Alfa Computer : Jl Raya Watudandang Prambon Nganjuk (1/3an SMPN 1 Prambon)

Sabtu, 20 Juni 2009

Drama "Judes"

Pagi yang cerah dan kicauan burung disamping kamar Mercy membangunkan dia dari tidurnya.
“Huuh….. cerah sekali pagi ini!”
Katanya sambil menggeliat
Tiba-tiba pintu kamar terbuka oleh mamanya
“Mercy, jam berapa sekarang? Gini hari masih tiduran. Cepet mandi, nanti kamu terlambat sekolah. Anak perawan jangan dibiasakan bagun siang,
Pamali. Akhirnya kamu sering terlambat sekolah kan?”
Kata mama sambil membersihkan tempat tidurku
“Iya ma……..!”
Jawab Mercy singkat sambil berjalan kekamar mandi.
Setelah selesai mandi dan hendak berangkat sekolah, Mercy di tegur neneknya.
“Anak perawan kebiasaan bangun siang, tempat tidue selalu berantakan, berangkat sekolah selalu telat! Mau jadi apa kamu nak?” teguran yang menyinggung perasaan Mercy.
Mercy pun berangkat sekolah dengan hati yang kurang menyenangkan. Sesampai di sekolah, Mercy telah melewati pelajaran selama 10 menit.
“Maaf bu, telat!”
Kata Mercy mengetuk pintu.
“Masuk!”
Sahut Bu Laras judes
“Kenapa kamu selalu terlambat Mercy?”
Bentakan Bu Laras sambil menggebrakkan meja.
“maaf bu, perjalanan naik angkutan umum macet”. Jawab Mercy berbohong.
“Bagaimana mengatasi murid seperti kamu yang bandel ini? Sampai-sampai kepala sekolah sering memanggil orang tuamu dating ke sekolah ini.”
Kata Bu Laras kesal sambil membentak-bentak. Suasana kelaspun menjadi sunyi dan tenang atas keonaran Bu Laras memarahi Mercy. Mercy hanya

“Keluarkan tugasmu! Yang Ibu berikan minggu lalu”
Kata Bu Laras melambaikan tangannya. Mercypun melepas tas dan mencari tugas bahasa Indonesia dari Bu laras di Tasnya.
“Maaf Bu, ketinggalan” jawabnya pasrah
“Bagaimana kamu ini, sudah dating telat, tidak mengerjakan tugas, lalu apa mau kamu?” kata Bu Laras semakin memanas.
Sela Mercy belum meneruskan perkataannya.
“Ibu bosan dengan tingkah lakumu, ibu malu mempunyai murid seperti kamu, sekarang kamu keluar dan tidak usah mengikuti pelajaran ibu!” kata Ibu Laras yang kesal dan mengusir Mercy untuk tidak mengikuti pelajarannya. Mercypun berjalan keluar kelasnya, dengan wajah yang sedih dan penuh penyesalan dia menuju kantin untuk menenangkan hatinya. Dikantin dia hanya seorang diri yang berani menuju kantin waktu pelajaran berlangsung, karena ketertiban disekolah sangatlah ketat.
“Bu, Jus Alpukat 1”
Kata Mercy memesan minuman
“Iya!”
Jawab bu kantin singkat
Beberapa saat kemudian, bu kantin meletakkan minuman di meja Mercy dan dating Justin (Ketua OSIS) dan Vinacya (Wakil OSIS). Memesan the untuk rapat OSIS.
Mercypun menghiraukannya dan memakan sebuah pisang yang tersedia di meja kantin, dan dengan tenangnya membuang kulit pisang itu di depan pintu kantin.
“Mbak, kalau membuang sampah harap pada tempatnya!”
Apa kamu tidak membaca tulisan didinding ini?”
Teguran yang mengagetkan Mercy
“Maksuh kamu aku?”
Tanya Mercy melawan.
“Iya, Kamu!” jawab Justin membentak
“kamu tidak melihat ya?” bacaan tata tertib di kantin kita!” teguran Justin kesel.
“emang aku pikirin”
Sahut Mercy meninggalkan Justin dan Vinacya.
Tiba-tiba suara Mercy menjerit diluar kantin. Justin dan Vinacya pun menghampiri Mercy
“Puas kamu, Senjata makan tuan!”
Kata Justine sambil menertawakan Mercy yang terpeleset kulit pisang bekas Mercy tadi.
“Justin, kok malah menertawakan sich? Bantu donk!” sela Vinacya membantu Mercy berdiri.
“Aduch……..aduch………. sakit vin!” keluh mercy kesakitan.
“Ayo aku Bantu berdiri!” bantuan Vinacya menarik tangan Mercy
“Emang enak!” itukan ulah kamu sendiri, makanya taati tata tertib!”
Ejekan Justin
“Justin, Bantu donk! Jangan bercanda”. Bentakan Vinacya kesal
Iya…iya, sori dech?”
Sahut Justin membantu Mercy berdiri.
Aduh Justin, pelan-pelan donk, kamu kok kasar banget sih?” sahut Mercy kesakitan.
“Kayaknya keseleo beneran nich!” kata Justin bingung
“Ya udah, kamu bawa Mercy ke ruang UKS sana, aku mau ambil pesanan the buat rapat nanti!” sela Vinacya.
“ya udah, aku bawa kamu ke ruang UKS ya?” kata Justin penuh perhatian.
“Tapi aku nggak bias berdiri!” kata Mercy tetap kesakitan
“Aku gendong kamu aja!”
Akhirnya Justin bersedia mengantar Mercy ke ruang UKS, menunjukkan jati dirinya sebagai ketua OSIS dan juga kader UKS. Diruang UKS Mercy ditangani oleh kader UKS lainnya, dia ditangani dengan ramah dan baik.
Pertama kali ini dia masuk ruang UKS disekolahnya, karena sebelumnya Mercy tidak pernah berurusan yang bersangkutan dengan
Diruangan itu Mercy mengetahui banyak hal yang selama ini belum dimengertinya, terutama yang dimaksud dengan istilah UKS.
UKS adalah Usaha Kesehatann Sekolah
Tujuan dibentuknya UKS
Untuk menigkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat dan derajat kesehatan peserta didik maupun warga belajar serta menciptakan lingkungan sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
Manfaat UKS bagi kita
Dapat mencetak suatu generasi muda yang sehat, berfikir positif dan tangguh. UKS mengandung hal penting untuk hidup kita terutama untuk kesehatan dan kebersihan lingkungan sekitar kita. Jadi kita harus pandai-pandai menjaga kebersihan lingkungan kita, karena kebersihan sebagian dari iman dan juga sebagian dari kesehatan kita. Mulai saat itu, Mercy anak yang semula tak tahu apa-apa tentang kebersihan dan kesehatan sadar, akan apa yang telah diperbuatnya, sehingga dia mendapat teguran dari Allh SWT dari kecelakaan atas perbuatannya sendiri.

