk mengetahui pengertian minyak bumi
15. Untuk mengetahui proses pengolahan minyak
16. Untuk mengetahui manfaat minyak bumi
17. Untuk mengetahui cara menyelidiki adanya minyak bumi.

BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Minyak
Minyak adalah istilah umum untuk semua cairan organic yang tidak larut / bercampur dalam air (hidrofobik) tetapi larut dalam pelarut organic. Ada sifat tambahan lain yang dikenal awam: terasa licin apabila di pegang . dalam arti sempit, kata “minyak” biasanya mengacu ke minyak bumi (petroleum) atau produk olahannya : minyak tanah (kerosene). Namun demikian kata ini berlaku luas, baik untuk minyak sebagai bagian dari menu makanan (misalnya minyak goring), sebagai bahan baker (misalnya minyak tanah) sebagai pelumas (misalnya minyak rem), sebagai medium pemindahan energi, maupun sebagai wangi-wangian (misalnya minyak nilam). Minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid. Yaitu senyawa organic yang terdapat di alam serta tidak larut dalam pelarut organic non polar, misalnya dietil eter (C2H2OC2H5), kloroform (CHCI3) benzene dan hidrokarbon lainnya yang polaritasnya sama.
Minyak merupakan senyawa Trigliserida atau Triasgliserol yang berarti Triester dari gliserol. Jadi minyak juga merupakan senyawa ester. Hasil hidrolisis minyak adalah asam karboksilat dan gloserol, asam karboksilat ini juga disebut asam lemak yang mempunyai rantai hidrokarbon yang panjang dan tidak bercabang.









Cara Pengolahan Minyak
Minyak yang dijumpai di pasaran dapat berupa zat murni, tetapi umumnya adalah larutan / campuran. Proses pengolahan minyak murni (penyulingan/kilang minyak) biasanya mencakup pemisahan dari bahan-bahan residu diikuti dengan pendinginan (kondensasi). Proses pencampuran dengan bahan-bahan tertentu jika diperlukan dapat dilakukan setelahnya.
Dalam pembentukan minyak, enzim denaturase akan membantu memasukkan ikatan rangkap pada posisi tertentu di rantai asam lemak. Enzim akan terus bekerja berurutan hingga mrngahasilkan produk akhir yaitu minyak.






















Pengertian Minyak Bumi
Minyak Bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa latin petrus - karang dan oleum - minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya.
Minyak bumi merupakan campuran berbagai macam zat organic, tetapi komponen pokoknya adalah hidrokarbon. Minyak bumi disebut juga minyak mineral karena diperoleh dalam bentuk campuran dengan mineral lain. Minyak bumi tidak dihasilkan dan didapat secara langsung dari hewan atau tumbuhan, melainkan dari fosil. Karena itu, minyak bumi dikatakan sebagai salah satu dari bahan bakar fosil. Beberapa ilmuwan menyatakan bahwa minyak bumi merupakan zat abiotik, yang berarti zat ini tidak berasal dari fosil tetapi merupakan zat anorganik yang dihasilkan secara alami di dalam bumi. Namun, pandangan ini diragukan secara ilmiah karena hanya memiliki sedikit bukti yang mendukung.

Proses Penyulingan Minyak Bumi
Minyak mentah (crude oil) yang diperoleh dari pengeboran tidak dapat dipergunakan secara langsung, tetapi terlebih dahulu harus dipisahkan menjadi komponen-komponennya. Pemisahan sampai senyawa yang murni kurang ekonomis, karena anda tahu bahwa di dalam minyak bumi terdapat bermacam-macam senyawa hidrokarbon dengan rantai tertentu (terutama mulai C = 1 s/d C = 28). Disamping itu adanya isomer menyebabkan perbedaan titik didih antar molekul relative kecil. Oleh karena itu pemisahan minyak bumi hanya sampai pada fraksi-fraksi yang mengandung beberapa macam rantai, dan yang mempunyai trayek titik didih tertentu.
Pengolahan minyak bumi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tahap :
Pengolahan tahap pertama atau primary processing
Pengolahan tahap kedua (tahap lanjutan atau secondary processing)

Proses Terbentuknya Minyak Bumi
Pembentukan minyak bumi berkaitan dengan pengembangan batuan sediment berbutir halus, yang mengendap di laut dalam kurun waktu 10 sampai 400 juta tahun. Ada beberapa macam teori yang menjelaskan proses terbentuknya minyak bumi diantaranya adalah teori anorganik dan teori organik.
a. Teori Anorganik
Menurut teori anorganik yang dikemukakan Berthelot (1866), minyak bumi berasal dari reksi antara kalsium karbida (CaC2) dan air yang menghasilkan aseilen. Pada temperature dan tekanan tinggi, asetilen berubah menjadi minyak bumi.
CaCO3 + Alkali → CaC2 + H2O → HC = CH → Minyak Bumi
Kalsium karbida sendiri diperoleh melalui reaksi antara batuan karbonat dan logam alkali.

b. Teori Organik
Teori organic dari Engler (1911) menganggap bahwa minyak bumi terbentuk dari proses pelapukan dan penguraian secara anaerobic jasad renik (mikroorganisme) dan tumbuhan laut dalam batuan berpori. Proses ini berlangsung selama berabad-abad bahkan jutaan tahun melalui beberapa tahap. Mula-mula deposit binatang dan tumbuhan berkumpul di dasar laut. Kemudian, diikuti penguraian karbihidrat dan protein menjadi senyawa lain yang larut dalam air atau gas oleh bakteri pengurai dan senyawa lemak tetap dalam keadaan stabil. Temperatur dan tekanan tinggi mengakibatkan terbentuknya CO2 dan H2O serta rngkahan yang mengandung cairan olefin. Pada tahap berikutnya, karena pengaruh katalis, senyawa tidak jenuh berubah menjadi hidrokarbon paraffin (alkana).
Minyak bumi digolongkan ke dalam sumber energi yang tidak dapat diperbarui. Dengan demikian, kita harus menghemat pemakaian sumber energi tersebut agar tidak terjadi krisis energi di masa mendatang.

Komposisi Pembentuk Minyak Bumi
Minyak bumi merupakan campuran yang kompleks dari hidrokarbon alifatik, siklik, aromatic, senyawa anorganik, dan sedikit senyawa hidrokarbon tak jenuh. Komponen utama penyusun minyak bumi adalah golongan alkana, mulai dari alkana berantai pendek sampai pada alkana berantai panjang, baik yang berantai lurus maupun berantai bercabang.
Pada umumnya komponen dalam minyak bumi dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok besar, yaitu :
Hidrokarbon Jenuh, yang lebih dikenal dengan seri homolog alkana atau paraffin, misalnya metana, etana, propane, dan butane.
Hidrokarbon tak jenuh, dikenal dengan seri homolog alkena, seperti etena, propena, dan butena.
Hidrokarbon jenuh berantai siklik, dikenal dengan seri homolog sikloalkana atau naftena, seperti siklopropana, siklobutana, siklopentana, dan sikloheksana.
Hidrokarbon aromatic atau seri aromatic, misalnya naftalena dan antrasena.

Cara Pemisahan Komponen Minyak Bumi
Pemisahan komponen penyusun minyak bumi dapat dilakukan melalui proses distilai bertingkat atau fraksinasi yang didasarkan pada perbedaan titik didihnya. Makin besar molekul atau makin panjang rantai C-nya maka makin tinggi titik didih minyak bumi yang dipanaskan. Melalui destilasi bertingkat tersebut komponen penyusun minyak bumi dapat dipisahkan.






Fraksi jumlah atom C, trayek titik didih, dan kegunaan minyak bumi
Fraksi Jumlah atom C Trayek titik didih (oC) Kegunaan
Gas Alam Elpiji Bensin Minyak tanah (kerosin) Minyak Diesel (solar) Minyak baker Minyak pelumas Lilin Aspal Kokas Padat C1 - C2 C3 - C4 C5 - C12 C10 - C16 C13 - C17 C15 - C19 > C20 C23 - C29 > C40 Karbon padat - 160 - 40 - 0 40 - 225 175 - 350 225 - 350 250 - 400 > 350 > 400 > 400 Bahan bakar, bahan baku petrokimia Bahan baker rumah tangga Bahan baker motor Bahan baker kompor, lampu Bahan bakar diesel Bahan baker industri Pelumas Lampu, industri Aspal jalan Elektroda bahan bakar

Fraksi minyak bumi yang paling banyak dimanfaatkan saat ini adalah bensin. Namun, hasil dari fraksinasi bertingkat dari minyak mentah pada trayek temperature 40oC - 225 oC umumnya kurang mencukupi, karena itu untuk mendapatkan fraksi tersebut salah satu cara yang ditempuh adalah memecah fraksi-fraksi minyak bumi dengan jumlah atom C besar. Metode pemecahan fraksi-fraksi minyak bumi disebut proses perengkahan pemecahan (cracking). Proses tersebut umumnya dilakukan pada temperature 500 oC dan tekanan 25 atm.