Keluar dari ruang UKS, Mercy berjalan menuju kelasnya yang pelajarannya telah berganti jam kosong, jam pelajaran yang kosong digunakan Mercy untuk membersihkan kelasnya dan menyiram bunga-bunga di taman depan kelasnya, tak lupa Mercy mengajak teman-temannya.
Atas perbuatan Mercy, teman-teman sekelasnya heran atas perubahan Mercy yang secara mendadak. Mereka semua pun bergotong-royong membersihkan kelas dan lingkungannya hingga sedap dipandang dan menambah semangat belajar.
Jam pelajaran berikutnya, Pak Waluyo guru pembimbing UKS mengintari setiap kelas untuk memilih duta kelas untuk kebersihan lingkungan.
“Pagi anak-anak!”
Sapa pak Waluyo
“Pagi pak!” serentak
“Bapak di kelas ini untuk memilih salah satu murid untuk tanggung jawab lingkungan bersih dan sehat di sekitar kelas kalian untuk lomba lingkungan sehat, mungkin ada yang bersedia? Atau Bapak pilih saja?” penjelas Pak Waluyo di depan kelas.
Mercy sebenarnya ingin mengajukan diri untuk menjadikannya wakil dari kelasnya, tapi dia sangat ragu.
Tiba-tiba teman-teman sekelasnya bersahutan memilih Mercy untuk wakil kelasnya.
“Mercy, bersedialah menjadi wakil kelas kita!” sahut Lusy dari barisan belakang.
“Iya Mercy, kami yakin kamu bisa!” bujuk Sischa teman sebangkunya.
“Bagaimana Mercy? Apa kamu bersedia?” tanya Pak Waluyo memandang Mercy penuh harapan.
“E…ee…”(desus Mercy sambil berfikir).
“Baiklah pak, saya bersedia” jawab Mercy pasti
Sepulang sekolah Mercy langsung menuju rumahnya. Di halaman rumah Mercy bertemu neneknya.
“Assalamu’alaikum!” sapa Mercy sambil salaman dengan neneknya.
“Wa’alaikumsalam, tumben langsung pulang, biasanya langsung maen dan pulang sore!” ledek nenenknya.
“Iya….!” Jawab Mercy sambil tersenyum kecut dan langsung masuk rumah.
“Assalamu’alaikum!” sapa Mercy kepada mamanya yang sedang menonton tv.
“Wa’alaikum salam!, tumben anak mama yang cantik ini sudah pulang!” kata mamanya.
Sepulang sekolah, Mercy merubah perilakunya yang tidak seperti biasanya. Mercy mulai membersihkan kamarnya terutama tempat tidur yang berantakan, setelah itu merapikan pakaian yang bergantungan di kamarnya.
Ruangan-ruangan di dalam rumah dan halaman rumah secara rutin setiap hari, demi menjaga kesehatan dan keluarganya.
Hari demi hari perilaku dan tingkah Mercy berubah menjadi anak yang baik, santun, rajin dan cerdas. Perilaku baiknya itu membanggakan nenek, mama dan teman-temannya di sekolah.
Menghasilkan juara 1 lomba untuk kelasnya, atas kebijakan Mercy yang tidak pernah lupa memberikan pengarahan pada teman-temannya, tentang pentingnya kebersihan, kesehatan dan kedisiplinan.

0 komentar:

Silahkan Beri Komentar

Template by : kendhin x-template.blogspot.com