Penyelidikan Untuk Mencari Minyak Bumi
Usaha untuk mengeksplorasi (member) minyak bumi memerlukan biaya yang sangat besar. Karena itu sangat penting untuk melakukan penyelidikan terlebih dahulu tentang adanya cebakan-cebakan minyak di daerah-daerah tertentu sebelum dilakukan pemboran. Suatu deretan penyelidikan yang harus dilakukan sebelum pemboran meliputi :
pemetaan daerah sumber alam baik melalui pemetaan dengan menggunkan satelit maupun pemetaan geologi tentang jenis batu-batuan yang ada.
penyelidikan seismic yaitu getaran gelombang dikirimkan melalui lapisan-lapisan batu karang, kemudian gelombang pantulnya dicatat oleh alat-alat pencatat dipermukaan tanah.
penyelidikan fosil dari berbagai bebatuan akan memberikan keterangan tentang sumber daya alam yang dikandungnya.
Bila hasil penyelidikan ini menunjukkan tanda-tanda positif tentang adanya minyak bumi disuatu tempat, baru dilakukan tes pengeboran. Bila hasil tes pengeboran menunjukkan adanya cebakan minyak yang cukup ekonomis baru diadakan pengeboran secara besar-besaran.

Penggunaan Residu Minyak Bumi
Beberapa residu Minyak Bumi yang digunakan dalam industri petrokimia antara lain minyak pelumas, gemuk, malam dan aspal.
Minyak Pelumas
Minyak pelumas terdapat dalam bagian minyak mentah yang mempunyai daerah titik didih yang paling tinggi yaitu sekita 4000C ke atas. Fraksi minyak pelumas dipisahkan dari residu hasil distilasi minyak mentah dengan destilasi hampa.
Minyak pelumas terdiri atas senyawa-senyawa hidrokarbon, alkana, sikloalkana, aromatic dan sejumlah kecil senyawa organic yang mengandung okisigen dan belerang.
Minyak pelumas digunakan untuk memberikan lapisan minyak antara dua permukaan yang saling bergesekan. Selain itu minyak pelumas dapat menghilangkan panas yang ditimbulkan bahan akibat gesekan
Pertamina saat ini telah memproduksi berbagai jenis minyak pelumas mesin motor 4 langkah (4 tak) seperti Mesran, Meditran, Mesrania, dan Medripal.

Gemuk
Gemuk merupakan minyak pelumas yang dipertebal dengan jalan mendispersikannya dengan sabun atau lempung. Disamping bahan penebal, ke dalam gemuk ditambahkan bahan aditif seperti inhibitor oksidasi
Gemuk bersifat sebagai zat padat dalam keadaan diam dan zat cair pada keadaan bergerak serta stabil terhadap oksidasi.
Kegunaan gemuk hamper sama dengan minyak pelumas yakni melindungi dua permukaan yang bergesekan.

Malam
Senyawa hidrokarbon yang terdapat pada malam memiliki jumlah atom C dari 20 sampai 75 buah. Malam memiliki titik lebur antara 450C - 1000C.
malam dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu malam paraffin dan malam kristal mikro. Malam paraffin mengandung 20-35 atom karbon setiap molekulnya dengan berat molekul 300-350, sedangkan malam kristal mikro tersusun dari 35-75 atom karbon setiap molekulnya dengan berat molekul rata-rata 600-1.000.
Malam digunakan untuk melapisi kertas, papan, pembuatan lilin, korek api kosmetik, kain batik, isolasi listrik, dan komponen tinta cetak.

Aspal
Salah satu komponen residu Minyak Bumi yang banyak kegunaannya adalah aspal. Aspal dikenal sebagai bitumen setengah padat berwarna hitam yang terdiri atas partikel-partikel koloid aspalten yang terdispersi dalam resim dan konstituen minyak.
Aspalten dipisahkan dari resin dan konstituen minyak dengan jalan melarutkannya dalam nafta. Aspalten tidak larut dalam nafta dan mengendap sebagai serbuk yang berwarna hitam. Aspal mempunyai sifat adhesi (lengket) dan kohesi (melawan tarikan), tahan terhadap air, dan mempunyai sifat kimia yang stabil. Aspal memiliki titik leleh dari 1180C hingga 1250C.
Sebagian besar aspal untuk perekat pada konstruksi pengerasan jalan, melapisi atap, melapisi pipa saluran, melapisi bagian bawah mobil, kotak baterai, dan lain-lain.


Dampak Pembakaran Minyak Bumi
Pembakaran bahan baker minyak dapat berlangsung dua cara yaitu pembakaran sempurna dan tidak sempurna. Pembakaran sempurna menghasilkan energi yang cukup besar dibandingkan pembakaran tdak sempurna. Tetapi gas CO2 yang dihasilkan dapat menyebabkan terjadinya green house effect (Efek Rumah kaca).
Reaksi pembakaran sempurna :

CH4 (g) + 2 O2 (g) à CO2 (g) + 2 H2O (g) + Energi

Gas CO2 Merupakan gas tak berwarna tak berbau mudah larut dalam air, meneruskan sinar matahari gelombang pendek. Tapi menahan pantulan energy matahari gelombang panjang (sinar Inframerah) jika jumlahnya melebihi ambang batas (lebih dari 330 bpj), maka akan menyemprotkan sesak nafas dan membentuk “Selubung” di atmosfir. Gas CO2 mempunyai kemampuan untuk menahan energi matahari gelombang panjang sehingga panas tidak dapat dilepaskan ke ruang angkasa. Peristiwa terjebaknya sinar matahari oleh gas CO2 inilah yang disebut efek rumah kaca. Akibatnya suhu bumi menjadi naik atau lebh dikenal sebagai istilah pemanasan global. Coba bayangkan jika suhu diseluruh permukaan bumi ini naik, apa yang terjadi? Bukanlah es di kedua kutub akan mencair? Dapatkah kamu membayangkan apa dampak selanjutnya?
Pembakaran tidak sempurna dari bahan baker minyak akan menghasilkan jelaga yang dapat mengotori alat-alat seperti perkakas rumah tangga, mesin, knalpot, dan lain-lain. Sehingga mempercepat kerusakan pada alat-alat tersebut. Selain itu juga menghasilkan gas CO yang dapat menyebabkan keracunan.
Reaksi pembakaran tak sempurna :

2 CH4 (g) + 3 O2 (g) à 2 CO (g) + 4 H2O (g) + energi

Gas CO merupakan gas tak berwarna, tak berbau, tak berasa, dan sukar larut dalam air. Gas CO mempunyai daya ikat yang lebih tinggi disbanding gas aksigen terhadap hemoglobin, sehingga jika terhirup manusia menyebabkan dalam darah lebih banyak mengandung CO daripada oksigen. Gejala yang timbul jika keracunan gas CO adalah sesak napas, daya ingat berkurang, ketajaman penglihatan menurun, dan lelah jantung. Tubuh akan kekurangan suplai oksigen, akibatnya badan lemas, pingsan, bahkan dapat menyebabkan kematian.
Reaksi :
CO(g) + Hb(aq) à HbCO(aq)

Pembakaran bahan baker minyak juga dapat menghasilkan zat polutan lain seperti : oksida belerang (SO2 dan SO3), oksida nitrogen (NO dan NO2), dan partikel-partikel debu. Gas-gas tersebut jika masuk di udara dapat menyebabkan terjadinya hujan asam.
Gas SO2 merupakan gas tak berwarna tetapi berbau sangat menyengat dan larut dalam air. Gas CO2 dapat menyesakkan napas, memedihkan mata, dan mematikan daun karena merupakan racun bagi klorofil. Gas SO2 dan SO3 di udara lembab dapat bereaksi dengan uap air membentuk asam. Reaksinya :
SO2(g) + H2O(l) à H­2SO3(aq)

Bereaksi dengan O2 membentuk SO3 kemudian bereaksi dengan uap air membentuk asam sulfat. Reaksinya :
2 SO2(g) + O2(g) à 2 SO3(g)
SO3(g) + H2O(l) à H2SO4(aq)

Asam sulfat di udara lembab mudah larut dalam air hujan sehingga bersifat asam, atau dikenal dengan hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan tumbuhan dan hewan yang tidak tahan hidup dalam suasanan asam akan mati, dan perabotan yang berasal dari logam terkorosi. Selain gas SO2 dan SO3, gas NO dan NO2 juga dapat menyebabkan hujan asam. Gas NO merupakan gas yang tak berwarna tetapi beracun. Gas NO dapat bereaksi dengan O2 menghasilakn gas NO2.
Reaksinya :
2 NO(g) + O2(g) à 2 NO2(g)

Gas NO2 berwarna merah cokelat, berbau menyengat, mudah larut dalam air, dan beracun. Gas NO2 dapat menyebabkan kanker karena bersfat karsinogenik. Gas-gas tersebut juga mempunyai potensi menjadi gas rumah kaca yang dapat menyebabkan terjadinya efek rumah kaca. Gas NO dan NO2 juga menjadi katalis pada penguraian ozon di statosfer.

Alternatif Pengganti Minyak Bumi
Mengingat dampak yang ditimbulkan dan terbatasnya sumber tambang minyak di dunia ini, maka mulai sekarang dicari energi alternative lai seperti :
licol / batu bara yang dibersihkan (sumber bulletin khusus-warta untuk warga agustus 2006)
biodiesel dari minyak jarak (sumber Yunior-Suara Merdeka 1 Oktober 2006)
biodiesel (etanol dari tebu, minyak jagung, minyak kelapa sawit)
Biogas dari kompos/kotoran hewan.
Tenaga nuklir.
Tenaga panas bumi/geothermal.
Tenaga air terjun.
Tenaga gelombang air laut.
Tenaga angina.
tenaga surya.
Lokasi Penghasil Minyak Bumi Di Indonesia
Negara kita merupakan salah satu Negara penghasil minyak bumi di dunia. Sumber minyak bumi di Indonesia terdapat daratan dan di lepas pantai, misalnya dibagian timur Kalimantan, bagian utara pulau Jawa, pantai utara Sumatera, dan pantai utara Jawa, daerah kepala burung Irian Jaya, dan di bagian timur Pulau Seram.











Banyaknya minyak bumi di Indonesia menjadikan Negara kita sebagai penghasil minyak bumi kelima terbesar di dunia. Oleh karena itu, sampai saat ini minyak bumi masih merupakan salah satu komoditas ekspor yang potensial bagi Negara kita. Meningkatkan pengetahuan, terutama tentang tekhnologi yang berkaitan dengan minyak bumi sehingga sumber daya alam kita dapat diolah oleh bangsa kita sendiri.
Kilang minyak di Indonesia tersebar di beberapa tempat di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Irian Jaya. Table di bawah ini menunjukkan kilang minyak di Indonesia serta kapasitasnya pada saat ini.
Kilang minyak di Indonesia serta kapasitasnya.
Letak Kilang Kapasitas (Ribu Barel/Hari)
Sumatera Jawa Kalimantan Irian Jaya Total Musi Dumai Sungai Pekning Pangkalan Brandan Cilacap Cepu Balongan Balikpapan Kasim 132,5 120 50 5 300 4 125 253, 4 994,1

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Minyak Bumi adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Karena itu minyak bumi lama-kelamaan akan habis, oleh sebab itu kita harus dapat menghemat minyak bumi sebaik-baiknya. Apalagi di zaman modern seperti ini minyak bumi banyak digunakan dalam bidang-bidang perindustrian. Permasalahan seperti ini sudah banyak terjadi di setiap Negara didunia. Karena itu kita harus dapat menemukan alternative lain pengganti minyak bumi, agar minyak bumi dapat dinikmati oleh anak cucu kita di masa yang akan datang


DAFTAR PUSTAKA



Buletin Khusus Akhir Agustus 2006, Warta untuk Warga “ Licol, Pengganti Minyak Bumi”
Gas dan Minyak Bumi, Pertamina 1998, Jakarta
Suroso A. Y Dkk, 2003, Ensiklopedi Sains dan Kehidupan. Jakarta : Tarity Samudra Berlian.
Tatang Sutarsa, Drs, Dkk, Kimia I untuk Kelas I SMU. Penerbit Yudhistira Jakarta. 1994
www.google.com

0 komentar:

Silahkan Beri Komentar

Template by : kendhin x-template.blogspot.com